Sabtu, 17 Juli 2010

Oh Ontjom dubur-ku (dibaca: sahabat-ku) episode 2

Buat yang penasaran akan kisah salah satu sobat keluh-kesah saya, Ontjom si Tukang Iri Hati, bisa dibaca langsung di sindang, iiich eik kaya bences ya boooooo!

Nah, di postingan terakhir kan saya bilang, di tengah rasa iri dengki yang berlebihan atas kesuksesan teman-teman seangkatan kami di dalam bidangnya masing-masing,Ontjom si Tukang Iri Hati ini akhirnya memilih untuk berprofesi sebagai pengajar anak SD….Oooo yea rait, dengan hobby-nya yang suka mabu'-mabu'-an waktu masih kuliah di Seni Rupa dulu, saya kira dia bakal jadi pengajar debus, tapi ya Tuhan Maha Tau apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Ketika pertama kali diceritakan kenyataan ini pun saya tertawa terbahak-bahak, tak percaya, bahwa seorang Ontjom si Tukang Iri Hati ini bisa jadi sejenis mahluk bak pahlawan tanpa tanda jasa. Padahal, waktu SMA, dia itu punya hobby malak-in para senior-nya. Bayangkan! Para senior pun bertekuk lutut di hadapan Ontjom si Tukang Iri Hati ini.

Teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) jangan kemakan sama first impression dari foto beliau yang menggunakan kerudung, itu semua hanya kamuflase! Saya tegaskan lagi, itu semua K-A-M-U-F-L-A-S-E! Di balik kerudungnya itu, terdapat hati yang nggak kalah busuk dengan hati saya. Makanya, kalau urusan keluh-kesah kita tuh jagonya, pokoknya kalau dari kejauhan kita berdua emang keliatan kaya mahluk Tuhan yang kurang pandai mensyukuri apa yang dikasih déh! Dari tatapan sekilas teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bisa langsung ketauan juga, siapa calon penghuni surga (dibaca: saya, siapa lagi gitu!) dan mana yang penghuni neraka (dibaca: saya nggak bilang 'Ontjom si Tukang Iri Hati' secara terang-terangan ya!)





Okai-tokai, balik lagi ke dalam keluh-kesah masalah pekerjaan Ontjom si Tukang Iri Hati.

Ketika yang ada di dalam benak saya, para murid SD itu lah yang akan disiksa oleh seorang Ontjom si Tukang Iri Hati. Itu lhooooow, kaya berita di tipi-tipi jaman dulu, di mana ada guru yang sering nusukin paku ke punggung muridnya, ketika sang murid tidak dapat menjawab pertanyaan dari si guru. Persis apa yang akan dilakukan Ontjom si Tukang Iri Hati kepada murid-muridnya! Saya yakin!

Oooouch, namun apa yang saya dapatkan adalah,

"Aku tersiksa ooool (panggilan sayang sodari Ontjom si Tukang Iri Hati pada saya adalah: beol, red)….Aku disiksa! Batinku tersiksa! Aku ini bagai Marimar yang disuruh ambil gelang emas di lumpur sama si Angelika! Aku benci diriku yang penuh kehinaan ini oh beooooooooool, bagaimana nasibku di kala mendatang????? Haruskah aku bunuh diri dengan cara terjun ke samudera Antartika hanya berpakaian bikini????? Oooooh beoooooool! Kejamnya duniaaaaaaaaaaa! Habis ceting sama beol, aku mau minum baygon rasa lavender! Biar, kalaupun aku mati, setidaknya tubuhku tetap wangi!" Jerit Ontjom si Tukang Iri Hati.

Jika saja, saya berada di sebelah Ontjom si Tukang Iri Hati, pasti saya sudah ajak dia ke diskotek Cianjur dan mabu'-mabu'-an, demi menghilangkan rasa stress-nya. "Buuuuuuur (panggilan manja Ontjom si Tukang Iri Hati dari saya adalah: Dubur, red) kamu yang sabar ya, beol selalu ada di sisi kamu kok bur…Kalau nggak ada dubur kan nggak bisa beol, kalau nggak ada beol buat apa ada dubur???? Kita tuh ditakdirkan selalu bersama bur… Ceup, ceup, ceup~" Saya berusaha menenagkan keterpurukan jiwa salah satu teman terbaik saya dalam kegiatan 'kurang mensyukuri nikmat Tuhan' itu.

Ontjom si Tukang Iri Hati ini pun melanjutkan ceritanya, "ooool, kan kalau mau ke tempat aku mengajar itu kan aku harus jalan kaki jauh soalnya aku nggak punya duit cukup buat nyewa ojek, aku kan miskin banget ol, aku nggak sanggup ikutan arisan berlian para ibu-ibu pejabat itu! Nah, ketika sedang berpikir untuk memperkaya diri dengan cara instant itu, tiba-tiba aku di-klakson sebuah mebal mewah dari belakangku…Dan tau nggak ol??? Ternyata itu murid aku! Ya Tuhan, ol! Aku maluuuuuuuuuuuuuuuuu, masa iya muridnya bisa naek mobil mewah, sedangkan gurunya harus jalan kaki??? Apa kata temen-temen se-angkatan kita yang sudah sukses itu ya ol???? Ontjom miskin! Ontjom miskin! Terus nggak ada yang mau temenan sama aku lagi ya ol…."

Saya terkejut akan cerita ini! O may gaaaaaaat! Saya itu paling nggak suka bergaul sama orang miskin! (Cetaaaaaaaaaaar! Cetaaaaaaaaaar! Langsung kesamber geledek! *Jangan lupakan pepatah saya ya: Orang sombong matinya gosong!)

"Terus ol, kan waktu belajar komputer, aku sudah siap dengan materi pengajaran bagaimana mengetik karangan puisi di MS Word, eh tau nggak sih ol, tuh kumpulan anak SD kaya raya itu malah minta diajarin adobe photoshop! Ya Tuhan ol, anak kelas satu SD minta diajarin photoshop! Aku aja yang udah sebesar ini kalau ngedit gambar masih pake paint!" keluh kesah Ontjom si Tukang Iri Hati ini terus berlanjut.

Ya Tuhan! Kasian banget nasib Ontjom si Tukang Iri Hati, pasti dia keliatan bego banget déh di depan anak-anak SD kaya raya itu.

Dan masih ada lagi….


(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar