Rabu, 27 April 2011

A flea market in Gualdo Tadino

Iiiiih ceubeul! Ceubeul! Ceubeul! #mukuldadanyaMorgan. Hujan ini terus saja mengguyur pegunungan Italia. Siiiiigh~ Gimana nih kabar rain coat keluaran terbaru channel-nya yang mulia Teteh Piera??? Sepatu berlapis kulit lembu dolce and gabbana-nya yang mulia Teteh Piera??? Skinny jeans levis bertaburan kristal swarovsky-nya yang mulia Teteh Piera?

Daripada saya nggak tau gimana caranya ngabisin uang saya yang banyak benjet itu, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi a flea market di Gualdo Tadino!
*Suara hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja lagi tanggal tua, belom gajian…."







Dari nama tempatnya, yang mulia Teteh PIera udah berasa lagi mau ke sebuah kota di padang pasir di pedalaman teluk Meksiko! Terus ada gumpalan jerami bertebangan, badai gurun pasir, dan muncullah ksatria bertopeng naek kuda dengan bunga mawar di bibir. Siapakah gerangan? Mamoru Chiba? Morgan SM*SH? Kang Dadang Sunandar?

Ah, sudahlah, mari kita lanjutkan perjalanan ke Gualdo Tadinooooo! Andiamooooo ragaaaaa! (Artinya: Cap cuuuuuus ciiiiiin!)

Bagaimana caranya biar kita sampai ke Gualdo Tadino?







Ho, ho, ho. Kalau kalian mau ke Gualdo Tadino mah, gampil pisan sodara-sodari. Tinggal minta bantuan doraemon lewat pintu ke mana saja atau temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bisa juga naek angkot 02 jurusan Sukasari-Bubulak, turun di Paledang, nyambung angkot 03, turun di Terminal Baranang Siang. "Huuuaaatcuh! Huuuuaaaatcuh!"

Aduuuuuuh, kalau lagi enak ngibul kaya gini tuh, kita bakal langsung kena azab penyakit bersin plus batuk berdahak yang tak kunjung sembuh dari Tuhan Yang Maha Esa gitu ya? Aaaaaaaaaargh umbel-umbel terlaknat pergilau kau ke nerakaaaaa! "Huatcuuuuuh! Huaaaatcuh!"

Hmmmm, pokoknya saya mah kalau ke mana-mana di Italia téh patokannya Stasiun Roma Termini aja. Jadi, dari Stasiun Roma Termini, ada kali sekitar 2,5 jam naek kereta jenis Regionale-veloce, harga tiketnya sendiri sekitar 12 euro-an.

Kalian masih inget nggak postingan tentang beberapa komik bekas yang saya beli (Topolino, 101 dalmantians dan Popeye). Yak, saya belinya di sebuah pasar kaget di Gualdo Tadino lhooooo! Jadi, setiap hari Sabtu suka ada pasar dadakan gitu di sini.

Nggak ada yang terlalu spesial sih dari pasar loak ini. Malah kata saya mah, pasar kaget saban hari Minggu pagi di lapangan Pemda Bogor di Cibinong itu lebih cihuy ke mana-mana! CIBINONG DI DADAKU!







Cuma, pasar loak di Gualdo Tadino ini merupakan satu-satunya tempat yang paling deket dari tempat saya tinggal sekarang, di mana saya bisa beli 5 buku dengan harga 3-5 euro saja! Huwooooh, hidup di Yurop itu emang mahal sob. Jalan-jalan atau dapet beasiswa sih enak benjet, tapi kalau buat stay any longer, nggak ada yang lebih endang bambang gulindang dari negara sendiri kali ya? Aaaaaargh! Tuh kan, tuh kan, kalau ngomongin keadaan keuangan kaya gini tuh, yang mulia Teteh Piera mulai pengen nikah sama anak mafia….

Saya parkirkan mobil ber-merk kuda nungging saya di tempat parkir dan untuk mencapai pasar loak tersebut, saya kudu jalan kaki di antara gang.







Aaaaaah~ Somehow, jadi kangen lewat gang masjid II di kawasan Cibinong, digodain anak-anak SMA yang baru belajar maen gitar dan rebana.







Saya juga kudu ngelewatin sungai. Aaaaaah~ Kangen gelombang arus panasnya Ciliwung!







Sesampainya di pasar loak Gualdo Tadino, saya udah disambut sama baunya pasar loak. Ooooh em jiiiiih, call me unyu, tapi buat saya, bau buku bekas itu lebih bikin hati mengharu biru daripada parfume channel no.5!
*Suara dalem hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja nggak mampu beli pilihan yang kedua…"







Dalam kesempatan kali ini, yang mulia Teteh Piera membeli koin! Ho-oh! Beli koin lira, mata uang Italia, sebelum euro. Looooooveeeee iiiiiit! Yak, lumayanlah buat melengkapi koleksi koin peninggalan kerajaan Majapahit saya.
*Suara hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja koin bekas kerokin badan….."







Saya juga menemukan banyak barang pecah belah, semacam guci-guci antik yang dijual di sini. Hmmmmm, pengen beli tapi bingung gunanya buat apa ya???
*Suara hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja nggak punya duit tambahan…"





Atulah ya, setiap jalan-jalan kaya gini tuh, saya kudu membatasi pengeluaran nggak boleh lebih dari 5 euro, atau saya nggak bisa makan besok pagi! Hiks, hiks, hiks. Kasian Teh….Belom makan spaghetti tiga hari Teh….

Oh iya, kalau lagi jalan-jalan, apalagi ke pasar loak kaya gini, saya pasti punya theme song tersendiri lhooooo! Rapi lho! Rapilloooo!




Setelah diitung-itung, ternyata lagu-lagunya NAIF itu paling banyak di i tunes playlist saya lhooooooo! Rapi lhoooo! Rapillooooo!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar