Jumat, 03 Mei 2019

Mata Ikan & Me vs The World: The Beginning

Hi, long time no seee...

Gimana nih kabar seorang Viera???

Alhamdulillah baik.

Tapi, eh tapiiiiii....

Saya baru aja kena musibah.

Saya baru aja....

Kena....

Fish eye.

Fish eye?

Jenis lensa yang suka dipake di kamera HP?

Nope.

Saya kena fish eye. Fish artinya ikan, eye adalah mata. Jadi, saya kena mata ikan.

Fufufufufufufu!

Abisan saya nggak tau bahasa Inggris nya mata ikan itu apa. Kalau bahasa medisnya sih 'Clavus'.

Saya udah kena mata ikan sekitar 2-3 minggu yang lalu.

Semuanya berawal dari....

Kapalan.

Letak si fish eye ini ada di telapak kaki berdekatan dengan ibu jari dan jari tengah kaki kiri saya.

Awalnya saya kira cuma kapalan biasa. Kapalan ini pun sudah ada di kaki saya bertahun-tahun, lebih dari lima tahun kayanya dan nggak pernah ada masalah berarti, selain ngilu sedikit kalau abis jalan lama, dan bisa langsung sembuh kalau disitirahatkan semalam suntuk sambil tidur atau direndam di air hangat yang dikasih garam.

Semua itu berubah sampai negara api datang menyerang...Aduh jadi kangen film Aang si Pengendali Udara.

Jadi, semua itu berubah sampai tiga minggu-an yang lalu. Tiba-tiba aja kapalan itu jadi sakit luar biasa. Tiba-tiba kapalan itu robek dan saya pikir ada duri masuk atau lecet kena sepatu biasa. Namun keesokan harinya, tiba-tiba kapalan itu semakin tebal dan kalau telapak kaki saya dipijakan, mulut saya akan otomatis membentuk huruf O, sambil bilang, "Ouch! Ouch! Ouch!"

Dan dua hari berikutnya muncul lah jendolan kecil di letak kapalan tersebut dan kaki kiri saya kelar perkaranya. Nggak bisa dipake jalan dengan sempurna.

Maka lagu almarhum Pak Meggy Z yang bilang sakit hati itu lebih sakit dari sakit gigi, salah banget saudara-saudara!

Sakit gigi emang bikin kesel, sakit hati apalagi, tapi sakit mata ikan di telapak kaki????

Wassalam guys~

Sebenernya mata ikannya sih biasa ya, tapi lokasinya yang tepat di telapak kaki tempat tumpuan berjalan itu yang bikin saya susah payah untuk berjalan normal.

Awalnya saya disarankan pakai callusol, obat legend para penyandang mata ikan. Yang konon dapat menyembuhkan mata ikan, dengan cara dioles dan kemudian mata ikan yang berlapis kulit tebal kita itu akan copot dengan sendirinya.






Dan itu memang benar adanya, kulit tebal kapalan saya mulai mengelupas dengan sendirinya, namun mata ikan saya tak kunjung hilang.

Ada yang bilang, mata ikan itu bisa dicabut sendiri pakai gunting kuku atau jarum yang dipanaskan, tapi akan banyak darah yang keluar. Uuurgh, sebagai member PUBG alias Paguyuban Ukhti Banyak Gaya, tentu saja hal ini saya hindari. Ya Allah, liat darah ngeclak (aduh what is 'ngeclak' in english yah???) saja, aku puyeng~

Dan akhirnya saya memutuskan untuk mengoperasi-nya saja. Konon katanya kalau abis dioperasi, nanti si mata ikan ini akan tercabut sampai ke akar-akar terdalamnya dan voilaaaaa kamu nggak bakal kena mata ikan lagi!

Saya pun menjadwalkan hari Selasa untuk pergi ke Puskesmas untuk meminta rujukan agar bisa dioperasi, sampai-sampai saya meminta izin untuk tidak masuk dari aktivitas saya seperti biasa selama seharian itu, karena berpikir akan dioperasi. Yay! Mata ikan saya akan berubah jadi mata uang!

Tapi, ceritanya belum sampai selesai sampai di sini guys...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar