Selasa, 27 Februari 2018

#coolturead: H - 21

Wah udah dua puluh satu hari lagi menuju pertemuan para kaum elite, yes, kaum elite, kaum yang kalaupun kamu pria atau wanita sehat bugar tapi masih bisa duduk di commuterline jurusan Stasiun Bogor - Sudirman pemberangkatan pukul 6 pagi dari Cilebut, tapi nggak pernah dinyinyirin sama orang sekitar.






Kali ini saya mau share gimana caranya kita bisa happy-happy berdiri di atas commuter line ketahan lebih dari setengah jam di pintu masuk Stasiun Manggarai, dikarenakan ada gangguan sinyal, padahal lima menit lagi kamu bakal ada meeting sama angel investor yang bakal ngasih duit 1M.

Setelah naik commuter line selama dua puluh tahun, yang awalnya karena terpaksa eh lama-lama jatuh cinta, mungkin ini bukan pandangan pertama, tapi ku sering merasa bahagia tiba-tiba….Ngggg, wait, wait, wait, kita ini lagi ngomongin commuter line lhoooo…

Okeh balik lagi, jadi saya mau share ilmu kanuragan-nya para commuter…..

Toleransi.

Okai, sebagai penumpang commuter line dari Stasiun Cilebut, terus ke Stasiun Bogor, kemudian kereta balik lagi sampai Stasiun Jakarta kota, saya bisa makan waktu sekitar 90 menit di dalam kereta, belum lagi kalau ada gangguan teknis.

Jadi, yang namanya memberikan kursi bagi orang lain itu bener-bener butuh persiapan. I mean, ya saya bakal capek juga kalau harus berdiri full 1,5 jam, apalagi kalau darah rendah saya lagi kumat, wadaw, pingsan di kereta tentulah bukan hal yang tepat ya, kecuali ada cowok kaya Adam Lavine yang siap ngasih kamu nafas buatan, uuuuurgh, astagfirullah ya Allah, dia bukan muhrim, tapi gimana ya….

Jadi, saya selalu punya motto, kalau saya udah dapat jatah duduk sekitar setengah dari waktu perjalanan, saya harus memberikan tempat duduk saya kepada orang lain, walaupun kepada mas-mas yang tampak kuat berdiri walaupun diterjang angin kinton sekalipun.

Kalau dari waktu perjalanan saya yang terkadang bisa sampai 2 jam sampai Stasiun Jakarta Kota itu, saya selalu berusaha untuk bangun dari tidur cantik ketika kereta sampai di Stasiun Pasar Minggu, ya kira-kira 45-an dari Stasiun Bogor lah.

Ya akan lebih baik sih, kalau ngasih ke yang membutuhkan, tapi nggak setiap saat kamu bakal mendapatkan kesempatan untuk ketemu sama ibu hamil, penyandang disabilitas, atau kakek-nenek.

Tapi, percayalah apa yang dikatakan oleh Rudi~

Hehehehe…

Percayalah, semacho-macho-nya mas-mas personal trainer di gym, kalau disuruh berdiri 90 menit di kereta yang sumpek ya minimal betisnya bakal kesemutan juga.

Saya mah belajar toleransi nggak usah jauh-jauh ke proses Pilkada lah, kan ngasih tempat duduk di commuterline juga nggak perlu nanya agama penumpangnya kan? Kalau dia memang butuh ya kasih, tapi kalau kamu dirasa mau pingsan karena berdiri kelamaan, yaaa nggak ada salahnya kamu minta sedikit tempat buat duduk.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar