Rabu, 07 Desember 2011

Cerpen kedelapan

Terimakasih atas sambutan yang sungguh meriah yang teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) berikan terhadap cerpen berantai karya yang mulia Teteh Piera. Konon katanya ketenaran cerpen saya ini melebihi keberadaan keris Mpu Gandring pada masa Ken Arok memimpin kerajaan Kutai. Waaaaaaow! It does really mean a lot for me.

Semoga keberadaan cerpen kedelapan ini bisa mendongkrak nilai rupiah terhadap US dollar dan rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah.

Oh iya, buat temen-temen yang ingin mengetahui sedikit clue tentang cerpen berikutnya, bisa join di FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Saya selalu melakukan sebuah riset sungguh mendalam dan menggugah jiwa dan raga di group facebook tersebut untuk keberlangsungan cerpen saya berikutnya.

Dont forget to read also my other cerpen berantai dan bergembok;



Cerpen ketujuh

Seperti biasa, saya akan selalu menyelipkan sebuah sontrek di dalam cerpen yang saya tulis. Kali ini saya memilih sebuah lagu yang berada dalam top 5 my favorite song's list.







***

If I fell in love to you


Aku harus bertemu dengan Kasem Sinatwong Na Ayutthaya! Sekarang juga!


Aku mengeluarkan handphone nexianku yang ber-wallpaper bulu dada Ridho Roma. Aku mengirim sms minta pulsa kepada ayahku, si pengusaha tepung terigu terkaya di Indonesia. Tak sampai satu menit, aku mendapatkan pulsa sebesar dua milyar rupiah dari rekening pribadi ayahku, si pengusaha tepung terigu terkaya di Indonesia.


Aku menelepon Bibi Lung, kepala pelayan di rumahku yang segede istana Buckingham. Aku memintanya untuk melacak keberadaan Kasem Sinatwong Na Ayutthaya. Kebetulan, selain dikenal sebagai pendekar silat yang gemar tidur di atas seutas tali tambang, Bibi Lung juga terkenal sebagai hacker terkemuka.


Bibi Lung melaporkan bahwa Kasem Sinatwong Na Ayutthaya berada di Singapore dua jam yang lalu. Dia terlihat tergesa-gesa meninggalkan bandara Changi. Jati dirinya sebagai seorang lelaki asal Thailand yang beroperasi transgender mulai tercium oleh para penggemar girlband yang digawanginya.


Walaupun sudah lama tidak bertemu dengan Kasem Sinatwong Na Ayutthaya, aku merasa kasihan kepadanya. Walaupun dia sudah operasi transgender, aku masih merasa kalau dia adalah cinta pertamaku.


Aku menyalakan aplikasi yahoo messenger dari handphone nexian ber-wallpaper bulu dada Ridho Roma, miliku. Aku mem-buzz Paman jin kura-kura. Aku yakin dia mau meminjamkan awan kinton agar aku dapat cepat sampai Singapore.


Aku berlari secepat mungkin. Paman jin kura-kura bilang, kalau aku harus menunggu di bandara Cenkareng, sampai Goku, salah satu muridnya, mengantarkan awan kinton kepadaku. 


Tak ada waktu lagi. Aku harus bisa sampai Singapore secepatnya. Sebelum pesawat Kasem Sinatwong Na Ayutthaya lepas landas. Aku berdoa lebih kencang di dalam hatiku. Tak terasa air mataku terjatuh dari pelupuk mataku yang katanya mirip sama mata Nia Rahmadhani. Aku terus berlari, berharap agar bisa sesegera mungkin menggunakan awan kinton untuk mencegah para penggemar Kasem Sinatwong Na Ayutthaya mengetahui kalau dia adalah seorang wanita hasil operasi transgender.


Ya Tuhan, tolong Baim, eh, tolong Kasem Sinatwong Na Ayutthaya…..


***


Eh, ada nggak sih penghargaan bagi para cerpenis-berantai? Mau ikutan aaaah, lumayan duitnya mau saya pake buat foya-foya bersama para anggota boyband yang tampan-tampan itu.


2 komentar:

  1. Gela. ceritanya makin lama makin 'imajinatif' dan kamana-mana. haha. ayo lanjutkaaaaaan. singapur menungguuuu

    BalasHapus
  2. neng pipiw,

    Bisa GANTI CERITA nggak ?

    Terima kasih,

    Aku yang merindukanmu selalu..

    mbak Tiaw

    BalasHapus