Kamis, 19 Desember 2013

'Hello!' from Asep in UK!

Heihoooo temen-temen kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!), the story continues,

Setelah;



Donny di India.
Koyim di Jepang.
Winnie di Oman.
Ria di Singapore.
Sakti di Norway. 
Retno di Korea Selatan.
Mbak Tiara di Portugal.
Obi di Saudi Arabia
Rino di North Sea
Fajar di Brunei Darussalam.
Iis di Polandia.
Carol di Jerman.



Sekarang giliran kita jalan-jalan ke negri asalnya, kembaran saya, Kate Middleton! Salah satu teman kita, lagi nemplok di sono nih :)

Kenalkan, namanya Asep Muiz, lulusan FIKOM UGM, Universitas Gajah Mada? Atau Universitas Gigireun Masjid? Hanya Tuhan yang tahu. Dia single, available, durable, dan able-able lainnya lagi. Saya nge-fans beurit sama tulisan-tulisan beliau. Malah, salah satu tulisannya pernah saya muat di blog ini.

Pokoknya mah, kalau suatu saat kelak Kang Asep ini buat buku, saya bakalan menjadi salah satu pembeli pertamanya ;)

Oh iya, wawancara bersama Kang Asep juga merupakan salah satu wawancara yang saya lakukan dalam tiga bahasa secara intens, bahasa indonesia, bahasa enggres, dan bahasa sunda. Jadi, biar dikata kita udah keliling dunia, tapi kalau lupa sama salah satu budaya sendiri mah, yuk dadah babai aja keleus ya :))

Sooooo, hayuk mari atuh kita simak cerita Kang Asep menjelajah impiannya di Hull, sebuah kota kecil di Inggris nun jauh di sana :)



***



Viera (V): "Hai Kang Asep, kumaha damang?"
Yang mulia kang Asep yang dipertuan agung (A): "Damang, ngan rada tiris jeung hese ombeh ku tisu. Ateul."







V: "Ahahahaha! Syitmen! Kumaha kabar Inggris?"
A: "Scotland ke atas udah saljuan, England ke bawah baru dapet dinginnya doang. Saljunya malah pindah ke Mesir sama Vietnam ya? Jadi, kalau mau liat salju mah, ke Mesir atau Vietnam aja ya…"







V: "Ahahahaha! Curiga nanti bakal ada white christmas di Cisayong ya Sep….."
A: "Iyah. Galunggung entar kaya Gunung Fuji. Itu nggak tau, keren apa serem ya?"







V: "He euh Sep. Eh, ari kamu téh Inggris nya sebelah mana Sep?"
A: "Hull. Orang mah bilangnya wates-nya UK. Kotanya kecil, jadi kondusif buat sakola. Mall nya cuma satu, toko pada tutup jam lima sore udah pada tutup."







V: "Hull téh di mana lokasi tepatnya Sep?"
A: "Kalau naik kereta dari London, kebanyakan nggak ada yang langsung, musti via Leeds atau Doncaster. Yorkshire. Pokokna mah nyingcet, makanya kamu juga nggak tau kan?"







V: "Iyah aku juga nggak tau kota itu. Aku sempet mikir, ari Hull téh siapanya Hulk? Ahahaha! Kalau Inggris punya Harry Potter, kalau Tasik punya Asep Muter ya? Eta meuni muter-muter gitu kayanya?"
A: "Kalau liat di peta, itu sebelah kanan, deket laut, nyebrang sedikit udah ke Belanda atau Belgia."







V: "Hoooo. Jadi, kunaon milih Hull?"
A: "Pragmatis sih alesannya. Tadinya mau ke Aussie, udah dapet offer dari Melbourne, Monash, sama UNSW. Kampus top semua, tapi yang ngasih beasiswa nggak mau bayarin ke Aussie, kemahalan katanya. Terus iseng, dateng pameran pendidikan, ada Hull, ya udah apply dan dapet offer juga, karena males nyari kampus lagi, ya udah offer dari Hull dipake apply beasiswa yang sama."







V: "Kamu dapet tawaran beasiswa dari?"
A: "Beasiswa calon dosen DIKTI."







V: "Waoooooow, jadi aku lagi wawancara calon dosen kebanggaan bangsa nih…."
A: "Jadi, kenapa milih Hull? Hmmm, nggak milih sih, jodoh ini mah. Tapi, untungnya Hull kotanya kecil dan terjangkau, jadi bisa nabung banyak banget. Jadi, aku punya modal buat ke KUA, kalau ke Melbourne udah pasti apa-apa mahal, nggak bisa nabung kayanya."







V: "Sedaaaaaaap! Daripada ke Ka U A, meingan Ka Ui! Aahahahah!
A: "Ya kumaha atuh Ceu, mertua mah nggak makan ijazah enggres, maunya tabungan ajah. Jadi, aku masuk tiap hari, belanja mingguan paling abis 20-30 pounds. Bisa lah nabung 300 pounds sebulan. Jadi, kalau ada yang mau nyari jodoh, lulusan Enggres yang pinter masak dan rajin menabung, gue pilihan yang tepat."







V: "Ahahahahahaha, calon buronan mertua banget nih Kang Asep. By the way, udah berapa lama tinggal di Hull?"
A: "Desember ini bulan ke tiga, aku nyampe ke Hull, akhir September."







V: "Di Hull-nya tinggal di mana?"
A: "Alhamdulillah dapet student accommodation pas depan campus. Cuma, cement jalan aja. Jadi, kalau kebelet boker atau laper bisa ngibrit balik rumah kapan aja. Boker itu urusan krusial ya, kalau di rumah udah ada botol bekas buat nampung are buat cebok. Kalau boker di luar, masa kudu cebok pake are dari botol minum??? Geleuh."







V: "Ahahahaha! Gimana keadaan Hull akhir-akhir ini Sep?"
A: "Hull baru dinobatkan jadi UK City of Culture 2017. Ngalahin Dundee, Leicester, dan Swansea. Jadi, entar 2017 bakal banyak acara kebudayaan. Keren di sini!"







V: "Kenapa Hull bisa dipilih jadi kota budaya Sep?"
A: "Pernah denger diagram Venn? Itu si Venn, kelahiran sini ternyata, sampe ada gedungnya di kampus gue."







V: "Aaaaaah, eta diagram Venn! Waktu dulu aku her sampai berapa kali gitu ya, biar lulus pan ualngan bab diagram Venn, eh kuliah desain, teu dipake T.T Eh, emang kamu di sana sampai tahun berapa?"
A: "Master di UK, cuma setahun. Tahun depan juga udah kelar, kaya pesantren kilat ya? Tapi, kalau DIKTI mengizinkan dan mau bayarin, rencananya mau langsung lanjut PhD. Ameh di undangan keren nya, aya embel-embel PhD, alah siah hayang kaalem ku mitoha!"







V: "Ahahahaha! Kece! Terus nih Sep, kalau misalnya aku sebut kata 'Hull', tiga hal yang terlintas pertama kali di otak Kang Asep apa?"
A: "Nyingcet. Simpel. Hemat."







V: "Kenapa?"
A: "Mereun, da sayah mah ti Cisayong nya, jadi Hull téh 11-12 jeung Cisayong."







V: "Maksudna?"
A: "11-12 nyincetna, hahahaha! Nyingcet téh terpencil. Ari di London mah, ka mana-mana kudu naek tube, jalurna bikin rieut, mun euweuh guide bisa nyasar kamana-mana."







V: "Kalau simple? Kenapa?
A: "Ya itu, mallnya aja cuma satu, toko tutup jam lima sore. Jadi, kita nggak kepikiran buat hura-hura atau belanja. Ya, belanja kebutuhan pokok aja, nggak harus gaya-gaya-an. Makanya, jadi bisa nabung banyak. Terus, kaya jarak accomodation ke kampus cuma semenit jalan kaki."







V: "Hoooo, jadi saling berkesinambungan sama hemat ya…..Jadi, bisa nabung buat akad nikah di Cisayong, terus resepsina di Inggris ya Sep, ahahahaha!"
A: "Sementara temen-temen yang di London mah kudu pulang pergi sejam naek tube, desek-desekan sama yang pergi dan pulang ngantor."







V: "Iya ya….Selama tiga bulan terakhir ini, ada pengalaman seru di Hull nggak?"
A: "Untuk pertama kalinya, tahun ini kita bisa bikin PPI cabang Hull. Karena sebelumnya, mahasiswa Indonesia di sini sedikit, nggak nyampe kuota minimum buat bikin PPI cabang. Baru tahun ini, mahasiswa baru yang datang 10 orang, 7 master, 3 PhD, jadi bisa bikin PPI cabang Hull. Kita pengen banget tahun depan yang dateng lebih banyak lagi."







V: "Keren! Kata temen aku yah, nasi tumpeng téh salah satu lambang illumintai, gara-gara bentuknya segitiga gitu, ahahaha!
A: "Bisa nggak ya tumpengnya dibikin bulan sabit? Ahahahaha!"







V: "Oh iya, selama di Inggris, kota yang pernah lo kunjungi dan paling berkesan apa?"
A: "Edinburgh. Itu kota udah kaya negri dongeng! JK Rowling katanya bikin Harry Potter di sana! Tapi, gue tetep cinta mati sama Hull sih…"







V: "Emangnya di Hull itu ada apa aja sih Sep?"
A: "Hull itu kota pelabuhan. Kita punya akuarium gede banget, namanya The Deep, sayangnya belum pernah masuk ke sana, cuma liat dari luar aja. Ada Humber Bridge kaya Golden Gate, pas ke London minggu lalu, bis nya ngelewatin Humber Bridge pagi-lagi gitu, tapi fotonya malah gelap."







V: "Emang apa aja sih yang udah lu dapetin dari Hull?"
A: "Ujian keimanan sih yang pasti. Banyak yang cakep di sini, takut khilaf dan berzinah gitu gue, hahahahahaha! Ada tuh, temen sekelas, orang Cyprus, suka nggak pake be ha, hahahahaha!"







V: "Ahahahaha! Astagfirullah! Jadi, kamu mau bawa mantu bule ke Cisayong?"
A: "Nggak sih kayanya, emak aku nggak ngizinin bawa bule ke rumah. Cih! Lagian, untuk komitmen jangka panjang mah, gue tetep cari yang aman aja…."







V: "Ahahaha! Orang dulu mah suka mikir bule sama dengan penjajah kitu Sep? Bakating trauma ku Walanda meren yah….Kangen Indonesia teu Sep?"
A: "Makanannya doang sih, itu aja. Kalau ada yang posting foto makanan di path, rasanya pengen gue unshare, hahahaha!"







V: "Ahahahaha! Seluruh orang yang pernah aku interview untuk pertanyaan yang satu ini, semua jawabannya sepakat siah Sep, mereka semua rindu masakan Indonesia DOANG."
A: "Minggu lalu, aku nemu nasi padang di London, tapi nggak enak. Ya, untungnya aku bawa banyak bumbu instan, jadi bisa bikin makanan Indonesia sendiri, yang simple aja sih, nasi goreng, ayam goreng, capcay, sop ayam, bisa lah…."







V: "Ari kamu di Hull ambil Master degree apa Master Chef??? Ahahahaha! Dalam waktu dekat ini, ada rencana balik ke Indonesia nggak Sep?"
A: "Balik, entar aja lah, kalau udah lulus, sekalian nyebar undangan….."







V: "Kyaaaa! Jadi Kang Asep udah ready package lah ya…"
A: "Ya mudah-mudahan laku ya, hahahaha!"







V: "Setelah kota-kota Inggris, ada tempat lain yang ingin kau jamah Sep?"
A: "Istanbul, Sarajevo, Athena, Praha, Wina."







V: "Naha semuanya di Eropa?"
A: "Maunya ke Kairo sih, tapi, ribut melulu, entar mati sebelum nyampe KUA. Terus, pengen ke Uzbekistan juga, Bukhara sama Samarkand, tapi takut nyasar, hahahaha! Yang penting, nggak ke Paris, Roma, Amsterdam ya, udah mainstream banget, hahaha!"







V: "Cari cewek Uzbek ya Sep??? Ahahaha! Selama tinggal di Hull ini adal lagu yang kamu banget nggak Sep?"
A: "Robbie Williams, judulnya apa sih yang gentle-gentle gitu…Go gentle!"







V: "Ada apa dengan lagu itu Sep? Apakah kamu merasa kurang gentle selama ini?"
A: "Iya, cupu bet men, ini aja bini minta dicariin emak! Ahahahahaha!"







V: "Ahahahaha! Atulah go gentle Sep! Then, kalau misalnya nih ya Sep, ada temen kita yang mau ke Hull, ada do & dont's yang bisa kamu share?"
A: "Yang pasti mah, don't judge a book by its cover. Aku sempet memuja Melbourne dan ngerasa Hull nggak ada apa-apanya. Tapi, setelah sampan sini, hue nyadara, aku nyari ilmu koi, nggak nyari nama. Banyak yang nggak tau Hull, bahkan yang sudah sampe UK aja, masih suka nanya, Hull itu di mana ya? Tapiiiiii, justru keterpencilannya itu yang jadi nilai plus, karena kita bisa fokus ke belajar dan bisa menghemat duit beasiswa."







V: "Do-nya apa nih?"
A: "Mungkin harus banyak latihan writing. Di sini writing krusial banget, bahkan di program gue, blas nggak ada ujian, penilaian cuma dari essay. Essay pertama gue udah dinilai, kata dosennya, kamu kalau ngomong dan diskusi brilliant, tapi essay kamu kok datar-datar aja? Jadi writing itu menentukan banget, teruatama buat social science dan score writing juga yang paling rendah di IELTS, ya mau nggak mau, musti banyak lagi belajar writing, beresin grammar. Karena di writing, grammar tertulis jeals di atas kertas dan ini pertama kalinya gue nulis dalam bahasa enggres. Gue disuruh nulis 3000 kata aja udah ngos-ngos-an, jadi kalau mau kuliah ke UK, plis latihan writing dari sekarang ya….Nah, kritik essat bikin gue main nyadar, gila ya, kampus terpencil kaya Hull aja peduli banget sama kualitas essay kita. Gue yang katanya lulusan kampus top Endonesa nggak ada apa-apa-nya."







V: "Aaaaaah, aku jadi ingin mengembangkan bisnis ke UK, minta doanya ya Sep. Rencana kamu setahun ke depan apa ya?"
A: "Setahun ke depan, geu pengen promosiin Hull sih, ke calon mahasiswa yang mau ke UK. Gue udah dimintain testimonial soal Hull sama agen pendidikan. Katanya sih mau dipublish. Terus, pengen nyelesein kuliah ya dan nyari beasiswa buat PhD juga."







V: "Amiiiin!"
A: "Karena kan karier ke depan ngedosen yah, kalau baru master asa tanggung. Mumpung bujang, kalau bisa, sebelum KUA, udah S3. Biar entar, tinggal fokus ngajar sama ngurus keluarga."







V: "Wiiiiw, engke balik deui ka Cisayong moal Sep?"
A: "Gue bakal ditempatin di Lhokseumawe, Aceh. Jadi, beasiswa calon dosen ini tujuannya buat pemerataan kualitas dosen, biar yang bagus-bagus nggak numpuk di Jawa. Ditempatin DIKTI, ada yang di Papua, Kalimantan, Ternate, dll. Ini sudah perjanjian bermaterai segala. Yang paling enak, ada yang dapet penempatan di Denpasar."







V: "Bisa ngeliat cewek-cewek yang nggak pake be ha kaya temen kamu yang dari Cyprus itu ya? Ahahahaha! Pertanyaan terakhir nih Sep, dari seluruh kejadian yang pernah kamu alamin, sampai saat ini di Hull, hal apa yang paling kamu syukuri?"
A: "Ya beasiswa ini bener-bener bikin gue bersyukur. Gue nggak iri ya, sama temen-temen seangkatan yang udah kebeli mobil, rumah, de el el. Toh, semua orang punya jalan rezeki masing-masing, dan alhamdulillah gue udah bisa ngirim ke emak di Cisayong, dikiiiiiiiiiiiiiiiiiit pake kebangetan. Dan gue udah nggak sabar pengen segera ke Aceh, nggak tau kenapa ya, dilempar ke UK malah makin bikin gue cinta sama Indonesia."







V: "Kenapa tuh Sep?"
A: "Karena gue semakin sadar kalau Indonesia tuh kaya. Gue ngerasa perlu berkontribusi, sekecil apapun untuk menggali kekayaan itu. Dengan ngedosen di Aceh nanti, mudah-mudahan gue bisa bikin generasi yang lebih mencintai Indonesia. Apalagi, Aceh punya masa lalu yang suram yam gue ngerasa perlu nguatin kecintaan orang-orang Aceh sama Indonesia. Mudah-mudahan cita-cita gue terlaksana ya…."







V: "Aaaaaah Aseeeeeeep! Sebgai warga Tasik, aku bangga sekali bisa kenal warga Tasik lainnya kaya kamu!"
A: "Doain aja, mudah-mudahan semangatnya nggak kena inflasi."
V: "Amiiiiiin!"




***



Sekian cerita dari Kang Asep di Hull, UK. Semoga setelah membaca wawancaranya, semakin banyak orang Indonesia yang ingin menjadi mahasiswa di Hull University sekaligus menjadi anggota geng Asep Loperz, hehehehe.

Satu hal sih yang saya pelajari banget dari hasil ngobrol virtual sama Kang Asep, he travels is not because he want to leave home, but he travels because he wants to know why he's staying, sedaaaaaapppp!

Saya mah yakin, beliau bisa jadi dosen luar biasa kelak :)



Sumber foto.




2 komentar:

  1. mantap kaka! hidup warga cisayong!!

    BalasHapus
  2. kereeeeeeen... hebat euy si calon dosen :D

    BalasHapus