Senin, 05 April 2010

My espresso, Jeung Mfusfeh...


"Jeung Mfusfeh.....begadang nggak malem ini?" Sekiranya itulah pertanyaan yang paling sering saya lontarkan kepada seorang perempuan berwajah manis, bersuara magis, berkulit hitam eksotis, tingkah lakunya bengis, tubuhnya bau amis, rajin puasa senin-kamis, dan suka cowok berkumis. (Tiga phrase awal sih tampak betul ya Fus, sisanya gue cantumin cuma gara-gara rima-nya enak aja, hehehe.)

Dia teman begadang top markotop yang pernah saya punya. Di mana teman-teman saya yang lain sudah mulai masuk ke alam mimpi mereka masing-masing, Jeung Mfusfeh masih terlihat sehat bugar pada pukul 4 pagi itu. Mungkin semua itu dikarenakan hobby beliau melakukan senam tera 22 peregangan setiap Sabtu pagi di lapangan Gasibu.

Malu lah para peminum kopi espresso di sini, karena tanpa itu pun Jeung Mfusdeh sudah dapat terjaga. Ketika saya masih terkantuk-kantuk di depan layar si Lepi yang menampakan application AutoCad, Jeung Mfusfeh masih sanggup menyanyikan lagu-lagu ala paduan suara gereja dengan suaranya yang lantang.

Pernah suatu pagi, saya bertemu dengannya di tempat saya biasa menjemur celana dalam hello kitty saya. Saya melihat dibalik rambut panjang sebahunya yang lebat, Jeung Mfusfah sedang bernyanyi dengan suara merdunya sambil mengangkat karung goni berisi bayi bekicot dengan netto 25 kilogram dan ketika saya tanya apa maksudnya, dia hanya tersenyum lirih lalu berkata, "demi masa depan yang lebih baik, Pe..." ucapannya itu pun diakhiri dengan tawa yang membahana.

Tak jarang, untuk membuat hidup suasan malam yang sunyi, kami mengisinya dengan gossip-gossip artis terpanas dari dalam maupun luar negri. Kang Orlando Bloom, Aa Ben Affleck, Mas Jhony Depp, Oom Tom Hanks, Teteh Kiera Knightley, Tante Gweneth Paltrow, Mbak Jennifer Aniston, semuanya habis kami bicarakan. Tak terkadang kami menyelipkan beberapa imajinasi liar di antara obrolan kami itu, misalnya, gimana ya kalau saya diperebutkan oleh Bang Leonardo DeCaprio dan Bapak Richard Gere? Atau, gimana kalau Jeung Mfusfeh dijodohkan dengan alm. Ryan Hidayat?

Enam maket yang saya buat untuk tugas akhir setiap semester, rame-rame bersama teman lainnya, saya kerjakan ditemani oleh dirinya. Entah berapa bungkus indomie yang telah kami lahap bersama, keripik balado yang dijual di warung sebelah kami makan berbarengan, pop corn seribuan kami masukan ke dalam mulut ini, nasi goreng tanpa saos yang kami pesan di depan kosan kami, nutri sari rasa jeruk nipis yang selalu ready-stock di dalam kamar saya, dan juga, kain perca warna-warni yang terlihat hanya sebagai sampah di mata orang awam, tapi dapat dibuat menjadi sebuah karya senih bermakna di tangan Jeung Mfusfeh ini. Semua itu menjadi saksi kebersamaan kami di ruangan tengah di sebuah kos-kos-an putri yang beralamat di Jl. Sangkurian no 11 A itu.

At last but not least, Jeung Mfusfeh you're more than a cup of italian espresso for me:)

Buat Jeung Mfusfeh: Kita harus reuni-an di Bandung! Ngobrol sampe pagi!

P.S: Posting-an ini, gue buat untuk menyemangati hubungan Jeung Mfusfeh dengan Tukhir Agas-nya, semoga tahun ini bisa putus segera, hehehehe. Dan, semoga Jeung Mfus bisa terpilih untuk masuk olympiade paduan suara mahasiswa and we'll meet in Europe yaaa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar