Minggu, 11 Juni 2017

5 Paragraphs of Sumilangeun and Me

Jadiiii, ini teh hampir jam 3 pagi, dan saya tunduh pisan sebenernya mah, cuma lagi sumilangeun….Ngggg, apa ya bahasa Indonesia yang baik dan benar dari sumilangeun teh??? Itu lhooo, keram perut gara-gara haid. Jadi ajah nggak bisa tidur T^T

Kebetulan nih, akhir-akhir ini saya lagi seneng nulis yang berhubungan dengan angka '5'. Bisa dilihat lah ya dari beberapa postingan terakhir, selalu ada angka 5 di depannya. Akhirnya, sambil gogoleran nahan sakit perut dan ditemani salah satu lagu instrumental yang lagi berada di urutan playlist teratas di hp, saya memutuskan untuk men-challnge diri sendiri untuk buat cerita pendek.







Cerita pendek ini akan terdiri dari lima paragraf. Yang masing-masing paragraf terdiri dari lima kalimat. Dan masing-masing kalimatnya memiliki rima yang sama. Ihiiiiy~ Mudah-mudahan ada yang suka ya...



Hujan dan kopi. Sebuah perpaduan yang pas untukku menyepi. Ku memandang jalan yang tampak tak bertepi. Hatiku terasa beku, namun mataku panas bak letupan api. Ku masih berpikir ini semua hanyalah mimpi.

Waktu menunjukan pukul tiga pagi. Kuteguk kopi dingin itu lagi. Ingin sekali ku membagi. Membagi kumpulan rasa yang telah lama pergi. Jujur, ku tak ingin merugi.

Jadi begini rasanya melihat seorang kekasih. Walaupun dirasa terlalu perih. Suara tawa dan isak tangis selalu tumpang tindih. Tak jarang muncul rasa sedih. Namun, ku terus berharap ini tanpa pamrih.

Dia datang tanpa permisi. Diam tak beraksi. Suara gemuruh itu menjadi saksi. Ku terus berasumsi. Berusaha untuk memulai kembali sebuah interaksi.

Ku tak rela rasa ini matiTerkubur di relung hatiSetelah lamanya ku menanti.  Mungkinkah ini akan muncul nanti? Kuyakin, pasti.



Iiiih, kalau saya lagi sumilangeun gini, nulisnya jadi mellow-mellow yaaaah????? Padahal sebelum nulis ini, saya baru aja baca berita tentang bagaimana seorang guru di Finlandia mengajar salah seorang muridnya yang merupakan imigran dari Armenia yang agak kesulitan untuk mengikuti ritme pelajaran yang sebenarnya sudah dibuat mudah diikuti sedemikian rupa oleh anak-anak seusianya (BTW, you can read the article di Majalah Intisari keluaran bulan Mei, seru banget lho guys!)

Oh iya, kira-kira kalau cerita pendek ini dikasih judul, judul yang keren apa ya?

a. Menanti Mentari
b. Lonely but Happy
c. Sakit Perut Pagi-pagi

What do you think?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar