Selasa, 16 Mei 2017

A saturate with Cooltura_ID : #KoreaDaebak (The Event)

Anyeong~

Terimakasih buat temen-temen yang dateng ke acara a saturdate with Cooltura_ID : #KoreaDaebak, hari Sabtu kemarin. It was really nice to meet all of you para eonnis dan hyungs!

Terimakasih buat Ayu Eonnie dan Seongsaeng-nim yang udah share cerita mereka selama tinggal di Korea dan Indonesia.






Sebagai orang yang cuma bermodal keseringan nonton oppa kesukaan di beberapa variety show, banyak banget hal tentang Korea yang baru saya pelajari dari acara ini. For example:



1. Kebiasaan manggil orang yang jauh lebih tua (dan belum terlalu lama kenal)

Sebagai orang Indonesia, tentu saja saya sering nambahin embel-embel 'bapak', 'ibu', 'mas', atau 'mbak', dilanjutkan dengan nama orang yang dituju. Misalnya, saya baru berkenalan dengan seorang bapak-bapak bernama 'Lee Dong Wook', maka di obrolan selanjutnya, saya akan memanggil beliau dengan sebutan 'Bapak' dilanjutkan dengan namanya,  'Lee Dong Wook', sehingga menjadi 'Bapak Lee Dong Wook'. Supaya tidak tertukar dengan nama bapak-bapak lain yang mungkin ada di sekitar kami.






Well, ternyata menurut seongsang-nim, hal tersebut bisa dikatakan 80% kurang sopan untuk dilakukan. Jadi, kalau misalnya saya baru ketemu sama someone who is much elder than me dan saya dirasa tidak terlalu dekat dengan beliau, sebaiknya saya tidak menyebutkan nama beliau, seperti yang saya lakukan terhadap seongsang-nim. Saya menyebut beliau, tanpa dilanjutkan dengan namanya.



2. Kebudayaan senioritas yang supeeeeeeeeer sangaaat dijaga pisan very much sekali

Di luar dari kebiasaan mempersilakan orang tua untuk duduk di transportasi umum, memberikan kesempatan kepada elderly people untuk melakukan sesuatu terlebih dahulu, atau membantu orang tua untuk melakukan hal-hal yang dirasa cukup berat dikerjakan karena faktor usia, ada satu hal kebiasaan senioritas di Korea yang menurut saya sangat mencolok, dibandingkan dengan kebudayaan di negara-negara lain.






Mungkin untuk para anak mudanya yang sudah lumayan sering bergaul ala budaya barat, hal ini bisa di-kongkolikong-in. Tapi untuk Korean native yang sudah cukup tua, hal ini agak sulit untuk di-compromised.

Pantesan, saya suka bingung kalau lagi nonton talk show, misalnya ada salah satu artis muda yang manggil artis yang usianya cuma beda beberapa bulan lebih tua, suka marah kalau dipanggil tanpa embel-embel 'hyung' atau 'eonnie'. Dulu sih saya suka mikir, 'whyyyyyy????' kok keselnya sampe sebegitunya.

Omooooo~ Kan bedanya cuma sebulan dua bulan aja, saya aja sering banget manggil temen-temen saya yang lebih tua satu sampai lima tahun di atas saya, tanpa embel-embel. Bahkan kebalikannya pun seperti itu, i dont mind, kalau ada orang yang umurnya lebih muda dari saya, dan memanggil saya tanpa sebutan 'kakak', 'mbak', 'teteh', 'seus', 'jeung', 'sist', 'yang mulia', 'yang dipertuan agung', dan lain-lain.

Tapi lain perkara sama kebudayaan Korea, even lebih tua sehari pun, kamu harus manggil orang tersebut pake embel-embel. Terkecuali orang tersebut mempersilakan kamu hanya memanggil namanya saja.

Dan sama seperti bahasa sunda atau jawa, yang memiliki kata-kata tersendiri sesuai dengan level senioritas, begitu juga di Korea. Ada buanyak banget kata-kata yang sebenarnya memiliki arti yang sama, tapi penggunaannya disesuaikan dengan tingkatan umur dari lawan bicara kita.



3. Kebiasaan 'pali-pali' atau 'cepat-cepat'

Kebiasaan orang Indonesia yang 'selaaaaaw ajaaaaaah' ini sempat menjadi culture shock tersendiri untuk seongsaeng-nim yang memang lahir dan besar di Korea.

Salah satu contoh yang dibagikan oleh seongsasaeng-nim adalah kebiasaan orang Indonesia menjawab sms, whatsapp, atau message yang menurut beliau cukup lama. Ketika saya bertanya, patokan 'lama' itu kira-kira berapa jam kah?






Dan seongsang-nim pun menjawab, "5 menit."

PLAKKKK! Ini sih tamparan keras buat saya yang suka bales message kaya siput lagi jalan di butiran-butiran pasir di Samudera Pasifik a.k.a slooow respond buangetz. Bahkan saya suka bales message 2-3 hari sesudah message diterima, ahahahahahaha!

Astagfirullah, maafkan teman-teman yang suka message aku T^T Soalnya terkadang saya suka lagi di dalem kereta yang penuh, jadi agak sulit untuk balas message-message tersebut dan keburu tepar pas sampe rumah, lalu baru ngeh 1-2 hari kemudian, ketika lagi ngehapus message-message dari grup yang saya ikuti, eh tiba-tiba nyempil beberapa message individu. Hampuuuraaa ya guise~

Bahkan Ayu eonnie pun menambahkan, buat cowok-cowok Indonesia yang lagi PDKT sama orang Korea, kalau misalnya mesej gebetan kalian dibalesnya lama tanpa alasan yang jelas, bisa-bisa kalian langsung dihempaskan manja begitu saja.



4. Orang Korea sangat menjunjung tinggi pendidikan

Tingkat kelulusan SMA di Korea itu salah satu yang tertinggi di dunia. Bahkan para orang tuanya rela untuk bekerja berkali-kali lipat lebih keras dari seharusnya atau bahkan sampai mengutang ke rentenir, agar anaknya bisa sekolah sampai jenjang tertinggi. Ketika anaknya lulus dari suatu akademi terbaik adalah 'pride' tersendiri.

Nggak jarang di masa-masa ujian, banyak murid tingkat akhir yang menginap di sekolah atau universitas mereka. Bahkan, di masa ujian masuk perguruan tinggi, banyak cafe yang menyediakan makanan gratis bagi para 'pejuang pendidikan' ini.

Menurut pengalaman Ayu eonnie, ketika kuliah di Korea, ketika masa ujian, banyak mahasiswa yang menginap di perpustakaan kampus. Dan kerennya, para staff di kampus mereka juga membagikan roti dan susu gratis sebagai penyemangat kepada mahasiswanya.






Waduh, waktu kuliah dulu, kalau saya tinggal di perpus lama-lama bukannya dikasih roti, malah dikasih cerita-cerita hantu yang sering berkeliaran di perpus T^T

Hal ini juga membuat tingkat kompetisi di Korea sangat tinggi. Nggak heran, banyak banget acara kompetisi musik di sana. Kalau di Indonesia kan paling cuma ada Dahsyat sama Inbox ya? (Bai de wei, acara itu masih ada nggak sih?). Kalau di Korea mah loba pisan, hampir setiap stasiun televisi punya acara music chart tersendiri.



5. Kerja di Samsung dan perusahaan bonafide 

Well, siapa sih yang nggak mau kerja di perusahaan sebesar Samsung? Kerja di Samsung dan beberapa perushaan besar lainnya, di sana tuh sangat menjadi prestige bagi kebanyakan. Sampai ada les persiapan ujian masuk Samsung segala, woooooow~ Kalau misalnya belum diterima di perusahaan-perusahaan besar tersebut, banyak dari orang Korea yang menolak untuk kerja di perusahaan lain terlebih dahulu.







Ya, kalau pikiran saya mah kan, kalau misalnya belum diterima di perusahaan yang diinginkan, ya kerja di tempat lain dulu lah, sambil nambah-nambah pengalaman. Tapi, ternyata hal itu tidak terjadi bagi kebanyakan orang Korea di sana, mereka akan memfokuskan diri mereka untuk bisa masuk ke beberapa perusahaan yang memang sudah mereka incar dari dulu.



6. Korean packaging is the best

Mulai packaging barang jualan sampai 'packaging' atau penampilan dari setiap penduduknya, semuanya jadi prioritas utama di Korea. Makanya banyak banget barang-barang yang mungkin sebenernya di Indonesia juga ada, tapi karena packaging-nya tidak semenarik di Korea, kita jadi lebih tertarik untuk beli yang made in Korea.






Kalau masalah penampilan…..Ya, terlepas dari kontroversinya, trend operasi plastik di Korea ini emang udah jadi 'budaya' tersendiri, tapi hal ini dilakukan karena mereka memang sangat 'melihat' tampilan luar dari seseorang. Bahkan, menurut Ayu eonnie, cermin dengan ukuran besar dapat ditemukan hampir di setiap stasiun dan tempat umum lainnya di Korea, semata-mata agar kita dapat dengan mudah memperbaiki penampilan kita, jika dirasa kurang rapih.

Kalau ngomongin penampilan, pastinya kita juga bakal ngomongin make up. Ma meeeeen, korean beauty products are the best. Masih menurut Ayu eonnie, toko make up di Korea itu udah kaya 'indomaret' di Indonesia, alias pabalatak pisan! Bahkan nggak jarang mereka ngasih free samples ke foreigner, tujuannya sih biar mereka balik lagi jadi customer, tapiiii kata Ayu eonnie, ngasih free samplesnya kebangetan, bisa sebungkus gede gitu T^T Aaaaah Korea ini pasti udah jadi 'heaven'-nya para beuaty blogger dan vlogger ini mah.



8. Jarang menikah

Berbeda dengan kebudayaan di Indonesia yang berpikir bahwa; 'banyak anak, banyak rezeki', tak sedikit orang Korea yang berpikir bahwa memiliki anak hanya akan menambah 'beban hidup'. Di mulai dari living cost dan biaya pendidikan yang mahal, hal tersebut menjadi alasan utama kenapa banyak orang Korea 'malas' menikah ataupun akan menikah ketika mereka merasa sudah sangat siap kondisi mental sampai finansial.






Jadi, tidak aneh kalau banyak orang Korea, apalagi yang tinggal di kota-kota besar, lebih memilih untuk hidup sendiri atau menikah di atas usia 30-an. Karena mereka berpikir, mereka akan memapankan diri, bekerja keras untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan sebelum mereka menikah, daripada nanti jika setelah menikah, mereka malah akan mengalami kesulitan dalam membina keluarganya.

Hal ini pun disadari oleh pemerintah Korea, makanya bagi para PNS yang memiliki anak lebih dari dua, anak ke-tiga nya tersebut akan mendapatkan beasiswa sampai sekolahnya selesai dari pemerintah pusat.


9. Fav city in Indonesia versi seongsaeng-nim

Sebelum menjadi pembicara di acara kemarin, seongsaeng-nim sempat berjalan-jalan keliling Pulau Jawa lho giuse. Beliau menyempatkan diri untuk mengunjungi Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, dan Surabaya. Dan menurut seongsaeng-nim, di antara kota-kota tersebut, dia sangat suka dengan Surabaya. Di luar cuacanya yang panas, kota Surabaya adalah kota terapih dan terbersih yang pernah seongsaeng-nim kunjungi. Whoaaa, salut nih sama Bu Risma dan para staff nya.







Yak, sekiranya begitulah resume kegiatan dari acara a saturdate with Cooltura_ID : #KoreaDaebak kemarin. Oh iya, semua yang saya tulis di sini berdasarkan pengalaman pribadi dari Seongsaeng-nim yang sudah tinggal di Indonesia selama tiga tahun dan Ayu eonni yang pernah tinggal di Korea sekitar lima tahun. Jadi, mungkin ada beberapa pendapat berbeda dari teman-teman lainnya, yuk sharing cerita-cerita shock culture teman lainnya di FB-nya Kelom PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!): https://www.facebook.com/groups/106812812700471/






Buat yang belum bisa dateng ke acara ini, dont worry, pantengin terus akun instagram kami: @Cooltura.id untuk acara saturdate kami berikutnya :)
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar