Malam minggu? Siiigh~

Apa arti malem minggu buat seorang Teteh Piera??? It's curhaaaaaaaaaaaat timeeeeeeee! Hahahahaha! Ya beginilah nasib, para perantau yang sedang galau…..

Begitu pula dengan Teteh Piera dan konco-konco-nya. Kami tampak terlihat menawan dari luar, "wuiiiiih si Teteh Pieraaaaah sekarang lagi nemplok di Kutub Utara lhooooo, sekarang mah dia g4vL-nya sama penguin atau paus biru, hebaaaat yaaa?????" Padahal mah, menangis semalam sudah menjadi kebiasaan saya di sini.

Dulu sih saya nolak abis-abis-an dikatain cengeng. Tapi, adakah kata sifat lain yang menggambarkan seseorang yang terlalu sering nangis??? Nggak mungkin juga saya dikatain, "waaaaah Vier, lu emang cantik banget dah, soalnya lu sering nangis!" Ini sih niatnya nyepet!

Then, again and again, malem minggu sendirian, eh nggak deng, malem minggu kali ini saya ditemani si mahluk halus, perkenalkan, namanya Cinut! Weeeeeew, saya emang demen cerita-cerita klenik binti magis, tapi mahluk halus yang dimaksud kali ini hanyalah…..Seekor kucing. First name-nya Cinoet, family nama-nya Troeng. Jadi, nama dia adalah Cinoet Troeng (dibaca: Cinutrung).





Nah si Si Cinoet ini lagi asik tidur-tidur-an di sofa merah saya dan Teteh Piera tetap duduk tegap di depan lepi dengan google translate-nya dan……Beberapa window messenger yang masiih terus berkedip-kedip, pertanda orang yang sedang online di sana sedang membutuhkan reply-an dari saya.

Hmmmm, padahal bulan purnama nih, harusnya saya cari mangsa, darah segara para perjaka, biar kecantikan saya tertanam abadi, hoahahahahahahahaha!

Dan sampailah saya pada salah satu teman saya, Mawar (bukan nama sebenarnya, red). Salah seorang teman saya yang berpikir bahwa mendapatkan seorang wanita sama susahnya seperti mendapatkan nilai A pada thesis yang sedang dia kerjakan. Nama dia terus-terusan berkedip-kedip di window messenger saya.


Viera (V): "Apeeeeeeeee??????????????"
Mawar (M): "Gue punya pertanyaan nih?"
V: "Wooooooot?!?! Orang sepinter lu nanya ke orang kaya gue???? Jarang-jarang terjadi nih! APA? APA? APA?"
M: "Gurun yang terluas di Asia itu gurun apa ya Pe?"
V: "Hoahahahahahahahaha! KOFLOOOOOK! Kaya gitu aja kagak tauuuu! Malu tuh ama gelar master lu!"
M: "Emang apa jawaban lu?"
V: "GURUN GOBI! GOBIIIIIIIII! Itu mah anak SD aja tauuuuuuuu! SD lu di mana siiiiiih???????? Hahahahahahahaha!"
M: "Salah Pe…."
V: "Hah! Masa sih??? Bentar gue cari di google dulu!"

(3 menit kemudian)

V: "Bener ah! Gurun Gobi!"
M: "Bukan…."
V: "Emang apa?"
M: "Gurun…..pasir seorang jomblo Indonesia yang sedang merantau dan ditinggalkan sang pujaan hati!"
V: "WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH Tidaaaaaaaaak ciripaaaaaaaaaaa! FAKIR CINTAAAAAAAAA! Ya Allah tolong teman Baim Ya Allah!"


Dan keesokan paginya, saya menemukan sofa merah saya bau apek nan amis dikencingin sama si Cinoet! SYIT!





Akhirnya tuh sofa saya jemur di bawah sinar mentari musim gugur di Italia, tau déh kapan keringnya. Semoga besok tidak hujan….