Selasa, 05 Mei 2020

Setelah Jam 2 Pagi: DUARRR! (lagi)

"DUAAARRRR!!!"

Saya terbangun dari tidur saya, waktu menunjukan pukul tiga pagi.

Suara apa ya? Petasan gitu?

Saya berjalan menuju ke arah jendela kamar, terlihat satam ruko di sebrang rumah saya menghampiri area depan tokonya. Sebuah mobil honda jazz berwarna silver tampak terparkir dengan posisi aneh di sana.

Saya menyalakan lampu level tiga kamar saya. Jadi, di kamar saya itu ada tiga jenis lampu. Lampu level satu, itu yang paling terang, biasa saya nyalakan kalau saya sedang baca buku atau ngerjain tugas. Lampu level dua, dengan level pencahayaan temaram sendu, cocok buat candle light dinner, bareng cicak-cicak di dinding diam-diam merayap di kamar saya. Dan yang terkahir adalah lampu level tiga, denga level pencahayaan S5 alias Super Sendu Sedih Sekali Sobs, cocok digunakan ketika sedang merasa kangen si bebep atau kalau misalnya abis nonton film jurig, terus mau tidur, tapi masih takut. Soalnya saya kalau mau tidur, lampunya harus gelap, tapi kan karena abis nonton Annabele, jadi kalau gelap banget, suka takut muncul Annabele dari mana gitu. Dan menyalakan lampu level tiga ini merupakan pilihan yang baik.

Balik lagi, ke suara DUARRR!

Saya masih memantau dengan seksama situasi di depan rumah saya itu. Pak Satpam ruko, tampak membuka pintu kemudi dari honda jazz tersebut. Ada seorang laki-laki sekitar umur 20-30-an, eh mungkin lebih tua lagi sih?? Hmmm, atuh jaman sekarang mah laki-laki juga peduli dengan kesehatan kulit muka. Kemulusan kulit muka Kang Asep tidak kalah dari kulit muka Teteh Song He Kyo.

Ya, pokoknya si laki-laki terlihat twenty tapi mungkin forty tersebut dibopong keluar mobilnya. Terdengar suara meracau yang kurang jelas dari laki-laki yang memakai kaos bergaris hitam dan putih itu. Saya kurang bisa mendengar jelas apa yang dibicarakan oleh si laki-laki, tapi Pak Satpam ruko dibantu dengan tukang tambal ban di depan rumah saya membaringkan si laki-laki itu di aspal tempat parkir ruko dan membiarkannya meracau begitu saja.

Keesokan harinya, saya tanya langsung ke tukang tambal ban, apa yang sebenarnya terjadi semalam?

Menurut mamang tambal ban, pengemudi honda jazz silver semalem itu menabrak tiang gapura selamat datang di Kabupaten Bogor, dikarenakan dia mabok. 

Uuuunch, nggak minum antimo nih Mas terlihat twenty tapi mungkin forty?

Untung kejadiannya tengah malem pas di depan area rumah saya lagi sepi, jadi nggak ada korban. Ada burung makan-makan, sama bekatul! CAKEEEEP~ Wahai teman-teman yang suka mabu'-mabu'-an, atuh be careful!

Ah coba si Mas-nya nggak nyetir sambil mabuk, aku panjangin deh nama panggilannya jadi Mas look twenty maybe forty but very funky!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar