Senin, 05 April 2010

Oom Yogs yang 'besar'.


Hatinya sebesar badannya. Itulah Yogie! Tapi, saya lebih sering memanggilnya dengan sebutan Oom Yogs.

Embel-embel 'Oom' di depan namanya itu bukan memiliki arti bahwa umur dia terpaut jauh dari saya, atau wajahnya segarang wajah Oom-Oom pencari 'mangsa' di jalan Dago sana. Namun saya menyukai sifatnya yang sering mengayomi. Misalnya, kalau ada hape keluaran terbaru, saya sering merajuk untuk minta dibelikan, kalau saya sedang bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja, saya sering minta diajak ke vila pribadinya di Bali, atau waktu saya lagi ngambek, saya juga sering diajak belanja di kawasan Orchad road di Singapur menggunaksn pesawat jet pribadinya.

Oom Yogs memang bergelimangan harta. Perkebunan kelapa sawitnya membentang dari Pulau Weh sampai Laut Wakatobi. Pabrik mobil nya ada di setiap kota-kota besar di Indonesia. Dia juga merupakan distributor utama PT. Indomie rasa Ayam Bawang di kawasan Eropa Timur. Bisnis mutiara hitam nya mengalahkan bisnis berlian ilegal dari Zimbwabwe. Dan masih segudang perusahaan yang tak bisa saya sebut namanya di sini, masih dipegang oleh Oom Yogs ini.

Berbeda dengan teman saya yang bernama si Futrih, yang masih mencari jodoh, dan sering meng-add para alay untuk dijadikan pelampiasan jiwanya yang hampa. Oom Yogs tidak pernah melakukan itu, dibuktikan dengan penggunaan nama 'Y0613H'a 1m03Th b4N6et Iiiiiich' sebagai nama tetap di acount facebook dan tweeter-nya. Karena Oom Yogs sudah memiliki seorang tambatan hati, yang namanya tidak boleh saya sebut di sini, takut penggemar Oom Yogs pada pingsan semua.

Satu hal yang paling saya ingat dari Oom Yogs adalah, ketika beliau pernah menggunakan kaos bertuliskan 'Pernah Kurus'. Ooooouch! Teringat lah saya pada masa-masa di mana dia masih sering ditolak perusahaan-perusahaan waktu dia melamar kerja. Namun kegigihannya yang luar biasa untuk membangun perusahaannya dari nol sampai sehebat sekarang, membuat saya pantas mengacungkan 37 jempol untuk beliau. Perjalananya membuat semua perusahaannya menjadi nomor wahid di pelosok Nusantara pun bukan berarti tidak menemukan kendala, pada masa Orde baru dahulu kala, beliau pernah mengalami kerugian yang sangat besar, karena ditipu oleh temannya sendiri.

Tapi, sekarang??? Lihatlah semua perusahaan-perusahaannya yang beromset di atas 115 milyar USD itu, siapa yang tak gentar untuk mendekati sesosok Oom Yogs. Dan saya bangga, pernah menjadi bagian sejarah keberhasilan Oom Yogs untuk mencapai hidupnya yang tenang di alam sana. Amiiiiiiiiiiiiin!

Buat Oom Yogs: Ayoooo mari kita bergalau-galau lagi Yogs, tapi kayanya sekarang lu udah (kalau kata si Arnolt mah yah nih) Menemukan serpihan yang hilang....

P.S: Gue nulis posting-an ini di sela-sela membaca berita tentang kematian bos PT. Astra Internasional Yogs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar