Eh sebelum cerita banyak tentang segala kejadian yang terjadi selama perjalanan saya di dalam atau luar stasiun dan daerah sekitarnya.
Boleh saya sedikit cerita tentang jalur kereta yang sering saya lalui beberapa waktu terakhir ini yah, kan yang baca blog ini ga semuanya familiar sama commuter line ;)
As you know, saya ini penduduk Bogor asli. 100 %. Waktu SD dulu sih pernah ngaku kelahiran Russia, ahahahaha, tapi setelah sadar kalau beban bohong saya sudah terlalu besar, akhirnya saya akui déh kalau saya ini emang asli warga Kota Hujan.
Walaupun ber KTP Bogor, tapi bukan berarti titik awal saya berangkat mencari penghidupan itu adalah Stasiun Bogor. Tempat tinggal saya terletak lebih dekat dengan Stasiun Cilebut, satu stasiun setelah Stasiun Bogor. Menggunakan motor matic Pak Mamat, saya hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mencapai Stasiun Cilebut. Sedangkan kalau ke Stasiun Bogor, bisa sampai 40 menit lah.
Nah, buat yang kurang paham sama jalur kereta Jabodetabek, yang sering saya lalui, here we go the map;
Kamu bingung????
Tenaaaaang, peta rute KRL Jabodetabek itu nggak se-bingung nyari jodoh kok T^T (Huehehehehehe, curhat is everywhereeeee)
Jalur yang saya lewatin itu yang warna oren, he euh:
Cilebut - Bojong Gede - Citayam - Depok Lama - Depok Baru - Pondok Cina - Univ. Indonesia - Univ. Pancasila - Lenteng Agung - Tanjung Barat - Pasar Minggu - Pasar Minggu Baru - Kalibata - Cawang - Tebet - Manggarai - Sudirman
Sebenernya, perjalanan dari Cilebut sampai Sudirman itu cuma makan waktu 50 menit saja, KALAAAAAAAAUUUUUUU;
1. Nggak ada gangguan sinyal
2. Nggak ada yang narik tuas rem otomatis tiba-tiba
3. Ngga ada ibu-ibu yang tiba-tiba pingsan
4. Nggak ada bapak-bapak cabul yang ditangkep sama petugas stasiun setempat
5. Nggak ada pemuda cakep berwibawa taunya tuakng copet hape
6. Nggak ada orang yang suka maksa masuk kereta, padahal keretanya udah penuh
7. Nggak ada roh halus yang konon katanya sering gangguin masinis di rel sekitar Univ. UI
8. Nggak ada tabrakan antara motor dan mobil di tengah kereta
9. Nggak ada hujan yang petirnya suka nyamber
10. Nggak ada Mbak-mbak yang marah gara-gara AC di dalem kereta kurang dingin
11. Nggak ada SBY yang lagi nyekar di kuburan Kalibata
12. Nggak ada kereta yang lagi turun mesin di tengah jalur
13. Nggak ada kamoooooh di hatikuuuuwh…
Ngggg, itu yang nomor 13, boleh tolong diabaikan T^T Eh jangan deng, ngggg….Eh tapi lupain aja deh, tapi boleh juga sih dianggap serius, tapi nggak usah deh...Okeh, saya resmi jadi penumpang KRL paling labil se-Stasiun Cilebut.
Jadi, banyak banget alesan kenapa sebuah KRL atau commuter line itu bisa telat sampai di tujuan. Dan dari nomor 1-12 itu bener-bener kejadian yang pernah saya alami lho! Malah kayanya sih alesan nya lebih dari itu, coba nanti saya inget-inget lagi ya…
Saya biasanya berangkat dari Stasiun Cilebut itu jam 6.23 AM atau 6.57 AM. Well, kalau di jam antara segitu kamu sering ngeliat cewek pake sneakers, rambut acak-acakan sebahu, di kawat gigi warna biru, tingginya sekitar 150 cm-an, lari-larian nyebrang jalur dua Stasiun Cilebut, bisa dipastikan 80% itu saya.
Jangan lupa sapa saya dong, terkadang sapaan dari orang nggak dikenal itu bisa made my day juga. Abisan bosen juga, setiap pagi cuma dapet sapaan dari mas-mas kasir Alfamart yang ada di sebelah Stasiun Cilebut itu T^T Kasian yaaaaah sayaaaaaah, gadis haus sapaan T^T
I always miss your story, keep writing, walaupun teteh nggak komen, sebenarnya tulisan di blog kamu khatam loh di mata akuhhh
BalasHapuseh ini seriusan ya Pe, kalo emang mau nyari jodoh di Pontianak sini banyak juga yang labil, kayaknya kamu bakalan diperebutin temen-temen cowokku yang gagal dalam percintaan