Yep, sekiranya begitulah cerita dari kota Texasmalaya alias Tasikmalaya….
Akhir cerita nih, di perjalanan saya ke Gunung Galunggung, saya menemukan dua hal yang saling berironi.
Yang pertama adalah…..Terlihatnya sebuah keluarga yang sungguh madani sekali. Karena jarak kami yang berdekatan, saya jadi bisa mendengar sedikit percakapan dari mereka.
Bisa disimpulkan, kalau si ayah ini adalah salah satu pedagang di Pasar Tasikmalaya dan ibunya entah bekerja sebagai apa, dengan penghasilan si ayahnya, dia baru bisa mengajak anaknya yang barusan lulus semesteran jalan-jalan ke Kawah Gunung Galunggung.
Aaaaaaaaaargh! Saya ceurik ini mah! Maluuuuu euy, maklum, kalau niat jalan-jalannya lagi kumat, tapi dompet lagi sekarat, saya suka uring-uringan minta duit ke Pak Mamat T.T Mening jalan-jalannya teh ke kebon raya, ini téh suka pengen jalan-jalan ke Cekoslovakia, Afrika Selatan, atau New Zealand! Ini sih bukan minta duit, tapi minta Pak Mamat jadi miskin sesaat T.T
Nah, hal kedua yang saya temukan adalah…..Bentuk vandalisme, dari Selly, Kartika, dan Tiara.
Wahai yang mulia Teteh Viera, siapakah gerangan Selly, Kartika, dan Tiara???
Dari tulisan yang saya dapat, mereka bertiga itu adalah barudak gokil, yang lagi dicari sama si Nana T.T
Sebenernya ya saya teh suka lho seni cocoretan tembok atau public place. Tapi tolong atuh ya dikemasnya lebih unyu gitu….
Coba itu si Nana, buat mural sepanjang 400 anak tangga menuju Kawah Gunung Galunggung! Saya yakin pasti yang jadi anggota gengges barudak gokil, nggak cuma si Selly, Kartika, sama Tiara aja. Kayanya si Nana bakal nulisin absen satu sekolah dia déh!
Baguslah, jadi nggak jadi ketimpangan antara Selly, Kartika, dan Tiara dengan teman-teman sekolah Nana yang lain, karena saya yakin semua murid di sekolah Nana itu barudak garokil kabeh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar