Rabu, 05 Mei 2010

Virus 3K?


Waktu menunjukan pukul 1.40 AM di ujung kiri layar si Lepi. What a morning! Mata ini masih terus terpana di depan si Lepi membaca beberapa jurnal, artikel wikipedia, dan memperbaharui tampilan http://www.vierar.blogspot.com (check my new lay out guys! Sorry kalau masih buapuk, maklum nggak punya pengalaman sama sekali di bidang web design, but I will always try to do my best.)

Eh, jadi apa kabar kalian para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)??? Ada yang baru? Ada yang bisa di share? Gimana kabar ibu kota Indonesia? Masih di Jakarta? Kalau kabar Bogor gimana? Masih ada angkot di sana? Bandung? Di Ciroyom udah ada gedung pencakar langit belom?

Kabar saya di sini alhamdulillah, gitu-gitu aja. Masih dengan setumpuk kebengongan don't know what to do. Masih dengan bejibun keinginan untuk berkeliling benua Eropa untuk mencoba semua toilet di setiap negaranya. Masih dengan keinginan untuk mencoba gaya boker sambil sikap lilin.

Bai de wei, kemaren saya ditilpun sama si Mamam. Berbeda dengan para ibu lainnya, yang kerap kali menanyakan kabar anaknya di setiap awal percakapan. Kali ini saya benar-benar mati kutu nggak bisa menjawab pertanyaan pertama yang beliau kemukakan.

"Neng, kapan nikah?"

Cuih! Cuih! Cuih! Pertanyaan yang sama jawabannya sama dengan pertanyaan, "gimana kuliah?" atau "nanti mau kerja di mana?"

Aa Gym boleh menyebarkan prinsip 3M-nya (Mulai dari sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang). Greenpeace mulai memperkenalkan produk 3R-nya (Reduce, Reuse, anf Recycle). Tante Melly Goeslow pernah membuat film 3B (Bukan Bintang Biasa). Lalu apa yang dipunya oleh seorang Viera untuk menyaingi keberadaan mereka itu semua????

Saya punya 3K!

3K adalah sejenis virus yang banyak dialami oleh para pemuda pemudi ketika baru menginjak taik kebo 20-an, seperti saya ini. Saya akan merasa seperti diludahi beruang Mongol kalau orang-orang di sekitarnya mulai mengungkit 3K. However, 3K itu mengandung bayi gorilla arti, Kuliah, Kerja dan Kawin. Tiga pertanyaan sakti yang bisa membuat saya ingin mandi kembang kamboja di malam Sabtu pahing.

Kadang saya ingin menjawab pertanyaan 3K ini dengan jawaban 3K juga. Ilustrasinya kira-kira begini;

Gimana kuliah?
"Kamfret!"

Gimana kerja?
"Koflok!"

Gimana kawin?
"Kefarat!"

Siapa sih yang nggak mau cepet lulus kuliah dengan nilai yang bagus? Siapa sih yang nggak mau kerja dengan gaji yang besar? Siapa sih yang nggak mau bersuamikan cowok pintar, kaya, dan ganteng?

Dulu saya ketawa-ketiwi aja, kalau misalnya ada saudara sepupu saya yang ditanya pertanyaan 3K tersebut. Tapi sekarang, saya mengerti apa yang mereka rasakan. Saya mendapatkan another 'K' di sini, KUALAT!

Ah, tapi ya sudahlah....Kehidupan is an answering process. Pertanyaan itu datangnya dari Tuhan dan tugas kita ya menemukan jawabannya.

Eh, yang pergi membunuh-nya (dibaca: gokil-nya), menurut pacar ke 257 saya, yang berasal dari negri Tirai Bambu, para pria di sana juga memiliki ketakutan yang sama dengan kemunculan virus 3K.

Pacar saya ke 257: "这里的一些人也害怕了3K的..."
Cewek cantik, imut, lucu, dan lugu, alias, saya sendiri: "Oh ya?"
Pacar saya ke 257: "对"
Saya: "Oh gitu...."
Pacar saya ke 257: "但是,你明白我的意思吗?"
Saya: "Gimana kalau kamu pacarannya sama siluman ular putih aja? Saya sama sekali nggak ngerti apa yang kamu omongin...."
Paar saya ke 257: "Ok, jadi para cowok China itu menakuti 3K. Kia-su (takut rugi), Kia-see (takut mati), dan kia-bo (takut istri), begitu."

Woohoooooo! Gileeeeeee, saya keren abis (dibaca: ke-keren-an saya benar-benar habis tak tersisa)! Ternyata prinsip 3K yang baru kepikiran selewat ini memiliki hubungan sodara jarak jauh dengan prinsip 3K para pemuda Tiongkok yang sudah muncul dari jaman dahulu kala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar