Senin, 05 Desember 2011

cerpen keenam

Hai-hai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) how's your day??? Gimana nih, apakah kecengan kalian udah naksir balik? Apakah pasangan terkasih kalian sudah berhasil ngasih hadiah mobil mewah? Apakah kalian sudah ganti celana dalam kalian hari ini?

Masih bersama yang mulia Teteh Piera dengan cerpen berantainya. Alhamdulillah cerpen saya banyak banget yang suka….Suka mencela T.T Tapi, saya tau sih, hal itu terjadi cuma dikarenakan keindahan konflik mencekam yang terbangun secara batiniah antara sesama karakternyanya. Saya yakin banget, di hati sanubari para pembaca cerpen ini, pasti terdapat jiwa yang sehat.

Oh iya, kalau ada dari teman-teman yang ingin menambahkan trik ke dalam cerpen berantai ini, temen-temen bisa join group FECESbook kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Kalaupun misalnya setelah mengikuti group tersebut, temen-temen jadi sering mimpi ketindihan, nilai praktek biologi temen-temen jadi paling rendah se-kabupaten, atau tiba-tiba aja pasangan kalian ingin putus tanpa kejelasan yang pasti, ya temen-temen boleh cepat-cepat leave the group.

Emang tuh group yang saya buat banyak tuahnya. Terakhir kali yang saya tau sih, ada yang kucing anggoranya kesurupan jin gitu, sesaat setelah join FECESbook kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Tapi banyak juga yang bilang, kegantengannya bertambah berjuta kali lipat, setelah mengikuti group tersebut.

Untuk lagu sontrek cerpen ke-enam saya kali ini (wah udah ke-enam aja! Yang ketinggalan, bisa cek cerpen saya di cerpen pertama, cerpen kedua, cerpen ketiga, cerpen keempat, dan cerpen kelima), saya akan memilih sebuah lagu yang sangat cocok sekali digunakan untuk kegiatan senam ritmik di hari pertama musim panas.







***

Jurus Tongkat Pemukul Anjing




Aku pun duduk termenung dengan bala-bala yang digoreng pake minyak jelantah di tangan. Apakah ini yang harus dirasakan oleh seorang gadis secantik diriku??? Duduk di pinggiran bandara, menunggu sebuah kepastian yang tak kian menentu?


Aku tertunduk lesu. Sebuah kenangan lama tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku. Ketika itu aku masih kelas satu SMA. Ketika uang jajanku masih satu juta rupiah per hari. 


Sebagai murid perempuan paling cantik nan menggemaskan di sekolah, tentu saja banyak murid perempuan lain yang iri padaku.


Tersebutlah Caroline Hatterson, seorang anak tukang mie ayam yang lugu namun berhati selayaknya siluman pesut. Dia pernah memasukan lima ekor lele ke dalam kotak pensilku. Awalnya aku tidak tahu siapa yang berani mengganggu ketenangan seorang wanita super cute seperti diriku ini. 


Aku pergi ke sekre mading sekolah, Caroline Hatterson terlihat sedang selonjoran kaki sambil main zuma di ipad, yang kemudian hari aku tahu kalau ipad tersebut dia dapatkan dari hasil mencuri uang SPP Xiao Le Tjin, salah seorang murid pindahan asal Guangzhou yang gemar menyantap daging panda bakar keju parut.


Aku berniat menempelkan sebuah kertas di mading sebagai pengumuman rasa ingin tahu siapa yang memasukan lima ekor lele ke dalam tempat pensilku. Namun, dengan menjenjangkan kaki kanannya sampai ke dahi, Caroline Hatterson hanya membuang ingusnya seraya berujar, 'basi! Madingnya udah mau terbit!'


Aku pun dibuat kesal oleh Caroline Hatterson. Aku ambil ipad dari genggamannya, lalu aku lempar ke lapangan basket. Caroline Hatterson tak percaya akan apa yang telah aku lakukan. 


Tiba-tiba saja tangannya sudah menggengam sebuah tongkat sakti mandraguna. Aku menepis pukulan tongkat Caroline Hatterson dengan jurus totok satu jari yang pernah kupelajari waktu aku mengikuti les kungfu di Perguruan Bu Thong saat liburan musim panas kemarin.


Namun aku dibuat kelabakan oleh terjangan tongkat Caroline Hatterson. Kulit wajahku yang putih, cerah, halus, dan mulus karena setiap hari tak kulupa untuk menggunakan krim anti aging bermerk oil of oray, terluka parah dikarenakan sabetan tongkat sakti Caroline Hatterson.


Aku terpojok di depan tiang bendera. Tinggal selangkah lagi Caroline Hatterson bisa membunuhku dengan tongkat saktinya. Tiba-tiba saja, salah satu satpam sekolah tua renta sekolah kami berhasil mencegahnya. 


Dia mengeluarkan jurus tapak budha yang menurut Paman Kwe Ceng, guru olahraga yang mengajariku pemanasan SKJ 92, telah lama hilang dari dunia persilatan. Aku dibuat terpana oleh kelincahan satpam tua renta tersebut.


Aku memegang dadaku yang tampaknya sudah terluka parah terkena pukulan tangan baja-nya Caroline Hatterson. Sang satpam tua akhirnya bisa mematahkan segala jurus tongkat Caroline Hatterson menggunakan ilmu pamungkasnya, ilmu pengetahuan alam!


Setelah siuman dari pingsanku di ruang UKS. Paman Kwe Ceng, menjelaskan bahwa satpam tua renta itu adalah Ang Cit Kong yang sedang menyamar untuk melindungi ketentraman sekolah. Dia adalah penguasa jurus tongkat pemukul anjing, sehingga Caroline Hatterson dapat dengan mudah dia kalahkan.


Sebagai penggemar serial Pendekar Harum, tentu saja saya tidak mengetahui hal tersebut.


Tak terasa dua tahun sudah berlalu. Wajahku tetap cantik memesona dan putih merona, namun kenanganku terhadap Caroline Hatterson tak akan pernah pudar. Kabar terakhir yang kudengar, Caroline Hatterson tertangkap oleh POLRI, dikarenakan sindikat maling ayam bersama seorang mafia asal Gorontalo.


***


Aduuuuuh, kapan nih cerpen-cerpen saya ada yang mau buatin film-nya sama Mira Lesmana??? Keburu keluar ipad57 ini mah T.T


2 komentar:

  1. kakakaka. cengar-cengir banget gue. disangka kurang waras sama siswa saat cekikikan sendiri baca cerpen ini. kalah deh tuh hilman lupus. chayo jeeeeng. siapa tahu mbak mira nanti mau castingin buat jadi film antah berantah. haha

    BalasHapus
  2. buset.
    berbakat !
    IRI saya jadinya .hahah
    keren :)

    BalasHapus