Sabtu, 24 Februari 2018

#coolturead: H - 22

Kyaaaa dua puluh dua hari lagi menuju acara #coolturead







Saya deg-deg-an abitch! Kaya mau ketemu calon mertua….Mertuanya presiden Korea Utara!

By the way, di postingan sebelumnya, saya bilang, kalau yang datang ke acara #coolturead nanti itu, selain mendapatkan ilmu kanuragan mencuri-curi pandang yang elegan ketika bertemu sesosok mahluk memesona yang sedang bersandar di pintu kereta sambil membaca buku, kamu juga bakal mendapatkan sebungkus @doakeripik


@doakeripik?

Yups, jadi Cooltura.id si youth cultural community ini juga bergerak di bidang entrepreneurship. Kami bekerjasama dengan Desa Bantarsari, yang ada di kawasan Bogor Utara, untuk mengembangkan salah satu local product mereka, yaitu keripik singkong.

Awalnya, produk lokal ini bernama keriviiik, tapi setelah melakukan riset kecil-kecil-an kami, di mana di situ saya mendapatkan bahwa sebuah merek haruslah mudah diucapkan oleh target pasarnya, maka saya memutuskan untuk mengubahnya menjadi doakeripik.

Kenapa doakeripik?

Simply, karena keripik ini penuh doa, minimal dari saya yang membantu penjualannya. Juga ketika saya sedang menempelkan label sticker, tak jarang mulut saya terus berdzikir. Maklum, terkadang kalau ngandelin riset pasar doang mah, kita suka terkecoh, inshAllah kalau ditambah kekuatan Allah mah, apa aja asal halal bisa laku, azeeeeeg~






Apa sih bedanya doakeripik sama yang keripik singkong yang lain?

Pertama, ya dari namanya aja udah beda, ahahaha. Kedua, inshAllah ketipisan dari singkongnya yang tiada duanya. Soalnya dipotongnya masih manual. Juga rasanya yang inshAllah enak, dikarenakan didapatkan dari singkong pilihan.






Di mana aja kamu bisa mendapatkan doakeripik?

Sampai saat ini doakeripik masih bisa didapatkan secara rutin di acara-acara yang diadakan oleh cooltura, salah satunya di acara #coolturead ini.

So, what are you waiting for??? Satu gigitan, untuk beribu kebajikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar