Jumat, 02 Desember 2011

Cerpen keempat

Hai-hai, how's your weekend? Masih bersama yang mulia Teteh Piera bersama mahakaryanya, cerpen berantai! *Keprok-keprok sadayana!

Setelah suck-sesssss dengan;

Cerpen pertama
Cerpen kedua
Cerpen ketiga

Sekarang alam bawah sadar kalian bakal terkoyak kembali kesuciannya oleh cerpen keempat! Suiiiiiiiit-wiiiiiiiiiiiiw!

Buat temen-temen yang pengen ngasih saran akan keberlangsungan cerpen ini bisa komat-kamit di FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!).

Misalnya, ada yang pengen bilang, "Bisa ngak cerpennya di-post sehari lima kali? Biar ngalahin shalat fardhu ain!" Atau "Cerpennya jadiin buku dong! Soalnya aku bakal dikatain 'sarap' sama Mama aku kalau bawa komputer ke kamar mandi," Atau…."Setelah selesai membaca cerpennya, hidupku semakin berwarna….Berwarna kelabu!" Atau…"Abis baca cerpennya, nilai ulangan fisika gue jadi naik drastis! Keripik Ma icih banyak yang suka, ma'acih, eaaaaa qaqaaaa!"

Ya pokoknya kalau ada kritik yang membangun….Membangun rasa benci maupun rasa suka, silahkan tumpak tublegh-kan di sana :)

Lagu yang kali ini saya pilih sebagai sontrek cerpen keempat adalah lagu yang akan membuat teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) merasakan sensasi-sensasi keperjakaan kalian kembali direnggut secara tiba-tiba,







***

Tiba-tiba keajaiban terjadi, kekuatan muncul di diri


Selesai mencium membabi buta keningnya Baim Wong. Aku memutuskan untuk menunggu sampai Baim Wong selesai syuting iklan luwak white coffee di rest area km 97.


Aku memesan kopi hitam kepada mas-mas penjual kopi. Lalu mas-mas itu mengantarkan kopi hitam ke mejaku. Aku menyeruput kopi hitam itu pelan-pelan. Mas-mas penjual kopi itu datang menghampiri. Aku menengok. Mas-mas penjual kopi itu tersenyum. Aku senyumin balik mas-mas penjual kopi itu. Mas-mas penjual kopi itu ikut-ikutan senyum balik kepadaku. Akhirnya aku sama mas-mas penjual kopi saling senyum-senyum-an.


Tak terasa sudah satu tahun aku menunggu di rest area km 97. Baim Wong tak kunjung menyelesaikan syuting iklan luwak white coffee season 2-nya. Aku bertanya kepada abang-abang tukang parkir. Ternyata syuting iklan itu semua hanya rekayasa semata.


Aku kecewa. Abang-abang tukang parkir itu berusaha menenangkanku sampai….Tiba-tiba rest area km 97 kedatangan monster geronimon. Aku teriak. Abang-abang tukang parkir teriak. Mas-mas penjual kopi teriak.


Aku berlari ketakutan ke dalam WC sebelah musholla. Ya Tuhan, mengapa wanita secantik aku ini selalu saja mendapatkan cobaan seburuk ini?


Aku mengintip dari pintu WC. Abang-abang tukang parkir terlihat bertempur dengan monster geronimon. Mas-mas penjual kopi turut membantu. Dia berusaha menancapkan sekuntum bunga mawar penuh duri ke salah satu titik vital di tubuh monster geronimon.


Ternyata mas-mas penjual kopi itu adalah Mamoru Chiba! Si Tuxedo bertopeng! Aku gemetar. Bukan karena adegan tarung drajat antara monster komodo dengan Tuxedo bertopeng, tapi karena sudah setahun lamanya aku nahan pipis.


Aku masuk ke dalam salah satu WC yang kosong. Aku buka pintu WC. Aku buka celanaku. Aku jongkok. Aku pipis. Aku cebok. Aku pake celanaku. Aku keluar dari WC. Aku menghampiri wastafel. Aku cuci tangan pake sabun cair merk dee-dee wangi jeruk. Aku simpan kedua tanganku di depan mesin pengering tangan. Aku nggak gemeteran lagi.


Tak kukira, pertarungan sengit bersama monster geronimon itu telah usai, dimenangkan oleh si Tuxedo Bertopeng yang menyamar menjadi mas-mas penjual kopi. Aku bahagia. Abang-abang tukang parkir bahagia. Begitu juga seluruh penumpang bis MGI jurusan Jakarta-Tasikmalaya yang kebetulan sedang istirahat pun bahagia.


Terimakasih Tuxedo Bertopeng.


***


Nggg, kalau misalnya Mira Lesmana nggak mau menjadikan cerpen saya sebagai salah satu film besutan timnya. Mungkin Hanung Bramantyo berminat? Hmmmm….Bosen nih angkat barbel melulu, sekali-sekali angkat Oom Agung Hercules-nya ah….

3 komentar:

  1. hahahaha lagi. tiap hari satu cerpen aja sudah membuat gue ngakak sendirian terus nih. gimana kalo sehari lima kali?
    eh, teh pea, ada lomba cerita lucu tuh dari diva press, bikin cerpen gitu, cerpenmu akan masuk nominasi deh, seurieuus, haha...
    sbg lulusan bahasa indo, gue merasa kemampuan nulis cerpennnya tersaingi, kakakaka....

    xoxo,
    tuksedobertopeng

    BalasHapus
  2. wah udah banyak cerpennya nih kerennn

    BalasHapus
  3. hampir pingsan karena ngakak abis, tapi yang saya suka adalah kamu tidak nabrak EYD yah, penulisannya bagus secara ejaan...

    ditunggu lanjutan ngawurnya :)

    BalasHapus