Senin, 31 Mei 2010

officially...


Officially gave up on him (not HIM). Thanks God for creating such a beautiful creature like Christian Sugiono :) "Kapan cerai sama Titi Kamal?"

Minggu, 30 Mei 2010

SUCK-ess!

Saya sedang sedih dan salah seorang teman mengirimkan gambar ini.




Satu hal yang terlintas dalam benak saya adalah: "Ternyata gue jauh lebih banyak belajar dari orang yang pernah gagal, daripada orang yang pernah sukses. Harusnya kata 'success' itu ditulisnya 'SUCK-ess', because there are a lot of suck moments before it happens suck-essfully…"

Nge-fly lantai

Selamat siang para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Saya baru aja selesai mengepel apartment, karena minggu ini jadwal saya piket. Fiuuuuh, capek uy, tapi saya seneng banget sama harumnya pewangi lantai yang saya pake.

Malahan ya, one of my guilty pleasure is to sniff the fragrant of my mop liquor (apaan sih bahasa inggrisnya 'pengharum lantai'??? Gini nih jadinya, niatnya pengen gaya nulis pake bahasa inggris, tapi akhirnya malah keliatan bego sendiri, hehehehe). Kalau yang sering nongkrong di stasiun pasti tau lah kebiasaan anak-anak di sana yang suka 'ngelem', itu lhooo nyium-nyiumin bau lem aibon langsung dari kalengnya, konon katanya sih bisa bikin nge-fly, sambil ngebayangin jadi artis-artis sinetron gitu. Nah, kalau saya sih nyiumin bau pengharum lantai, terus ngebayangin makan bakso, batagor, sama indomie rasa soto, beuuuuuu i'm flying without wings, my man…….


Orang lain boleh bilang salah satu rutinitas memebersihkan rumah setelah menyapu dengan sebutan "ngepel lantai", kalau buat saya sih lebih asoi geboi disebut "nge-fly santai"…..


Oh iya mau cerita pengalaman se-iprit, tadi kan saya lagi buang sampah ke Tong Sam Tjong (bahasa mahasiswa Indonesia yang salah per-g4vL-an di Calabria dari: Tong sampah, red). Sambil menyiulkan lagu 'Mau dibawa ke mana'-nya Armada, saya melempar dua plastik ukuran jumbo ke dalam tong sam tjong tersebut, namun tiba-tiba…

"Kaing! Kaing! Kaing!"

Astagfirullah! Ternyata saya melempar sampah di atas tubuh seekor anjing yang terkulai lemah di dalam tong sampah yang dibalut dengan handuk berwarna putih. Oooooouch …Saya bingung mau minta bantuan siapa, karena keadaan di sekitar tong sam tjong itu benar-benar kosong. Saya pun berlari kembali ke apartment mengambil kardus berukuran besar untuk tempat si anjing sekarat itu.

Lima menit kemudian, dengan tergopoh-gopoh saya sampai di tong sam tjong, dan……..Saya terlambat. Anjing itu sudah menutupkan mata, tidur…untuk selamanya. Tubuhnya terbujur kaku, ketika saya menyentuhnya menggunakan ranting pohon yang berjatuhan di sekitar tong sam tjong.

Aaaaaaaaah, semoga amal ibadahmu diterima ya Jing….Maaf, saya nggak ambil fotonya, soalnya kamu bukan Christian Sugiono, kamu itu cuma seekor anjing biasa saja!

Eh, tapi di lain sisi, saya bersyukur juga, populasi anjing di sekitar apartment semakin berkurang. Abis anjingnya suka pada kecentilan, suka ngejar-ngejar saya gitu deeeeeeh, "Cih! Emangnya eike cewek apaan????"

Sabtu, 29 Mei 2010

Sabun kacang merah



Saya: "Iiiiiiih, jadi pengen makan bubur kacang ijo sambil sabunan…."

Papap


"Hallo Pap, lagi apa?"

Susu dari Tunisia

Hai, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) kemarin malam, sekitar jam 11.00, saya meminta bantuan salah seorang teman saya dari Tunisia, bernama Anis, untuk men-trranslate salah satu tugas saya ke dalam bahasa italia, soalnya dia orangnya baik banget, penguasaan bahasa italia sudah sungguh sangat mumpuni, dan kebetulan juga dia punya pacar orang italia yang nggak kalah baiknya. Dengan beberapa alasan tersebut maka saya pun memberanikan diri di malam yang gelap menyusuri bukit-bukit menuju apartment Anis di blocco 17.

Sesampainya di sana, saya disambut oleh Ismail, teman saya les bahasa italia yang berasal dari Libya. Ismail menyuruh saya langsung masuk ke dalam kamar Anis yang ternyata di dalamnya terdapat……….jeng, jeng, jeng, jeng…...Anis sedang berciuman dengan penuh nafsu with Rosita, sang pacar Italia-nya! Ooooooouch shit! Di malam yang sunyi sepi sendiri begini saya sudah disuguhi sebuah adegan yang bikin saya pengen tiba-tiba mati suri!

"Mi scusa Anis…." (arti: Sorry nih ganggu….) ujar saya sambil nyengir kudanil. Dengan susah payah saya sembunyikan wajah mupeng ini.

"Aaaaaa, nooo Viera, mi sbagliato. Vieni, vieni, come i tuoi compiti?" (arti: Oooooh, nggak Viera, malah saya yang harusnya minta maaf. Jadi gimana tugas kamu?) Anis pun mengambil kursi dari ruang tamu untuk saya duduk.

Saya mengeluarkan flash disk dan mulai menjelaskan maksud saya 'ngerecokin' kegiatan cium-ciumannya dia tadi. Sekitar 2,5 jam saya berada di dalam kamar Anis ditemani Rosita yang membantu pengerjaan tugas saya. Harusnya saya bersyukur ya, di waktu semalam itu, saya masih bisa menemukan orang yang mau membantu saya mengerjakan tugas dengan waktu pengumpulan yang semakin dekat.

Namun yang bikin saya pengen minum susu tiga galon adalah…..Disela-sela 2,5 jam saya bersama pasangan itu, setiap sekitar 5-10 menit sekali, mereka itu punya ritual untuk…..kiss their own lips each other! Entah si Rosita nya yang duluan ngerajuk si Anis, atau sebaliknya. Oh kambingku! Oh my goat! Nasip ya nasip, saya cuma bisa senyum miris ngeliatin mereka kalau udah nggak bisa menahan nafsunya itu lagi. Yaaaaa, resiko lah minta bantuan seorang teman untuk ngerjain tugas di jam-jam syahwat lagi tinggi-tinggi-nya!

Sekitar pukul 12.30 Anis menawarkan saya dan Rosita untuk minum. Anis membawa dua gelas dengan bentuk dan isi yang berbeda. Diberikannya Rosita secangkir kopi espresso khas italia dan dia membawakan saya????

Segelas SUSU! Waaaaaaaah, cari masalah nih orang! Ini adalah cara nyepet terhalus yang pernah saya dapatkan dari ucapan "kamu pendek banget sih Viera!"


Eh, tapi tampilan susunya gokil juga! Warnanya hijau! Widiiiih Apakah ini air susu yang diperas dari (sorry) toketnya si Hulk??? Ketika saya coba, weeeeeew, smriwiiiiiing! Itu susu mint! Jadi terbuat dari campuran antara susu segar sapi-nya Hulk (keukeuh ya! Abis warna ijo itu identik sama Hulk!) sama daun mint! Kamu harus nyoba deh! Sumpaaaaah, enak banget!



Tepat pukul 1.45 AM saya pulang ke apartment dengan perasaan senang dan gelisah (dibaca: geli-geli basah, red). Senang, karena tugas sudah selesai, gelisah karena…..ya nggak usah dijelasin ya. However, bunch of thanks to Rosita and Anis who helped me a lot that night :)

Jumat, 28 Mei 2010

(t)RIBUT(e) to APWG.

Iiiih tidak tahan rasanya untuk tidak menulis blog ini, maklum blog ini merupakan media satu-satunya yang saya jadikan sebagai pelarian untuk menggunakan bahasa indonesia selancar-lancarnya. Saya sudah jarang bertemu dengan teman-teman mahasiswa indonesia lainnya lagi, masing-masing dari kami sudah sibuk dengan dunianya masing-masing. Mbak Ceci dan Mbak Heni masih paciweuh sama kuliahnya, Riri sama kegiatan lab-nya, Masto sama euphoria jalan-jalan ke Austria-nya, Harry dengan training kerja-nya, dan saya dengan ujian-ujian yang numpuk kaya kotoran sapi!

Setelah agak bosan melakukan blog-walking, sekarang saya lagi suka buka myspace dan official website dari band-band Indonesia. And…..Sampailah saya pada artikel yang satu entuh.

Saya baru saja membaca tentang fenomena sebuah band indie Indonesia yang ngggg…gimana ya, di lain sisi, saya kepingin minjemin jepitan rambut buat poni kepanjangan sang gitaris yang tampaknya agak mengganggu permainannya tapi juga saya salut dengan ketahanan beliau sebagai pentolan sebuah band yang paling sering dicaci.

Well, siapa sih yang nggak kenal sama Pee Wee Gaskins??? Jawabannya adalah: Saya. Hehehehe. Nih, yang buat senasib dan seperjuangan sama saya, mari kita luangkan waktu selama 3 menit 29 detik untuk sedikit mengenal mereka.




Ucapan "telat banget sih lu Pe, hari gini baru ngebahas Pee Wee Gaskins?!?!?!?!" saya terima dengan lapang dada Julia Perez. Sebenernya saya sudah mengetahui keberadaan band ini semenjak tahun 2008 ketika saya baru saja lulus kuliah di Bandung kemudian saya harus kembali merasakan hempasan angin si kota yang memiliki luas daratan sekitar 660 km2 dan dengan jumlah penduduk mencapai 13 juta di siang hari. Saya mulai meraba-raba aliran musik yang saya harus saya masukan ke dalam ipod si hejo untuk menemani saya dalam perjalanan mencari pria-pria tampan jati diri. Tapi, saya sama sekali tidak tertarik untuk mendengarkan mereka, karena saya selalu merasa risih duluan ngeliat ya itu……poninya si gitaris.

Selama 4-5 tahun tinggal di Bandung, kuping saya kebanyakan dicecoki dengan lagu-lagu bang Erlend Oye, sekalipun ada band indonesia, kebanyakan mereka semua adalah band-band indie Bandung yang pertunjukan gratisnya sering saya tonton di acara beberapa kampus. Pengetahuan saya tentang scene indie music di Jakarta saat itu sangat kurang sekali. Saya cuma tau band-band besutan para mahasiswa IKJ seperti, The Adams, White Shoes and The Couples Company, dan The Upstairs (sebelum masuk major label).

Malah kalau ditelaah lagi, kebanyakan dari musik yang dipasang di lepi saya waktu saya masih tinggal di Bandung adalah lagu-lagu hasil dari rekaman-rekaman teman-teman saya di kamar kosan mereka masing-masing, dari yang suaranya kaya Tante Sarah Brightman sampai yang serak-serak banjir mirip Mbak Syaharani (bukan Syahrini yang lagi deket dengan duda nya salah satu diva indonesia, yang selalu bikin saya pengen nyari ketombe di kepala Obama dengan ucapan-ucapannya sebagai juri di acara Indonesian idol 2010, itu ya!) lengkap saya punya, namun jangan salahkan kualitas audio file yang saya punya, karena terkadang ketika saya sedang mendengarkan permainan musik teman-teman saya tersebut dari earphone ipod, terdengar samar-samar suara adzan sebagai latarnya.

"Maklum Pe, ngerekamnya di kosan si Gugun yang sebelahan langsung sama mushola…" ujar Awang, salah seorang teman saya yang bercita-cita bisa merebonding rambut Ahamd Albar, sebelum jamming bareng beliau.

Owkeh, balik lagi ke masalah si band yang menjuluki para fans-nya dengan sebutan Party Dorks. Jujur nih ya, tipe musik yang mereka mainkan itu bukan tipe musik yang bakal sering masuk recently played di i tunes list saya (langsung pengen nyanyi: "mauuuuu dibaaaaaa~wa ke mana hubungan kitaaaaaaaa…...") Tapi, nggak ada salahnya kan, kalau saya mau mendengarkan lagu-lagu dari sebuah band, dikarenakan lebih kepada sejarah terbentuk sampai dia berdiri sampai sekarang ini, daripada skill mereka memainkan alat musiknya sendiri.

Saya nggak mau membahas tentang siapa itu Pee Wee Gaskins dengan segala tetek Julia Perez bengeknya. Saya yakin, situs google.com lebih mumpuni dalam hal itu. Saya cuma lagi kepingin menuliskan rasa kagum pada kekuatan tahan-banting dari band yang ter-influence sebuah band asal Amerika Serikat, Hellogoodbye, ini. Sudah bukan rahasia umum lagi, kalau Pee Wee Gaskins memiliki anti-fans yang nggak kalah garang sama anti fans-nya SNSD, a korean girl band yang menjadikan kaki jenjang para personilnya sebagai modal utama. Malah menurut saya, nggak ada satu band indonesia saat ini, di mana fans dan anti-fans nya memiliki kedudukan sama kuat di dalam scene penggemar musik tanah air. Yaaaa, saya akui saya kurang suka dengan Wali band, tapi tak pernah terbersit sedikit pun di dalam pikiran saya untuk membentuk sebuah komunitas bernama Anti Wali Band, di mana saya akan mengencingi para penggemar Wali Band setelah mereka menonton konser band pujaan mereka itu. Nggak pernah! Dan nggak akan pernah!

Namun berbeda dengan APWG, kependekan dari Anti Pee Wee Gaskins, mereka dengan….kalau kata Alm. Meggy Z mah, teganya, teganya, teganya…"mengganggu" para Party Dorks yang baru aja pulang mantengin si Dochi dkk. Kenapa saya memberi tanda petik dalam kata mengganggu di situ??? Saya juga sering diganggu kok sama Pahri si Hitam, Ahli Nujum Madam Futrih, Om Yogs si Galau, Orang Bojong Gede yang Ngefans Berat Sama Kang Indra Brugman, dan masih banyak lagi. Tapi mereka tidak pernah mengganggu saya dengan cara melempar batu, ngerusak kaca mobil, atau menodongkan pisau, seperti yang dilakukan APWG terhadap beberapa Party dorks.

Gilaaaaaaaaaaaak! Kalau saya jadi salah seorang tim manager Pee Wee Gaskins, saya udah kencing sambil sikap lilin kali ya???? Kadang-kadang saya suka mikir, apa jangan-jangan member APWG itu juga punya side job jadi anggota FPI???

Ya, emang nggak salah sih dengan memiliki rasa tidak suka terhadap sesuatu hal. Saya punya hak untuk membuat facebook group "1.000.000 facebook-ers mendukung Rizal 'Armada' membuka ikat kepalanya" tapi apakah saya punya niat untuk menyembunyikan silet dibalik ikat kepala si Rizal 'Armada' agar keningnya terluka dan dia emoh pake ikat kepala lagi???

Salah satu petisi APWG yang terkenal adalah agar Pee Wee Gaskins bubar. Lah yang bikin saya bingung adalah, terus kalau Pee Wee Gaskins bubar apakah dunia musik Indonesia akan menjadi lebih baik? Kalau Pee Wee Gaskins bubar, APWG jadi nggak ada kerjaan dong??? Hehehehe.

Kalau emang nggak suka sama Pee Wee Gaskins, ya nggak usah dengerin lagunya, nggak usah nge-download mp3-nya, nggak usah beli CD/cassette-nnya, nggak usah dateng ke concert-nya, nggak usah lah nge-googling berita-berita terlawas dari mereka dan nggak usah ngeganggu para party dorks juga. Cukup duduk dengan baik di kamar masing-masing, pasang lagu Peterpan, Godbless, Club 8, The Ramones, D'bagindaz, atau lagu apapun itu yang sedang kamu gemari. Buat yang menggangap bir itu sama seperti teh manis, ya silahkan diteguk segelas jack daniels-nya, buat yang masih suka keinget sama dosa, ya mari kita mabok duren bersama saja. Yang pasti, hidup itu harus santai kaya di pantai, slow kaya di pulooow, asik kaya di Tasik!



Tulisan ini dibuat oleh: Pemerkarsa Gerakan Cebok Bersih.

Achtung! Achtung! Achtung!


Teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sadayana, sakulawargi, sabangsa, satanah air! Saya mau libur nulis dulu ya sebentar, soalnya mau belajar buat ujian semester uy! Doakan saya agar bisa lulus dengan nilai yang baik! Amiiiiiiin!

Kamis, 27 Mei 2010

(Masih) Bersama Jeung MisyKeu-Cantikan...

Jeung MisyKeu-Cantikan makin melebarkan pengaruhnya ke dalam relung hati dan seluk beluk pikiran seorang Viera. Tapi oh tapi sodara-sodara, saya tidak mau hanya saya saja yang mengalami rasa ingin mengurung Jeung MisyKeu-Cantikan di kandang sapi bareng Rano Karno yang baru cukur kumis, artist favoritnya sepanjang masa!

Kalian harus bisa merasakan betapa setiap kata demi kata yang diucapkan oleh Jeung MisyKeu-Cantikan itu lebih crunchy daripada dua bungkus anak mas rasa kiju dan ayam bawang dijadikan satu!


Jeung MisyKeu-Cantikan (JMC): "Hai Pe! Masih benci alias bener-bener cinta sama gue?"
Viera si Miss Persahabatan (V): "Widiiiih, akronim taun berapa yang lu pake? Hareee geneee benci masih dibaca bener-bener cinta??????"
JMC: "Santaaaaai kaya di pantai, asyik kaya di Tasik, lu harus siap gue bantai, kalau kelakuan kaya Dewi Perssik…kekekekekeke!"
V: "Beuuuuu, garing Nidji lu!"
JMC: "Masih ada yang lebih garing lho Pe?"
V: "Apakah itu gerangan wahai Jeung MisyKeu-Cantikan?"
JMC: "Siap-siap ya Pe, tarik nafas dalam-dalam, gue punya pertanyaan buat lu, kenapa wanita di Indonesia males pake helm?"
V: "Hmmmm, karena cuaca tropis di Indonesia yang bikin ketombean."
JMC: "Jiyeeeeeh, masalah pribadi lu umbar di khalayak!"
V: "Cih! Terus kenapa Jeung?"
JMC: "Okei, kenapa wanita indonesia pada males pake helm? Karena 7 dari 10 wanita di Indonesia lebih merasa aman kalau pake KOTEX! Ouuuuuuch yeah!"


Alhamdulillah, saya sih pakenya Charm Body Fit!

Salam Do-Nut Selalu!

Masih ditemani oleh Jeung MisyKeu-Cantikan dengan tebakan-tebakan Garing Nidji-nya.

Jeung MisyKeu-Cantikan (JMC): "Pe, daun apa yang bolong?"
Jeung Viera di Miss Universe (V): "Daun dimakan ulet?"
JMC: "Salah!"
V: "Terus apa?"
JMC: "Daun…..nat!"

(Garing Nidji mulai ingin me-rebonding rambut di kepalanya)

JMC: "Okei, pertanyaan ke dua nih. Tivi apa yang bolong tengahnya?"
V: "Tivi digerogotin rayap!"
JMC: "Huuuuu, tet tooooot!"
V: "Heh! Apaan jawabannya?"
JMC: "Tivi…..kir-vikir lagi tetep donat tuuuuch!"

(Garing Nidji mulai ingin me-rebonding rambut di bagian tubuh lainnya)

JMC: "Bego lu dipiara! Hehehehehe. Next question nih, orang apa yang bolong tengahnya?"
V: "Sundel bolong!"
JMC: "Waaaah lu nggak belajar dari pengalaman ya Pe!"
V: "Kamsut lu?"
JMC: "Orang….gue bilangin donat juga, tetep aja nggak percaya! Kikikikikikikikikikikiki…."

(Garing Nidji mulai ingin nyumpelin mulut Jeung MisyKeu-Cantikan dengan se-ember donat!)


Salam 'Do-Nut Selalu!' dari Jeung MisyKeu-Cantikan untuk para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)

Kuis facebook yang cepirit banget!

Eh saya baru aja ikutan kuis-kuis di facebook. Ternyata hasilnya sungguh menakjubkan lho, nggak sabar kepingin saya share di sini.

1. Seberapa kuat kadar racun dalam kentut lu?

Jawabannya: AKHIRNYA DITEMUKAN!! Musuh alam no. 1!! Kentut anda luar biasa berbahaya, beracun, serta korosif!! Kami harap anda segera bertobat & menyerahkan diri. Anda diduga adalah jelmaan alien yang ingin menghancurkan bumi, karena itu tolong SUMBAT senjata anda sehingga bumi sekali lagi bisa ada dalam kedamaian...!!!


2. Apa tipe boker lo?

Jawabannya: Boker kamu berupa sekali ledakan keras sampai-sampai tokai kamu hancur berantakan terhempas dilobang toilet. Kalau lengah, bisa jadi keburu meledak sebelum kamu sempat buka celana. Boker tipe ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan orang lain meninggal kena serangan jantung dan dapat melukai diri sendiri. Bayangkan terjangan tokai berkecepatan supersonic melewati lobang pantat kamu.


3. Pekerjaan apa yang cocok buat kamu menurut feng shui?

Jawabannya: TUKANG BERSIH-BERSIH WC (TOILET). Kamu suka sekali dengan kebersihan...ayo berusaha untuk karir kamu.






Well, yang keluar dari pantat saya emang bukan sesuatu yang main-main! Luar biasa! Keren mampus! Cepirit abis! Mencret banget! Two butts up!

Tebakan Garing Nidji!

Tadi pagi, salah satu kerabat saya, Jeung MisyKeu-Cantikan (bukan nama sebenarnya, red) memberikan sebuah tebak-tebakan maha dahsyat, inbox, derings, dan acara musik di kala pagi lainnya itu lah!


Jeung MisyKeu-Cantikan (JMC): "Pe gue punya pertanyaan logika buat lu!"
Jeung Viera si Miss Persahabatan (V): "Alaaaah, gue kira lu punya indomie yang mau dikirim ke sini??? Sok apaan?"
JMC: "Sebuah payung dipake oleh lima orang, tapi semuanya nggak keujanan, kenapa coba????"
V: "Soalnya diameter payungnya 3 meter?"
JMC: "Lu kira body gajah Sumatera!"
V: "Ngggg. Aku menyerah Jeung….Aku sudah tak tahan lagi dengan siksaan dia! Lebih baik aku bersamamu daripada bersamanya, tolooong, bawa aku pergi dari rumah ini, aku sudah tidak tahan lagi!"
JMC: "Nah, mulai lagi deh efek kebanyakan shitnetron Cinta Pitrih season 5 nya keluar!!"
V: "Cih! Dasar kau manusia biaaaa~dab!"
JMC: "Nah, sekarang giliran efek mistis Sussana nya yang keluar!"
V: "Sukeeeeti, kupinjam ragamuuuuuuw~ Ya udaaaaah, jawabannya apa?"




JMC: "Ya, karena nggak ujan, koflok!"


Bangkai burung unta! Garing Nidji banget! Tapi lumayan suck-seus bikin saya pengen nyium ketek Ahmad Dhani sih!

Rayuan Pulau Kelapa...

Rayuan tergombal yang saya dapat di kala pagi ini!

"Nothing last forever!"






"Would you be my NOTHING???"


Happy Thursday everyone!

Tuti?

Ciao semuanya! Mari kita belajar bahasa italia bersama Teteh Viera! Mungkin sekarang, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sudah terbiasa dengan kata 'ciao!' yang berarti 'hallo!' yang sering saya tulis di awal setiap posting-an.

Nah sekarang mari kita beranjak ke kata dalam bahasa italia sederhana lain, yang biasanya mengikuti kata 'ciao!' itu sendiri. Ini pengalaman pertama saya ketika pertama kali menginjakan kaki ke tanah Berlusconi ini, sekonyong-konyongnya hanya dengan modal nilai IELTS bahasa inggris di bawah standard dan bahasa sunda yang sangat-fasih-pisan-sekali, saya pergi ke sebuah negara yang penduduknya sama sekali tidak menggunakan bahasa inggris APALAGI BAHASA SUNDA!?!?!?!

Teman pertama Italia saya di sini, bernama Maria. Dia orangnya sangat ramah dan hobby menyapa semua orang yang berada di kelas. Namun, saya selalu bingung dengan kebiasaan Maria yang sering menyapa saya dengan nama 'Tuti', padahal sudah jelas kalau nama saya itu VIERA. Dulu saya suka mikir, nih kepala si Maria kayanya sering diserempet vespa kali ya??? Udah beberapa kali saya bilang "mi chiamo Viera!" nama saya Viera! Tapi teuteeeeeeeeeeeeup aja dipanggil Tuti! Seperti saat itu,

Maria: "Ciao Tuti!" (sambil cipika cipiki saya)
Suara dalam hati saya: "Mulai deh si Maria kena geger otak ringan lagi!"
Maria: "Viera, come stai?" (Viera, apa kabar?)
Suara dalam hati saya: "Yaelah si Neng Maria cepet amat amnesia-nya? Nah itu tau nama gue bukan Tuti…"

Setelah satu bulan tinggal di Italia, saya baru tau kalau ternyata yang dimaksud dengan 'Tuti' sama si Maria itu, artinya 'semua' dan penulisannya pun ada triple T di sana, jadi tidak semena-mena layaknya sebuah nama wanita di indonesia, Te-U-Te-I, tapi 'TUTTI'.


Tapi keren juga kali ya kalau saya ganti nama jadi Tuti Rachmawati????

Rabu, 26 Mei 2010

Mendesain ayam...

Buona seraaaaaaaa! Come stai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PieRa!)?????? Sto bene, grazie. Ayoooo mari kita belajar berbahasa italia bersama Teteh Viera! Eh iya, kemarin baru saja saya bernostalgia bersama salah seorang teman kuliah saya di Bandung. Waktu itu saya mengambil jurusan desain interior, jangan tanya kenapa sekarang saya pindah aliran??? Hehehehehe, selama bukan aliran sesat sih, saya masih senang-senang saja :)

Eh, tapi kayanya saya tau déh salah satu alasan mengapa saya mengambil bidang keahlian di luar dunia per-desain-an, seperti sekarang ini. Waktu itu saya sedang melakukan program asistensi mata kuliah studio desain interior I dengan dosen saya, Pak Sugandi Murka Membahana (bukan nama sebenarnya, red).

Pak Sugandi Murka Membahana (PSMM): "Viera, gambar dapur kamu masih harus diperhatikan lagi detailnya…"
Saya (S): "Oh gitu ya Pak?"
PSMM: "Yang di atas sink ini apa ya?"
S: "Itu chicken set, Pak…."
PSMM: "Maksud kamu?"
S: "Iya Pak, itu chicken set finishing glossy warnanya coklat muda."
PSMM: "Boleh diulang?"
S: "Finishing glossy warna coklat muda, Pak."
PSMM: "Bukan, tapi sebelumnya, tadi kamu sebut ini apa?" (Sambil menunju gambar saya akan satu set lemari yang menempel di tembok dapur yang saya desain)
S: "Chicken set, Pak!"
PSMM: "Coba diulang?"
S: "Itu kan namanya CHICKEN SET Pak!"
PSMM: "Kamu lapar?"
S: "Nggak Pak."
PSMM: "Kamu yakin?"
S: "Yakin Pak!"
PSMM: "Jadi nama ini apa?" (Sambil menunjuk gambar lemari itu kembali.)
S: (Dengan sangat geram penuh gelora Bung Karno aamrah dan rasa benci serta mata melotot ala Tante Leli Sagita) "CHICKEN SET Pak! Kan saya udah bilang dari tadi itu CHICKEN SET PAK! CHICKEN SET!"


Suara dalam hati saya: "Aih gimana sih si Bapak Sugandi Murka Membahana ini, masa dosen senior kaya Bapak, tapi gitu aja nggak tau! Cih!"

5 detik kemudian….

S: "Maaf Pak, maksud saya……Kitchen set…" (Tertunduk lemah letih lesu penuh rasa malu dan berharap agar dapat lansung diterbangkan oleh hembusan angin dari Savana di Libya!)




Jadi kamu tau doooong, kenapa saya tidak ditakdirkan untuk menjadi seorang desainer interior???? Dan pada akhirnya, foto wisuda saya yang di atas ini hanya dapat ditangisi penuh rasa haru oleh Pak Sugandi Murka Membahana.

Mahluk biadab!

"Iiiiiih ceubeul! Cuebeul! Ceubeul!" (Kok tiba-tiba saya ngebayangin ngomong kalimat ini sambil mukul-mukul bahunya Ade Rai ya???)

Makan siang saya diembat sama mahluk tidak beradab! Pernah ngerasain cebok pake lumpur LAPINDO???????? Nggggg, saya sih belum pernah, tapi kapan-kapan déh kalau ada kesempatan ke Sidoarjo, saya bakal coba. Eh, kita lagi ngomongin apa sih sebenernya????

Oh iya, si mahluk kurang ajar itu emang bener-bener harus dijadiin persembahan buat dewa matahari kali ya! Kita arak keliling kota, terus kita bakar hidup-hidup! Kita cabutin bulu keteknya! Kita cukur habis alisnya! Kita kasih gincu di bibirnya! Kita jepit hidungnya pake tang! Buntutnya kita injek pake sepatu bola! Kita kuliti! Lalu kita buang ke Sungai Nil! (Weeeeeew~ Tampak sepertinya, saya memang berbakat jadi algojo, sodara-sodara!)

KAMFREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEET!




"Gue nggak bakalan bisa ditipu sama wajah lu yang sok imut itu! Siapa pun itu, yg telah ambil jatah makan gue, akan berakhir sama! Sini, kalau berani, satu lawan satu, gue tunggu lu di tempat biasa! Cih! Muka lu aje sok asik, tapi kelakuan lu nggak jauh beda sama Dewi Perssik! Dasar kucing biadab!"

Komentar dari salah seorang ahli junum kenamaan di Bandung, Madam Futrih Atut Atit Ati: "Kalau jatah makan lu diembat sama si kucing, tinggal lu goreng aja kucingnya. Beres kan?"

Enaknya dijadiin apa nih Madam? Semur Kucing? Kucing Balado? Kucing Goreng Mentega? Kucing Sambal Ijo?

Pasar Seni ITB 2010

Assalamualaikum! Buon Giornoooooo! Come va???? Hai, hai, para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Tepat empat tahun yang lalu, saya adalah salah seorang panitia acara ini. Teaptanya panitia doksos (dokumentasi dan sosialisasi). Capek memang, saya sempet tidur di kampus selama seminggu, pulang ke kos-an pun hanya untuk mandi (itu juga kalau inget). Tapi seneng juga sih, soalnya selama seminggu sebelum dan sesudah acara, saya bisa nggak masuk kuliah, karena para dosen pun maklum dengan capek-nya mahasiswa mengurusi acara empat tahun sekali ini.

Tadinya, saya itu merasa terjebak dengan acara ini. Saya itu kan mahasiswa, tugas saya ya belajar, IPK gede, nyari kerja, kawin, punya anak, terus…mati???? Hehehehehehe. Saya pun sempat menyesal karena dengan mengikuti acara ini, nilai IP saya semester itu terjun bebas. Saya menyalahkan acara 'Pasar Seni ITB 2006', karena turunnya nilai-nilai saya.

Sekarang sudah tahun 2010. Tapi rasa bangga pernah menjadi bagian dari acara tersebut belum juga hilang. Rasa bangga itu melekat di dalam pikiran saya, jauh lebih besar, daripada rasa penyesalan karena indeks prestasi saya yang jelek pada saat itu. Saya yakin, sekaliber universitas kenamaan di Italia tidak dapat membuat acara se-keren acara yang didukung oleh para mahasiswa Indonesia itu.

Sooooo, sekalian promosi-permisi nih ya, come and join to:

PASAR SENI FSRD - ITB 2010!

@ 10.10.10


Ini foto panitia Pasar Seni ITB 2006. (Saya ada di situ, nyempil kaya upil! Ah tapi kayanya upil deh yang kaya saya suka nyempil! Dem, lawakan saya GARING Nidji banget!!!!!)

Selasa, 25 Mei 2010

Dari: Nyonya Helhah!

Ciao! Buon Giornoooooo! Come stai?????? Eh, jujur nih ya, saya tuh masih suka terkesima lho sama orang-orang yang baca tulisan saya. Malu? Iya. Seneng? Yo-i. Bangga? Pastinya. Terharu? Heu-euh. Pengen ee? Yes. Mencret? Yup.

Nah, apalagi sama orang-orang yang telah menyediakan waktunya untuk melakukan sesuatu untuk saya. Yaaaa, selain nyebokin, tentunya. Salah satunya itu si Nyonya Helhah ini. Di sela-sela kesibukannya menyiapkan sarapan telur ceplok setengah matang dan air sirup jeruk ABC untuk sarapan dengan latar belakang sebuah kolam renang ukuran jumbo di dalam sebuah rumah mewah ala sinetron-sinetron Raam Punjabi bagi sang suami, beliau juga menyempatkan membuat karikatur dari diri saya yang oh-sungguh-keren-ini.



Jangan tertipu akan gambar di atas! Di situ saya terlihat sangat imut-imut bagaikan boneka dari India (kaya lirik lagu dangdut itu lhooooo…Cih! Jadi ketauan déh selera musiknya). Karena pada kenyataannya saya itu lebih mirip Luna Maya, ya 11-12 lah sama Dian Sastro, dan tidak jauh berbeda dengan Mariana Renata.

Tapiiiiii, BIG HUGS dan kecupan kematian buat Nyonya Helhah disampaikan langsung oleh para mafioso Italia di sini! Oh ya, si gambar dari Nyonya Helhah ini juga terdokumentasi dengan baik di dalam devian art-nya beliau (di sini).

Senin, 24 Mei 2010

Wear a sunscreen!

Dear, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), di sela-sela pencarian saya terhadap link beberapa cover version dari lagu 'Mau dibawa ke mana'-nya Armada, saya menemukan sebuah link yang yahud mandra guna ini!




Nih, yang buat yang kurang dapat mendengar baik suara video-nya, saya bantu menulis apa yang dimaksud oleh bapak-bapak bersuara layaknya Bung Sambas, sang komentator permainan bulu tangkis kenamaan pada akhir 80-an. (Ayoooo yang mau tes IELTS atau TOEFL, daripada nonton Miyabi, meningan latihan listening pake video ini, sob!)



"Ladies and gentlemen of the class 2010 (Sebenernya sih dia ngomoing '99, tapi biar saya sesuaikan dengan zaman sekarang aja ya!)

Wear a sunscreen!

If I could offer you only one tip for the future, a sunscreen would be it. The long term benefits of sunscreen have been proved by the scientist, whereas the rest of my advice has no basis, more reliable, than my own meandering experience. I will dispense this advice now.

Enjoy the power and the beauty of your youth. Well, never mind…You will not understand the power and beauty of your youth until they're faded. But trust me, in 20 years you will look back at photos of yourself and recall in a way you can't grasp now how much possibility lay before you and how fabulous you really looked. You are NOT as fat as you imagine!

Don't worry about the future, or worry but know that worrying is as effective as trying to solve an algebra equation by chewing bubblegum. The real troubles in your life are apt to be things that never crossed your worried mind that kind blindsides you at 4 PM on some idle Tuesday.

Do one thing that everyday scares you. Sing! Don't be reckless with the other people's heart, don't put up with people who are reckless with yours. Floss! Don't waste your time on jealousy, sometimes you're ahead, sometimes you're behind. The race is long and in the end, it is only with yourself. Remember the compliments you receive, forget the insults. If you succeed doing in doing this, tell me how.

Keep your old love letters, throw away your old bank statements. Stretch! Don't feel guilty if you don't know what you wanna do with your life. The most interesting people I know didn't know at 22 what they wanted to do with their lives, and some of the most interesting 40 years old I know, still don't. Get plenty of calcium! Be kind to your knees, you'll miss them when they're gone.

Maybe you'll marry, maybe you won't. Maybe you'll have children, maybe you won't. Maybe you'll divorce at 40, maybe you'll dance the funky chicken on your 75th wedding anniversary. Whatever you do, don't congratulate yourself too much or berate yourself, either. Your choices are half chance, so are everybody's else.

Enjoy your body! Use it every way you can. Don't be afraid of it, or what other people think of it. It's the greatest instrument you'll ever own. Dance! Even if you have nowhere to do it, but in your own living room. Read the directions even if you don't follow them. Do NOT read beauty magazines, they will only make you feel UGLY.

Get to know your parents, you never know when they'll be gone for good. Be nice to your siblings, they are your best link to your past and the people most likely to stick with you in the future. Understand that friends come and go, but for the precious few you should hold on. Work hard to bridge the gaps in geography in lifestyles, because the older you get, the more you need the people you knew when you were young.

Live in Cirahong (harusnya sih New York city, tapi saya belum pernah ke sana, red) once, but leave before it makes you hard. Live in Ciroyom Utara (ini juga, harusnya Northern California, tapi saya belum pernah nyobain tuh, red) but leave before it makes you soft. Travel! Accept certain inalienable truths. Prices will rise, political will philander, you too will get old and when you do you'll fantasize that when you were young, prices were reasonable, the politicians were noble, and children respected their elders. Respect your elders!

Don't expect anyone else to support you. Maybe you have a trust fund, maybe you'll have a wealthy spouse, but you never know when either one might run out. Don't mess too much with your hair, or by the time you are 40, it will look 85. Be careful whose advice you buy, but be patient with those who supply it. Advice is a form of nostalgia, dispensing it is a way of fishing the past from the disposal, wiping it off, painting over the ugly parts and recycling it for more than it's worth.

But, trust me on the sunscreen
!"

Waaaaaah mustajab sekali ya! Apalagi dia menyebut-nyebut ke-gundah-gulana-an menjadi seseorang yang berumur 22 tahun (yes, i am!). Eh, bai de wei, buat yang kurang mengerti bahasa pangeran Charles, nanti akan saya coba artikan ke dalam bahasa indonesia, maaf banget kalau terjemahannya agak kurang berkenan, maklum nilai TOEFL saya masih dibawah nilai TOEFL-nya Barack Obama, kekekekekekeke. Sing sabar ya :)


Bersambung…..(ke versi bahasa indonesia-nya.)
.

Smara Kriya JFFF 2010.

Ucapan selamat dan kecupan penuh rasa haru langsung diucapkan dari para mafioso Italia bagi para teman-teman saya dari jurusan Kriya di sebuah institusi kenamaan di Bandung, dimana karyanya berhasil dipamerkan di Smara Kriya-Jakarta Fashion and Food Festival 2010.


Saya yakin rancangan-rancangan kalian bisa bikin Giorgio Armani pengen nyabut bulu keteknya pake tang! Semoga kita bisa bertemu di Milan Fashion Week!

Obrolan Enak: Pea (bagian 2) *kontributor, Pahri

Kelanjutan dari wawancara antara Dian Sastro saya dengan si sohib karib.



So, here it goes…..

Kali ini obrolan merangkak naik menuju stasiun berikutnya…Kereta Rel Listrik. Entah apa yang membuat si Pea punya ketertarikan khusus pada limosin rakyat Jabotabek ini. Kepada saya dia tak segan untuk membagi kisah romantis abis, termasuk petualangan mendebarkannya dengan salah satu kondektur pemeriksa karcis bernama Moch. Ali Z.

F: Sekarang langsung ke kehidupan lu yang gua kenal…
P: Mistis ?

F: Bukan, KRL…
P: Oooooh dikirain soal hobby gue pacaran ama ayang jenglot

F: Kenapa lu begitu umm..freak ama KRL ?
P: Satu hal yg pasti you can find anyone di KRL. Dari yang kaya raya sampe yang miskin sengsara..

F: Klise, gua butuh alasan yang lebih kuat
P: Kuliah psikologi lu selama 4 tahun bakal berasa cetek dgn pengalaman lu naik KRL selama 2 jam. Orang di dalem KRL itu bener-bener top. Lu ga bakal tau tuh orang ketika turun dari KRL bakal menggerutu akan nasibnya yang tak berkesudahan atau malah dijemput sama limousine Pertemanan lu dimulai ketika lu pertama kali menginjakan kaki di atas gerbong dan berakhir ketika lu sampai di stasiun tujuan, yang menyatukan mereka itu ya KRL...

Blahh saya tak gampang diperdaya oleh jawaban retoris macam ini. Baiklah, saya akan pasang senjata pamungkas. Pea ada main sama salah satu kondektur di KRL. Kisah mendebarkannya ini disimpan rapih dalam blognya yang aduhai, http://vierar.blogspot.com/, di bagian Stasiun Merana. Saya, apesnya, adalah salah seorang saksi hidupnya….

F: Termasuk “pertemanan” lu dengan para kondektur ?
P: “Pertemanan”…pake tanda kutip yak, gue berharap lebih dari pertemanan (emoticon ketawa guling-guling)

F: Oke cerita tentang mas kondektur ga gua tanyain, biar pembaca pada mampir ke blog lu, biar blog lu hit nya tinggi. Gua pengen lu milih ini. Kalo PT KAI ngadain perbaikan layanan KRL, mana saran yang bakal lu sampein ke direksi, supaya kereta datang tepat waktu atau segerbong kondektur ganteng buat ngecek karcis lu ?
P: Jujur nih ya (agak lama nunggu balasannya) yang kedua...karena kalo mau tepat waktu gue bisa naik mobil atau minta dianterin pake motor…

F: Lu punya imajinasi ga kesampean di KRL ?
P: Tentang kondektur ya? bukan tentang KRL?

F: Apapun
P: Gue punya cita2 buat ditembak di KRL. Nah orangnya siapa ??? itu gue ga tau, tapi ga menutup kemungkinan si kondektur, terlepas bakal gue terima atau kagak tapi it would be the most romantic thing ever

F: Segitu doang ? ada yang lebih liar ?
P: Gue berasa di wawancara sama majalah anak laki-laki bermain…Kasih gue waktu 1 menit untuk berpikir (bahkan untuk hal seperti inipun Pea berusaha berpikir logis pemirsaaa,-pen)

P:Gue ngebayangin…para kondektur nyuci gerbong KRL di Dipo cuma pake boxer doang sambil nari-nari ala striptease, penuh busa…

Karena saya tak mau ada setan lewat yang jika topik ini diteruskan bisa membuat sesi wawancara ini seperti layanan telepon plus-plus, maka saya sudahi dulu topik ini...sampai jumpa selanjutnya di sesi terakhir...Teteeeppp Asiiikkkkk!

Bersambung…..


Foto ini di ambil oleh sodara Pahri dan baru di edit barusan saja selama 30 detik, oleh sodari Viera.


Bagi para pengguna multiply, bisa juga mengunjungi account-nya si Pahri yang memuat sesi wawancara tidak beradab ini, di: sini.

Obrolan Enak: Pea (bagian 1) *kontributor, Pahri

Buon giornoooooooooo teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)! Posting-an kali ini akan berisikan petikan wawancara antara saya dan salah seorang sohib karib. Namanya Pahri, dulu dia suka nyebokin saya, namun sekarang setelah lulus dari sebuah universitas kenamaan di Jokjakarta, dia memilih untuk menjadi seorang jurnalis, daripada menemani saya boker. Cih! Sombong banget!

Tapi ya sudahlah ya hay! Sampai detik ini kami masih berteman akrab dan beberapa saat yang lalu, di sela-sela kesibukannya mencari berita untuk majalah 'Batu Berguling', dia menyempatkan diri untuk mewawancarai saya via yahoo messenger. Karena panjang banget, hasil wawancaranya sendiri akan dibagi menjadi tiga sesi. Kali ini adalah sesi pertama. Tunggu terus up date-an berikutnya!



So, here it goes….

Viera Rachmawati, akrab dipanggil Pea, adalah salah satu kawan baik saya. Kebetulan dulu kami satu SMP, bahkan pernah satu kelas di kelas 3. Kabar terakhir yang saya dapat, sekarang dia tengah nyantri di negeri para mafia, Italia.

Tapi bukan itu yang membuat dia pantas menjadi salah satu oknum yang saya culik untuk sesi Obrolan Enak. Bagi saya, dia adalah sedikit dari orang yang dianugerahi kemampuan super. Maksud saya bukan Mama Lauren meskipun ada indikasi dia kearah sana. Dia selalu menyelesaikan setiap masalah dengan mengajak masalah itu ngopi bareng sambil cekikikan.

Kepada saya, Pea berbicara tentang efek Westlife yang membuat dirinya mengalahkan pamor kepala sekolah saat SMP, arti penting jamban bagi proses kreatif juga imajinasi liarnya tentang kondektur Kereta Rel Listirik (KRL) Jabotabek. Terimakasih untuk YM yang membuat obrolan Cinangneng-Calabria ini ibarat sedang ngobrol di pojok WC sekolah saat mabal.

Karena obrolan ini lumayan panjang bagai kolor celana dalam yang melar, saya bakal mencincangnya jadi tiga bagian besar, ini foreplay-nya hahahaha…..

Saya (F): Nama lu VIERA RACHMAWATI, apa orang tua lu punya penerawangan nama depan lu kelak bakal seterkenal band fenomenal itu ?
Pea (P): Kagak, itu nama gabungan mereka. Tadinya malah gue mau dikasih nama Ratu

F: Muka lu ga pantes pake nama Ratu..
P: Alasan yg sama yg dikemukakan oleh babeh gue, akhirnya Viera. Tapi gue baru tau nama gue Viera itu pas kelas 6 SD pas disuruh nyerahin akte kelahiran buat ebtanas…

F: Njis, terus lu pake identitas apa ?
P: Jadi selama 10 taon gue idup, gue kira nama gue Vera Juwita Rahmawati. Nanti klo maen ke rumah gue, gue tungjukin deh. Ada tuh buktinya di raport kelas 4 SD

F: Lu terkenal lewat musik, kamsud gw gara-gara musik orang satu sekolah pas SMP jadi kenal lu lewat musik…oke gini deh sebagai satu-satunya anak SMP 4 yang nonton Westlife pas di Istora taon 2000, kaset apa yang pertama kali dulu lu beli ?
P: Nanti-nanti lu ganti pertanyaan, lagu siapa yang lu donlot secara ilegal di internet untuk pertama kali…
F: Kaga, ga ada hubungannya kali ini, sok
P: Lagu kompilasi sontrek kartun. Ada dragon bol, ikyu san, seler mun, isinya campur-campur

F: Westlife ?

P: Okeh, waktu itu gue tergila2 banget sama Weslep, sampe buat klipingnya, masih ada tuh di rumah…

F: Apa yang dilakukan Westlife ama lu ?
P: Mereka 'memperawani' kuping gue dengan lagu-lagu barat. Sempet suka de mofet (The Moffats), tapi mereka tak kunjung datang ke ranah ibu pertiwi…

F: Shane, Mark, Bryan, Kian ama Nicky, mana yang lu demen ?
P: MARK !

F: Sorry, yang gay itu ?
P: Okei FYI, entah kenapa semua yg gue demenin itu jadi homo. Di de mofet, gue demen si Dave, Boijon (Boyzone) , gue demen si Stephen Gately…semuanya jadi homo dengan sukses…

F: Cerita lu bisa nyangsang ke Istora gimana?
P: Sebenernya ada satu lagi namanya Seli, tapi dia nggak se-hip gue. Jadi kami 2 utusan khusus dari smp 4 buat nongton Weslep. Gue inget banget, pembuka tuh konser Weslep Cool Colours! trus kita dibagi2-in kasetnya gitu waktu Ari Wibowo masih gondrong rambutnya. Gue inget banget, mereka konser pake jaket warna biru bling-bling pake manik-manik, gue sampe nginep di rumah sodara gue itu. GILA YAK! dipikir2 gue niat banget, trus gue titilpunan sama si Iwet 2 jam cuma gara-gara gue ga sabar mau ketemu si Mark. Jaman dulu harga tiketnya cuma 125 rebu sampe sekarang masih ada tuh gelangnya, trus kita dikasih gelang tanda masuk. Gue di sebelah kiri panggung

F: Seinget gua, sekolahan terus rame begitu besoknya lu masup lagi
P: Iye sampe-sampe gue didatengin si C**a (nama pentolan geng cewe di SMP 4 dulu, nama sengaja disamarkan,-pen) sama cowoknya, gue udah gemeteran aja gitu, takut gue dilabrak, eh taunya cuma nanya, "lu kemaren nongton weslep?"

F: Lu sebelumnya udah woro-woro mau nonton ?
P: Yo-I, kan tiketnya gue pamer-pamerin ke anak-anak…

F: Seettt dah, lu beli dimana ? Ibu Dibyo ?
P: YOI!...Nah itu lu tau, gue inget banget tuh. pas dateng ke istora, gue ditawarin tiket bajakan gitu, dibilangin "tiketnya udah abis, beli di abang aja..."

F: Sampe sekarang apa elu tetap nganggep Wetlife punya pengaruh edan-edanan buat elu ?
P: Gue belajar lagu basa Inggris dari mereka, gue artiin satu-satu, kata-katanya, lirik-liriknya, dan sekarang gue nyangsang di sini (Italia,-pen). Modal utama gue kan basa Inggris. Sesudah berterimakasih sama Tuhan, yang kedua gue berterimkasih sama Weslep.

Bersambung……


Di bawah ini foto dari oknum Pahri, tapi dari jarak sangat-jauuuuuuuuuuh-sekali-pisan-very-much, kalau dari deket takut pada shock, nggak mau bukan blog ini lagi. Oh iya, yang ingin lebih mengenal sodara Pahri (kalau emang ada, tapi kayanya sih ngga ada ya), bisa klik di: sini.

Bagi para pengguna multiply, hasil wawancara ini juga dapat dilihat di: sini.

Sabtu, 22 Mei 2010

Mau dibaaaaaaa~wa ke mana????

Okei, kemarin saya baru saja ditanya tentang lima musicians yang paling saya suka, dengan suara yang lantang, mata terpejam, seraya mengacungkan jari telunjuk kanan ke langit biru yang terbentang:

"Satu, gue selalu berharap dapat menjadi pacarnya Erlend KINGS OF CONVENIENCE. Dua, gue pengen banget bisa ngeliat live-concert-nya Paul McCartney, si anggota THE BEATLES téa. Tiga, lagu-lagu THE ADAMS selalu menjadi recently played di i tunes play list gue. Empat, gue bersyukur untuk pernah merasakan indie's scene Bandung, tempatnya MOCCA terbentuk. Lima, cowok yang menurut gue, sex appeal-nya selangit itu, ya cuma Julian Casablancas, vokalis-nya THE STROKES."

Saya tumbuh menjadi seperti sekarang ini ditemani oleh lagu-lagu mereka. Dan saya bangga akan itu.

Dan sampailah tadi pagi buta, tepat pukul 3 pagi, saya menerima email dari salah seorang teman saya di Cirahong, kita sebut saja dia dengan, Gilang Permata Hati. Emang sih, kami berdua pernah membahas tentang Dik Jastin Bibir yang makin wara wiri di kalangan anak mudo saat ini. Saya sempat mencela habis-habisan fenomena penyanyi berumur 13-14 tahun ini! Tapi toh akhirnya sekarang lagu 'Baby'-nya Dik Jastin Bibir sudah 89 kali saya putar, padahal baru di download sekitar seminggu yang lalu.

Oh ya, si Gilang Permata Hati itu mengirimi saya sebuah file rar dengan label, Armada. Heeeeeeee???? Apakah itu wahai Ibu Peri???? Setelah menunggu sekitar 2 menit, dengan program stuffit yang ada di dalam si Lepi, saya pun berhasil membuka file rar itu, hooooo, ternyata si Gilang Permata Hati, mengirimi saya lagu berjudul 'Mau dibawa kemana' yang dinyanyikan oleh sebuah band, bernama…nggggg, Armada?

"Okei, band ini lagi nge-hip banget di Indonesia, apalagi lagu yang gue kirim itu. The Adams mah liwaaaaaad…." ujar si Gilang Permata Hati di dalam offline message yang saya terima. Dengan semangat piknik '72 ala bung David Naif, saya double click file tersebut, and here it comes….

"Semuanya telah kuberi, dengan kesungguhan hati, untukmuuuuuw, hanya untukmuuuuuuuw…."

What Tje Fuk????? Berani-beraninya si Gilang Permata Hati menyamakan lagu kaya gini sama lagu The Adams??? Cih! Kotoran Biawak Dili!

Lalu saya pun kembali tenggelam mempelajari buku yang mengupas puisi-nya Petrarca, untuk bahan ujian Juni nanti. Seperti sebelumnya, saya selalu men-setting random pada playlist di i tunes saya. But, suddenly…

"Mau dibaaaa~wa ke mana hubungan kita, ku tak akan terus jalani, tanpa ada ikatan pasti…antara kau dan aku. Nananana…nananana~"

Eh lagu siapa nih? Baru ya? Saya arahkan kursor pada window i tunes saya. Terpampanglah dengan sangat jelas sekali di situ nama 'Armada'. Ooooouch, lagunya si Gilang Permata Hati…Ya udahlah, mari kita dengarkan saja sambil lalu. Kembali pada materi ujian lagi….

"Francesco Petrarca é una scrittore, poeta, e umanista Italiano. L'opera per la quale Petrarca é universalmente noto é il….Mau dibaaaaa~waaa ke mana hubungan kita, jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah nyatakan cinta…..Eh?????"

Curut Cirahong! Itu kenapa lirik lagu demenan Si Gilang Permata Hati ikut-ikutan saya latunkan???

"Petrarca, nonostante si considerasse sopratutto, come tutti gli eruditi del suo tempo, un autore…Tolong lihat aku dan jawab pertanyaan ku, mau dibaaaaa~wa kemana hubungan kita…Iiiiiiih???"

Lidah biawak Arafuru! Itu lagunya si Armada kok muncul lagi???? Konsentrasi Viera!

"L'opera lirica di Petrarca, come é stato sottolineato della critica, somma infatti…Mau dibaaa~wa kemana hubungan kitaaaaa…Aaaaaaaaaaaaargh!"

Upil zebra Maladewa! Apaaaaan sih nih lagu???? Ganggu banget! Ya udahlah, mati-in aja i tunes-nya! SIP! Beres perkara!

"Ser Petracco era militante nei guelfi bianchi e fu amico di Dante…Mau dibaaaaa~wa kemana hubungan kitaaaa…."

Belek singa laut Ostrali! Rusak banget nih lagu! Saya matiin aja deh i tunes nya! Eh……….nggggggg, bukannya i tunes nya udah saya matiin ya??? Terus tadi suara dari mana???

Ngggggg, ngggggg, nggggg, ngggg dari……..MULUT SAYA SENDIRI!!!!!!!!!!!!!!

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH! TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK! Kambing bunting kembar! Bola mata kodok Cili! Air liur kecoak betina! Ciuman jenglot Bali! Lirikan tajam Panda Ekuador!

Satu jam kemudian…..


"Ting tung ting tung ting tung…..Semuanya telah kuberi, dengan kesungguhan hati untukmu, hanya untukmuuuuuuu…..Tak perlu kau tanya lagi, siapa pemilik hati ini, kau tauuuuuuuuuu…..Pasti dirimuuuuuuuuuu. Tolong lihat aku dan jawab pertanyaanku, mau dibaaaaa~wa ke mana hubungan kitaaaaaaaa……Jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah nyatakan cinta."

Saya pun sudah fasih bernyanyi dua bait pertama dari lagu 'Mau dibawa kemana'-nya Armada!!!!!!!!! YESSSS! YESSSS! YESSSSS!

Ikuti saya, SEMUAANYAAAAAAAAAAA….

"Mau dibaaaaaa~wa ke mana hubungan kitaaaaaa, ku tak akan terus jalani, tanpa ada ikatan pasti antara kau dan akuuuuuuuw!"


Komentar salah satu teman saya yang sangat menggemari Efek Rumah Kaca dan mulai bosan dengan perkembangan musik major label Indonesia yang gitu-gitu aja: "Mau dibawa ke mana, Pe????? Bawa ke nerakaaaaaa!"

Jumat, 21 Mei 2010

Oh karet rambut...

Assalamualaikum para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), kumaha damang?????

Hoi, hoi, kemaren saya baru aja ke supermarket terdekat untuk membeli karet rambut. Maklum rambut saya sudah semakin panjang, suka mengganggu kalau saya sedang menyalurkan salah satu bakat terpendam saya, itu lhooooo jeung: boker sambil kayang!

Waaaah, kamu tau dong, paling banter kan kita-kita tuh beli karet rambut di abang-abang yang suka sekalian jualan maenan boneka kertas di depan SD setempat, dengan rentang harga berkisar 500 - 2000 perak per bungkusnya.

Tapiiiii, nggak mungkin ya di sini ada barang yang seharga 500 perak (kalau dikonversi-in sama euro tanggal 22 mei 2010, sekitar 0,04 euro). Harga foto copy per lembar aja 0,05 euro! Cih! Dasar Eropa! Tapi ya sudahlah, saya emang lagi butuh karet rambut! Paling harganya 1 euro (sekitar 11.500 rupiah)! Saya pun memilih sebuah karet rambut paling biasa yang terletak di paling ujung meja display dengan asumsi ya kalau barang murahan kan suka disimpennya di tempat yang paling nggak keliatan sama para konsumen. Untugnya mata saya jeli!


Tidak ada yang istimewa dengan karet rambut ini kan? Selayaknya karet rambut yang dijual abang-abang di depan SD di sebelah tukang cilok. Dengan khusnul khatimah, saya pun membawa karet rambut ini ke meja kasir untuk dibayar.


Namun, ketika si kasir membalik bungkusan karet rambut tersebut, untuk mengecek harganya;



Saya: "Dedemit sawah! Curut Cirahong! Bulu ketek singa Libya! Cileuh pinguin Kutub Utara! Bekantan tebar pesona! Kutil Biawak! Upil zebra Afrika! Ludah keong Somalia!"

4.30 EUROOOOOOOO COI! Karet rambut macem apa harganya 51 rebu perak????????????? Mana nggak bisa dibalikin lagi! Kamfret! Masuk MURV (Museum Rekor Viera) inii mah, sebagai karet rambut termahal yang pernah saya punya!

Kamis, 20 Mei 2010

Imajinasi liar seorang penumpang KRL Jabodetabek yang taat peraturan.

Tau doooong jet koster (nulis yang benernya gimana sih?), sebuah permainan yang hip dari jaman Mpok Nori masih bergincu itu lhoooo???? Nah, sebagai mantan pengguna setia KRL Jabodetabek yang selalu membeli karcis dan taat terhadap peraturan yang ada, somehow saya membayangkan kalau gambar di bawah ini menjadi kenyataan!


Kalau gambarnya kurang jelas, berarti mata kamu katarak, gara-gara kebanyakan ngeliat film bokep klik aja langsung gambarnya ya :)




Supported by bang eko.

Selamat menikmati tongkat kami...



Saya: "Mbak, pesen bola golf sama bola bilyard nya 'atu! Jangan pake pecin ya!"


Foto ini akika cubit dari sindang.

Selasa, 18 Mei 2010

Dik Jastin Bibir?

Sore ini, saya dikejutkan oleh berita meninggalnya Mama Loren, sang peramal handal. Yaaaaaaah, saya nggak bisa tahu artis yang bakal kawin-cerai lagi dong, soalnya kan ramalan beliau tuh suka bener sama hal-hal yang seperti itu. Aduuuuuuh gimana ya kelanjutan kisah Mbak Dewi Perssik dengan Bang Ipul????

Saya langsung meluncur ke sini untuk mendapatkan kebenaran tentang hal ini sambil ditemani alunan suara sang biduan kecil kenamaan yang berasal dari Amrik sono, Dik Jastin Bibir (ditulis: Justin Bieber) di i tunes play list saya. Karena status YM saya itu dapat memberitahukan tentang lagu-lagu apa saja yang sedang diputar di i tunes saya, maka tiba-tiba muncullah message dari sohib karib di window Yahoo Messenger saya, dia sedikit mengomentari tentang fenomena Jastin Bibir di kalangan anak mudo dengan satu buah pertanyaan yang membuat saya ingin buang hajat di Romania lebih tercengang dari berita kematian Mama Loren,

Sohib Karib: "Pe gue mirip Jastin Bibir ya?"
Saya: "LU MIRIP JASTIN BIBIR?????"

(Di bawah ini saya sertakan foto sohib karib saya ketika masih perjaka disandingkan dengan foto artis muda berbakat asal Amerika tersebut.)


Saya: "MIRIP BANGET! Lu pake bedak dari surga?"

Sabtu, 15 Mei 2010

Gih sono, titip sendiri aje!

Malem-malem enaknya emang makan apem sambil mengenang masa lampau.

Al kisah dahuu kala, ketika saya masih lucu nan lugu, ketika Gary Iskak masih perjaka, ketika Anang masih sama Krisdayanti, ketika RCTI belum masuk kawasan Cirahong, seorang gadis manis, halus, lembut, dan anti bocor, bernama Viera lagi duduk dengan anggunnya di pelataran Masjid Salman. Dia dengan seorang teman sepermainan bola kastinya sedang berusaha untuk menjalankan salah satu perintah Illahi.

Viera: "Eh, udah maghrib nih, kita sholat dulu yuk."
Sohib: "Nggak ah, gua lagi males. Titip salam aja buat Allah..."

Setelah selesai,

Sohib: "Udah sholat? Gimana, salam gua udah disampein?"
Viera: "Udah, udah gua sampein, Dia bilang, 'kapan pulang'?"


Pesan moral: Jangan pernah titip salam sama saya, kalau mau, titip duit!

Viera, tu sei cinese?

Nama Indonesia memang kurang bergema di Calabria. Berbeda dengan Roma, yang merupakan ibu kota negara di mana dapat saya pastikan hampir seluruh warganya tau di mana letak Bali. Hal ini terjadi kemarin ketika saya hendak maksud untuk pergi ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan. Saya disambut hangat oleh sang penjaga perpus.

Penjaga perpus (PP): "Buon giorno, come stai?" (Selamat pagi. Gimana kabarnya nih?)
Saya (S): "Sto bene, grazie. E tu?" (Saya baik-baik aja terimakasih. Bapak sendiri bagaimana?)
PP: "Sto bene, grazie. Ngggg...Viera, comunque, tu sei cinese?" (Saya juga baik, terimakasih. Viera, ngomong-ngomong, kamu itu orang Cina ya?)

Huahahahahahahahhahahahaha! Seumur hidup, baru kali ini saya disangka dari Cina. Mata belo, alis tebel, kulit coklat sawo mentah (yaaaaaa, saya nggak item-item amat kok) gini!

S: "No, sono indonesiana. Tu sai?" (Bukan, saya dari Indonesia. Bapak tau?)
PP: "Si, si. Certo." (Tentu saja.)
S: "Davvero? Wooooa, perché a qui é difficile per trovare persone che conosceva Indonesia." (Oh ya? Soalnya, di sini tuh agak sulit untuk menemukan orang yang tau di mana itu Indonesia)
PP: "Si, lo so. E 'vicino l'India, giusto?" (Iya, saya tau. Indonesia itu yang deket India kan?)


Pesan moral: Bawalah peta dunia ke mana pun Anda pergi.

Chatting bersama Dito.

Tadi saya ngobrol sama si Dito (bukan nama sebenarnya, red) Teman sepermainan saya di kota Bogor yang sekarang sedang menempuh S2 di sebuah universitas ternama di ibu kota, berawalan 'U' dan berakhiran 'I'.

Dito: "Eh, Pe udah hampir jam 11, gue telat kuliah nih!"
Saya: "Sip bos, kuliah jam berape lu?"
Dito: "Jam 9..."

Hahahahahahahahahahahaha! Ini yang saya suka dari Dito. Dia adalah tipe manusia yang sangat menganggungkan niat. Dito suka ngeles kalau ketauan dateng telat di setiap perkuliahan, "yang penting niatnya Pe..."

Saya: "Oke deh, Gue juga mau cabut ke perpustakaan dulu ye!"
Dito: "Weitsss, Ttiti DJ Rhoma Irama Pe!"
Saya: "Maksut lu bro?"
Dito: "Hati-hati di jalan, begadang jangan begadang Pe..."


Oh Ditoooooo kau sungguh ter-la-luuuuuuuuuuuuuuuuuuu!

Jumat, 14 Mei 2010

Are they fake, singaporeans?

Saya tadi ngobrol bersama seorang teman yang sekarang kerja di Singapore, (asli nama negara, bukan nama cabang toko roti yang sempet hip di kota Bogor pada tahun 90-an itu sodara-sodari). Dia asli dari Ciganea, belum pernah ke Dufan, makan favoritnya cireng, punya cita-cita ketemu sama Sandra Dewi, dan punya hobi nge-modif motor rakitannya sendiri. Berkat doa ibu dan bapaknya, ia berhasil diterima kerja di negara tempa Krisdayanti biasa beli sepatu.

Singkat cerita, dia menceritakan kepada saya tentang how beautiful Singapore is. Ceritanya panjaaaaaaaaaang banget, sampai saya tidak bisa meng-interupt dia sama sekali, dia sangat excited dengan kontrasnya kehidupan para singaporean dengan indonesian. "Padahal jaraknya nggak seberapa jauh sama Ciganea ya Pe?" ujarnya.

"Eh Pe, mau nanya dong, di Orchard sini kok banyak suara burung ya? Itu beneran apa suara kaset doang sih? Soalnya kok gue nggak nemu tai burung sih di sini?"

"Huahahahahahahahahahahahahahaha! Lu kira di depan jalan ganecha, bro????" Jawab saya.


Eh, tapi kalau dipikir-pikir, bener juga deng, suara burung itu beneran bukan sih?

Cita-citakuuuuuw

Teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sudah pada tau kan kalau saya sedang gundah gulana menanti masa depan dengan surya gemilang indah melati suci di kala embun pagi! Sering banyak yang nanya kalau udah lulus kuliah nanti mau jadi apa? Cih, mau kaya itu yang pasti! Kaya di dunia dan akherat itu harga mati! Fiuuuuuuh, tapi ngomong doang emang gampang yak, ketika harus direalisasikan, tampak selalu ingin saja mati, bunuh diri.



Iiiiiiiiiiiih, tapi bukan Viera kalau cuma bisa berputus asa! YEAAAAAAAH! Akhirnya saya melakukan terapi online dengan salah satu teman saya yang sedang berdomisili di Depok, sebut saja Beri, (nama sebenarnya, red.)

Saya: "Ber, menurut ramalan nama dot kom, masa gue cocok nya jadi mantri sunat?"
Beri: "Wah, kerjaan idaman para wanita tuh Pe..."
Saya: "Idaman apanya?"
Beri: "Selayaknya semua pria ingin jadi dokter bedah payudara Pe."

Nampaknya melakukan terapi pada Beri itu sia-sia semata. Akhirnya saya beralih pada teman saya lainnya, Amri (yang juga nama sebenarnya, red), yang berdomisili di Cirahong.

Saya: "Mri, gue ga tau nih mau jadi apa nanti?"
Amri: "Ya, jalanin aja lah Pe..."
Saya: "Tapi? Tapi? Tapi?"
Amri: "Eh, gue lagi nonton TV masa sih ada kerjaan mandiin mayat! Lu cobain aja..."
Saya: "Ogah! Mendingan gue mandiin Christian Sugiono, daripada mandiin mayat!"
Amri: "Beuuuu, nanti juga Christian Sugiono bakal jadi mayat Pe...."

Ah, si Amri juga lagi tergila-gila sama mayat rupanya!

Okelah, obrolan sore ini tak akan menghentikan saya untuk mencari keadilan dan kebenaran akan cita-cita saya kelak! YESSSS! Any suggestion?

Kamis, 13 Mei 2010

Fashion today: Tenun ikat.

Saya suka kesel sama bule-bule di sini yang nggak tau di mana itu Indonesia. AAAAAAAAARGH, malah pernah ketika saya sedang berbicara bahasa indonesia dengan salah satu teman saya di sini, eh disangka kami dari Malaysia! Uuuuuuuurgh, bagai menabur garam di atas luka! Untung aja saya nggak langsung bernyanyi 'Gerimis Mengundang'-nya Ami Search di depan mereka!

Tapi gimana ya, sebel sama mereka mungkin wajar, tapi saya lebih menyalahkan penduduk Indonesia (SAYA, salah satunya) karena kok bisa-bisanya dengan 230 juta penduduk-nya itu kita tidak dapat memborbardir dunia dengan indonesia-isme. Kan keren tuh, kalau misalnya setiap negara di dunia ini punya indonesia-town selayaknya chinatown! Setidaknya saya tidak akan susah untuk menemukan sebungkus indomie dan sebotol saos cap dua belibis, seperti sekarang ini.

Eh, tapi sekarang saya sudah mulai senang, setidaknya ketika Obama diangkat menjadi presiden USA, latar belakangnya yang pernah tinggal di Indonesia secara tidak langsung membuat nama Indonesia lebih dikenal di mata internasional. Wuhuuuuu, dan barusan saya membaca www.people.com itu lhooooo majalah kesohor di Amrik sono! Dan saya menemukan gambar ini!



Wohoooo, Heidi Klum aja pake berani pake tenun ikat! Besok, giliran rambut saya yang di-ikat ah...

RamalanNama(dot)kom

Kekekekekekekekekeke, saya lagi kegandrungan sama situs ramalannama.com Hampir semua nama teman-teman di friendlist facebook, saya coba untuk diramal dalam situs itu. Hasilnya kocak gila, ada yang jadi kenek truk, tukang soto lamongan, fotografer keliling, dan macem-macem lainnya.

Saya juga iseng-iseng melakukan beberapa eksperimen, salah satu diantaranya adalah:


Saya bilang juga apa?! Daripada maen sinetron dubbing indosiar, meningan jadi penari ular!


Iiiiiih Aa Sugiono, meningan sama Neng Piera jadi mantri sunat!

Rabu, 12 Mei 2010

Woi, Ibu Sri Mulyani Berhenti Jadi MenKeu!


Gusti Nu Agung! Katanya sekarang ibu kerja di world bank, bukan???? Pasti ini semua tipu muslihat anggota DPR ya Bu????

Balada si Mamam.

Kemaren si Mamam tilpun saya. Selayaknya ibu yang merindukan anak perempuan satu-satunya yang cantik, keren, lucu, bergaya, modis, imut bukan kepalang, tentu saja si Mamam kangen banget sama saya, tapi ada yang aneh dengan ucapan beliau....

si Mamam: "De, kamu kapan pulang sih?"
Saya: "Paling cepet Agustus 2012 Mam."
si Mamam: "Semua pada kangen sama kamu nih di sini..."
Saya: "Iya Mam, aku juga kangen."
si Mamam: "Mamam sering keingetan kamu, Mamam jadi pengen ke Singapur...."


Saya:"Mam, aku itu sekarang lagi di Italy lhooooooooo, yang di Singapur tuh anak siapaaaaaaaaa???????? Tolong jawab yang jujur Mam? Mam? Mam? Apakah aku ini anaknya Bi Kokom, (pengasuh semenjak saya kecil) Mam???? Jawab Mam....Please jawab aku Mam."

Pesan moral: Jangan kebanyakan nongton Cinta Fitri.

Azab untuk teman yang belagu.

Wahai para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sudah tau akan kesulitan yang saya alami akan susahnya mendapatkan indomie di tempat saya tinggal ini. Saya juga sering curhat dengan teman-teman saya di Indonesia tentang hal ini, eh message balasan mereka malah membuat saya semakin terpuruk. Mereka juga suka mengirimi saya foto-foto bergambar makanan khas indonesia yang bikin iler ini semakin mengumpul di ujung lidah ini. Benar-benar jenis teman yang tidak patut dicontoh!

Barusan saya membaca sebuah message dari Temen saya yang berasal dari Ciroyom, yang belagu abis, yang bodoh juga tapinya, soalnya dia menulis seperti ini:
"Pe, barusan gue baru makan indomie rasa empal gentong terus minum kaporit sweat doooooong!"

Pesan moral: BENAR-BENAR JENIS TEMAN YANG TIDAK PATUT DICONTOH! DAN JANGAN PERNAH MENCOBA UNTUK MENCONTOHNYA! JANGAN PERNAH MINUM KAPORIT!



Message reply-an dari saya: "YESSS! Abis itu gue doain biar lu kelelep di dalem kolam keringet lu sendiri. xoxo"