Selasa, 14 Mei 2013

Halaman 4





[Halaman 4]



Suara ribut di depan pintu masuk kelas Sulastri membuat obrolan antara Ifa dan Sulastri berhenti sejenak. Sekumpulan pria dan wanita jalan berbaris masuk ke dalam kelas. Sulastri hampir mengenal semua orang yang berdiri di depan papan tulis tersebut.

Ada Kak Andrea, si anak pecinta alam, yang sekarang kuliah di jurusan geologi. Kak Debby, juara mojang dua tahun yang lalu dan sekarang ambil sekolah public relation di Ibu Kota. Kak Dito, yang sempat nganggur setahun, sebelum akhirnya masuk jurusan seni patung di UBI. Kak Astri, si juara olimpiade biologi nasional dan mendapatkan beasiswa di kedokteran UNI. Dan ada.....

"Kenalkan saya Badar, saya dulu kelas 12 C, tepat di sebelah kelas ini. Sekarang saya kuliah di jurusan arsitektur di UBI...."

Suara yang tidak akan pernah dilupakan oleh Sulastri, setelah suara Bung Karno yang sedang membacakan proklamasi di mesin rekaman di dalam salah satu diorama di Monas. Seketika Sulastri terlihat gugup.

"Hallo, nama gue Andrea. Mantan anak 12 C juga. Sekarang kuliah geologi. Gue dengar masih ada beberapa teman di sini yang masih bingung mencari tempat kuliah nanti ya?" Tanya Kak Andrea. Kulitnya terlihat semakin kelam, Sulastri berani bertaruh dengan Ifa yang duduk tepat di belakangnya kalau Kak Andrea pasti ambil unit kegiatan pecinta alam di tempat kuliahnya.

"Kalau gue Dito, dulu kelas 12 E. Sekarang ambil seni patung. Kalau kalian masih bingung kuliah di mana, kalau gue masih bingung nyari pacar nih...." Belum selesai Kak Andrea berbicara, Kak Dito yang berdiri tepat di belakang Kak Andrea langsung mengambil alih perhatian murid-murid di kelas Sulastri siang itu.

"Huuuuuuu!!!Celetuk Kak Dito langsung dijawab teriakan teman sekelas Sulastri.


"Hai, nama saya Astri, dulu kelas 12A. Sekarang saya kuliah di Universitas Nasional Indonesia, ambil jurusan kedokteran. Salam kenal."


Sekarang giliran Kak Astri memperkenalkan diri. Ah, sudah lama Sulastri kagum dengan segala pencapaian yang Kak Astri punya. Termasuk murid terpilih yang bisa masuk di kelas unggulan. Salah satu siswa berprestasi se-Indonesia, juara pidato bahasa Inggris,  finalis salah satu acara pemilihan model majalah remaja, wakil ketua OSIS, dan segudang prestasi lainnya yang kadang-kadang membuat Sulastri ingin membakar hidup-hidup Kak Astri.

***

"Kak Astri itu keren ya? Dia makan apa ya bisa ranking satu terus dari semester awal?" Pagi itu, nama Astri Mardina diucapkan sekali lagi oleh kepala sekolah ketika upacara wajib hari Senin karena telah berhasil mendapatkan nilai ujian akhir sempurna, tanpa cacat.

Ifa yang sedari tadi mengerjakan kumpulan soal matematika, meletakan pensil 2B-nya yang sudah tumpul, "kalau orang semacam dia sih makan nasi Sul...Nah, kalau orang semacam elu ini ya makan hati....Ngedenger semua prestasinya..."

Ifa pun kembali mengerjakan soal-soal dan meninggalkan Sulastri yang tiba-tiba ingin memakan hatinya saat itu juga.



[Iiiiiiih saya pengen masukin tokoh elang 3 dimensi gagal render di cerita iniiih T.T Tahaaaaan Vieraaaaaa, tahaaaaaan....Demi Tahaaaaan!]



1 komentar: