Rabu, 03 Januari 2018

Me, my dad, my mom, & her stroke: Ruang Hacuuuh!

Setelah masuk ruang Hacuuuh! a.k.a HCU, Mamah saya langsung di rontgen dan MRI.

Dan lagi-lagi nih, kayanya waktu itu saya butuh guyuran aqua, dengan PD-nya saya bertanya kepada dokter, "dok, gimana hasil MRT Mamah saya?"

Wahai orang-orang kaya di seluruh penjuru Indonesia yang paling banter baru punya ferrari, mau apa lo???? Mamah saya mah punya MRT ~

Itu kayanya dokter yang dalam hati ngata-ngatain saya deh, "ya elah Ibu Evie, anaknya kebanyakan ngirup gas freon kayanya nih! MRI dibilang MRT!!!!"

Kuterima suratmu, tlah kubaca, dan aku mengerti…Eh maksudnya, kuterima ejekanmu Dok~

Setelah ditelaah secara seksama, si Mamah fix terkena gejala stroke ringan, ada penyempitan syaraf di bagian otak kanan yang menyebabkan tubuh bagian kiri mengalami gangguan.

Nah, ini lagi-lagi informasi baru buat saya yang palingan kalau googling itu tentang kabar-kabar terbaru tentang oppa-oppa kipop yang poninya ngiblat ke arah barat, saya baru tau nih kalau fungsi otak dan tubuh kita itu saling berketerbalikan.

Sedangkan untuk penyebabnya masih belum terdeteksi, makanya si Mamah harus disimpan di ruang HCU yang merupakan singkatan dari High Care Unit, jadi bisa diobservasi secara lebih jauh lagi.

Ruang HCU tempat Mamah dirawat, memiliki lima tempat tidur yang terisi penuh. Mamah diletakan di tempat tidur ke tiga. Di tempat tidur pertama, terdapat pasien yang konon kata suster yang jaga, pembuluh otaknya pecah. Di tempat tidur kedua, pasiennya sudah koma tiga hari. Di tempat tidur ke empat, pasien yang heart rate-nya kalau saya lihat dari monitor suka up to 150 tapi dalam kondisi nggak sadar sama sekali. Sedangkan di tempat tidur ke lima, ada pasien yang katanya penyakitnya udah menjalar ke seluruh tubuh, jadi tidak bisa ditolong lagi.

Kondisi si Mamah saaat itu emang lemah, tapi saya berani jamin, dibandingkan dengan empat pasien lainnya di ruang HCU itu, si Mamah adalah pasien paling 'sehat'. Apalagi pas Mamah sudah mulai sadar, si Mamah bilang….

"Pengen makan duren…"

Fix, Ibu Evie ini sehat.







1 komentar: