Selasa, 26 Februari 2013

Day #14: Siiigh.....

Day #14

Siiiiigh....

Saya ambil kembali kata-kata cemoohan saya buat para artis sinetron Indonesia yang saya pikir cuma bisa nangis sambil di zoom-in-zoom-out, terus ditambahin tulisan bersambung jenis times new roman di tengah-tengah sebuah scene.

Saya jadi sedikit punya rasa salut sama Desy Ratnasari, yang dengan jawaban powerful no-comment-nya, dia masih bertahan di sebuah dalam sebuah kehidupan bertema you-know-my-name-but-my-story.

Ketika hal yang tidak ingin diketahui oleh khalayak banyak tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat, hanya dengan munculnya sebuah alasan publik figure.

Dulu saya kesel banget sama Dewi Perssik, subhanallah yah itu mah, padahal dia cuma krimbat doang di salon, bisa dikomentarin asma para presenter gossip, kalau ada kemungkinan dia ketombe-an. Syitttt meeeeen, Dewi Perssik ketombean aja bisa jadi berita T.T

Dan sampailah saya di dalam suatu masa....Rambut saya ketombean????

Nggg, ya kalau nggak cuci rambut seminggu, bisa ketombean kali ya???

Saya tiba di dalam sebuah cerita ketika cerita yang menurut saya tidak perlu banyak yang tahu, tiba-tiba semua orang saling berlomba ingin tahu hal tersebut.

Awalnya saya cuma bisa bilang, "it's not your business dude...Dude Herlino!"

Tapi, ternyata they dont stop. Kayanya your problem is their business.

Ada juga yang bilang, "lah elu nulis keseharian lu di blog, gimana these people nggak tau your latest news????"

Nggggg, percaya deh, tanya ke semua blogger yang masih aktif, most of them are posting something what they want to be read.

Ada beberapa tulisan yang cuma bagus untuk ditulis, tanpa di posting (I have a load of these!). Ada juga tulisan yang emang diposting karena lagi sesuai sama mood si blogger ketika itu (I do this often). Ada juga tulisan asal-asalan, tapi ternyata malah bisa menambah penghasilan (been there, done that).

Di dalam situasi ini, membuat saya berada dalam posisi they-know-my-name-they-know-my-story-but-just-get-a-life! Hehehehehe.

Saya baru ngeh nih, ternyata beberapa postingan saya membuat banyak asumsi dari orang-orang yang pengen saya kubur hidup-hidup pake abu gosok. Dan you know lah....Nggak ada yang salah sama sebuah asumsi sampai si asumsi ini dikeluarkan dari mulut dan menjadi opini rujukan sebuah kelompok tertentu.

When your friend stop talking to you, they starting to talk about you, and it's true. They assume about you. They make a rumor and sometimes I love the rumor, I always found out amazing about myself I never knew about :)

Tapi ya gitu ya guise, there are two kind of people in the world, someone who wants to bring you down and another who helps you up, but in the end you will be grateful to meet those two :)

Dan satu lagi, saya mau insyaf ah ngegossipin orang-orang di sekitar, karena ternyata dijadikan asumsi orang lain itu nggak enak ya :) Well, mungkin ini cara Tuhan biar saya lebih focus to enjoy my life than to enjoy what people think about my life :)


Sabtu, 23 Februari 2013

Day #13: It's f***-lentine!

Day #13

Some people say that tomorrow is valentine day, I called it it Thrus-day.

Apa sih spesialnya valentine day???? Dapet bunga??? Tinggal beli di Pasar Kembang. Dikasih coklat??? Tuh di sebrang ada Giant, tinggal ngesot. << Padahal mah pengen gitu ada yang ngasih (Paragraf ini ditujukan for you! YES! YOU! You! Nicholas Saputra! T.T)

Malam fucklentine ini saya habiskan di dalam kamar menonton....Twilight: Eclipse. Oooow yeaaaaaah! I watched that bitch Bella kiss some berotot-guys!

Sumpah yaaaaah, si Bella teh setupit pisan! Mau aja sama cowok pake bedak tebel. Terus jadi cewek sok kuat, padahal lemah tak berdaya, direbutin sama cowok jadi-jadian.

Itu juga si Jacob, kaya nggak bisa liat cewek lain. Terussss, itu kenapa bisa keluarga si Edward ganteng sama cantik semua??? Jangan-jangan, syarat utama jadi vampir teh, kudu punya wajah rupawan????

Teruuussss, itu kenapa si Bella dikit-dikit ciuman sama si Edward??? Baru turun dari mobil, ciuman. Mau keluar rumah, ciuman. Baru selesai wisuda, ciuman. Ouuuch! Ini belah mana vampire-nya yaaaaaah??? Minimal mah ngisep-ngisep darah dikit lah. Ya, mungkin adegan ngisep darahnya ada pas saya lagi ke WC kali ya??? Ini mah film ciuman T.T SYIT-MA-MEN!

Well, my valentine was kinda suck.

Day #12: A Day with Mr. Rajeesh & his family

Day #12

Dear teman-teman kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) sadayana, there's still one more postcard that I would like to send, just mentioned your name to my twitter account and pick one of your favorite postingan dari blog ini :) I'll wait until tomorrow :)
Okay, di hari ke-12 ini, saya menghabiskan waktu bersama Mister Rajeesh.

Ooooouch, siapakah gerangan Mister Rajeesh icuuuuuuh???? Kecengan baru??? Itu Jude Law mau dikemanain????

Hmmmmm, sorry ya, sampai detik ini saya masih demen mampus dan masih suka kebawa ke alam mimpi sama Jude Law T.T

Balik lagi, ke Mister Rajeesh.....Sooooo, he's like 45 tahun-an-ke-atas, datang ke tempat saya tinggal sekarang, dikarenakan harus menghadiri sebuah konvensi terbesar di Asia untuk para arkeolog. Dia adalah seorang professor di salah satu universitas terkenal di negaranya, namun dalam rangka trip kali ini, dia membawa anak serta istrinya.

Anaknya masih berumur 13 tahun dan dia mengira saya berumur.....12 tahun sahaja T.T Ooooouch guise! Ini adalah pertama kalinya untuk si anak Mr.Rajeesh untuk pergi ke luar negri. Dia terlihat seperti turis tulen, dengan membawa kamera segede gaban yang dikalungkan di leher, sepatu keds, celana pendek, kaos, dan tak lupa pin bertuliskan, 'I love this country'.

Kami menyempatkan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di sini secara bersamaan. Dan can you guess who's our guide???? It's Miguel! That Miguel! Miguel yang saya ceritakan di postingan (Still) Day 01.

Huehehehehehe! "Nice to meet you again Viera! I was really happy when my boss said that one of my guest is you, however he said, I cant play-play with you, he's afraid that you will make some complaints, hahahahahahaha! I'm kidding! Welcome back, by the way...."

Kyaaaaaaaaaaaaaa~ Actually, Miguel is not a really a good guide, his english is not really good, tapiiiiii kalau udah ngomongin friendly, dia itu ruamaaaaaaah buangeeet! Kadang ya saya teh suka takut gitu, kalau misalnya terlalu ramah sama orang, takutnya orangnya berpikiran lain.

Pernah lhoooo, cuma gara-gara saya nganterin this person to the place that he wanted to go. This person langsung mikir, saya mau berbuat yang nggak-nggak, oooooouch! Walaupun pada akhirnya saya jadi berteman sangat baik sih sama this person, tapi agak sedikit sakit hati juga, waktu this person told me that he was thinking I'm kinda bad. Iiiiiih, padahal ya kata Shinici Kudo juga, "Do you have any reason to help the people?"

Lain sama Miguel, dia bener-bener bantuin saya banget untuk ngerti kebudayaan di sini. Mungkin karena dia udah terbiasa ketemu orang asing atau turis gitu kali ya???

Saya menghabiskan sehari penuh bersama keluarga Mr. Rajesh, ditemani Miguel sebagai our guide. Beberapa kali keluarga Rajeesh mengambil gambar bersama saya, aaaaaah somehow I miss si Mamam dan si Papap T.T Aaaaaargh~ Jadi pengen beli iphone5 << Teu nyambung!

Mr. Rajeesh harus kembali ke negaranya pada keesokan hari. Saya memberikan email address kepada si anak. "If you have time to come to my country, tell me! I'll be your guide, better than this Miguel..." Ujar Mrs. Rajeesh.

Aaaaaaaa~ Pasti! I'll go around the world for sure! << Tulisan adalah doa :)

"Bye Mr. Rajeesh and family, have a nice trip!"

Day #11: Who wants the postcards?????

Day #11

Saya menghabiskan hari ini dengan pergi ke emol-emol anak mudo kekinian. Saya melewati outlet Prada, Dolce and Gabana, Gucci, Gentong, dan masih banyak outlet yang saat ini saya cuma bisa ngeliat dari luar aja. Iiiih, gimana rasanya ya pake baju yang harganya 50 juta??? Berasa kaya bawa 3 motor yamaha digantung di ketek kali ya????

Hmmmm, banyak banget yang pengen saya beli, tapi keadaan dompet masih bersaing dengan keinginan untuk membeli lepi baru, siiigh~ Life is full of choices T.T

Sampailah saya di satu gerai yang menyediakan berbagai cinderamata dari negara ini dan guess whaaat???? I bought so many postcards yang emang bakal saya bagi-bagi-in buat teman-teman kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) semuanyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaargh!

Yuhuuuuuuuuuuuuuuu, ada sedikit privilege nih buat temen-temen yang sudah jadi anggota FECES-book-nya kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!), mereka dapat kesempatan lebih banyak untuk mendapatkan postcards ini :)

Nah, buat yang nggak gabung di FECES-book-nya kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!), masih punya kesempatan juga buat saya kirimin postcard langsung dari negara saya tinggal! Yippiiiieeee!

Just mentioned my twitter account @vierachmawati and pick which is your favorite postingan di blog ini :) As simple as that :)

Ditunggu sampe persediaan kartu posnya abis :)

Rabu, 20 Februari 2013

Day #10: The Fighters

Day #10

Selain pengalaman lucu, menyenangkan, sedikit menyebalkan, saya juga memiliki pengalaman menyeramkan.

Soooo, waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, sudah waktunya saya melakukan kegiatan bobo-bobo-nan-lucu-juga-menggemaskan.

Saya baru saja selesai melaundry pakaian-pakaian kotor saya yang sudah menumpuk tiga hari terakhir. Tiba-tiba, terdengar teriakan suara perempuan dengan bahasa yang tidak saya kenal.

Saya membuka pintu kamar saya, dan.....

Terdapat dua orang suku Arab, seorang perempuan, dan seorang laki-laki, sedang saling meneriaki each other di lorong dekat kamar saya.

"Astagfirullah....." Berkali-kali saya mengucapkan dzikir. Sumpah ya guise horror banget, si laki-laki ini tampak menggenggam tangan si perempuan, di mana tangan perempuan yang satunya tampak memegang sebatang rokok yang masih menyala. Iiiiih, padahal kan kami berada di gedung yang ber-AC, which is forbidden to smoke ya guise!

Aduuuuuh, gimana ya, bukannya nggak mau nolong, saya berasumsi, kalau si perempuan ini kayanya (sorry) perempuan panggilan deh. But, hell yeah, kita nggak boleh ber-assume ya, because is 'assume' there is 'ASS' in 'U' and 'ME', kekekeke!

Cuma ya daripada saya dapet masalah baru, meningan nggak ikut campur deh.

Dan teriakan kedua orang ini pun masih terdengar setengah jam kemudian. Aduuuuh, gimana kecantikan saya mau terjaga kalau jadwal tidur saya terganggu hanya dengan hal-hal seperti ini?????

Akhirnya saya memutuskan untuk menelepon bagian resepsionis untuk mengadu tentang ketidaknyamanan yang saya alami. Lima belas menit kemudian, terdengar suara Camil dari balik pintu kamar saya, tampak dia menjadi penengah di antara kedua orang yang sedang bertengkar ini.

Aaaaah, alhamdulillah...."Bismikka allahuma ahya wa amuuut...." Dan kecantikan saya pun tetap terjaga......

Day #09: Jude Law....Versi India

Day #09

Mungkin buat temen-temen yang mem-follow my twitter account, pasti udah tau kalau saya lagi tergila-gila sama Jude Law these days.

Haw kam???? Bukannya sayah teh udah punya Morgan SM*SH??? Nicholas Saputra??? Joseph Gordon Levitt???

Semua itu berawal dari my experience to watch Sherlock Holmes the movies for two days in a row! Jadi, di tempat tinggal saya sekarang, saya disediakan saluran HBO, dan si pemeran dokter Watson ini sudah sukses membuat saya klepek-klepek.

Eh tapi, kalau saya baca di forum-forum gossip online mah, si Jude Law teh tipikal casanova gitu yah??? Pernah selingkuh dari Sienna Miller! Dem! Padahal si Sienna Miller udah cantik rupawan gitu, masiiiih ajaaa selingkuh! Gimana kalau si Jude Law jadian sama saya ya??? Aaaaaah, ngebayangin aja udah pengen eek di celananya Tom Cruise!

Selepas nonton pelem Syerlok Holemes, saya kebetulan dapet kupon makan gratis di sebuah restoran India yang cukup elite. Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, saya langsung cabut ke restoran tersebut ditemani Miguel, si supir yang menjemput saya dari airport di hari pertama saya sampai ke negara ini.

Miguel memutuskan untuk makan di area merokok, sedangkan saya lebih memilih untuk stay di dalam ruangan ber-AC.

Dan as you know, how Indian food looks like. I dont mean the taste is not good ya guise, tapi kumahanya, perut saya ini emang kayanya nggak cuco' sama makanan yang terlalu memiliki banyak bumbu. Ask ke si Mamam deh, gimana dia masakin nasi goreng favorit saya, just put nasi, bawang putih, cabe rawit, dan garam, that's it! Saya kurang suka nasi goreng yang ditambah ini-itu.

Tapiiii, kupon makan gratis ini terlalu sayang untuk dilewatkan begitu sahaja!!! Aaaah emang saya ogah rugi yaaaah T.T

Dengan berat hati, saya makan makanan-makanan yang disediakan, dan sebagai penghilang rasa-terlalu-banyak-makan-masakan-berbumbu saya sampai memesan tiga gelas jus mangga. Jadi ya, setiap saya makan satu suap, saya langsung minum seruput-dua ruput tuh jus mangga. Malah pada akhirnya saya teh kenyang gara-gara minum jus mangga daripada makan hidangan india tersebut. 

Tapiiiiii, rasa kurang suka dengan masakan itu berubah ketika.........Jude Law, eh, maksud saya seorang pelayan restoran yang memberikan saya semangkuk kecil es krim vanila datang.

Seriously ya guise! He looks like Jude Law....Versi India tapinyaaaaah! Tapiiiiii, ya mirip Jude Law! Bisa dibayangin lah, gimana kalau Jude Law ngomong sambil godek-godek-in kepalanya, persis sama si pelayan ini!

Tampaknya dia tau, kalau saya kurang menikmati hidangan yang ada. Dengan senyum yang bikin saya meleleh seketika, si pelayan ini memperkenalkan namanya, "Hi, my name is Narin. It looks like that this food's taste is not suitable with your appetite, Miss..."

Kyaaaaaaaaaaaa~ Suara si pelayan ini caeeeem banget! Nge-bas-nge-bas-betot gimana getooooooh!

"Where are you coming from, Miss?" Tanya Narin.

"Nggg, I, I, In, Indonesia...." Jawab saya agak terbata, maklum itu kebiasaan saya kalau ngeliat cowok terlalu ganteng, kyaaaaa~

Dan dengan sigap dia menghidangkan se-scope eskrim vanila, seraya tersenyum, "I hope this ice cream will make you better...."

"Yee, yeee, yessss, thank you." Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~ Sebenernya bukan es krim-nya yang bikin better, tapi senyum si Narin itu yang bikin saya lupa semua rasa masakan India yang terlalu berbumbu yang saya makan.

Beberapa menit kemudian Narin datang menghampiri saya lagi, "do you need something else?" tanyanya, masih dengan senyum ala Jude Law versi India.

"I need your smile...." Kyaaaaaaa~ Jawab saya dalam hati. DALAM HATI. Dalam hati ya guise! Atuh ya, saya kan jaga image juga, sebagai turunan asli Pak Mamat dan Bu Evie, saya nggak bisa begitu aja tebar pesona.

Dan satu jam berada di restoran India yang elite itu pun berakhir dengan banyak senyum dari Narin.

Tapi, semua senyum Narin itu harus saya bayar keesokan harinya dengan mencret dua jam tanpa henti. "Ooooh Nariiiin, selain mengocok-ngocok hatiku, kamu juga telah mengocok-ngocok usus 12 jarikuuuuuwh!"


Day #08: The food T.T

Day #08

Actually, saya bukan orang yang terlalu pemilih sama local food, as long as halal, everything will be fine. Cuma, saya teh nggak suka beberapa jenis makanan dicampur dalam satu hidangan.

For example, nasi padang. Saya bakal makan nasinya doang plus salah satu jenis lauknya, satu persatu....Slowly but habis tuh sepiring. Tapi, cara makan seperti itu kan nggak 'nasi Padang' banget yaaaah.....

Atau nasi ditambah sesuatu yang berkuah, seperti nasi campur sop, ngggggg....Ini sih namanya pemilih yaaah??? Kekekekeke!

Di tempat saya tinggal sekarang, saya nggak punya dapur yang memadai. So, jangan harap deh saya bisa masak makanan sesuai dengan keinginan saya. Jadi, beli makanan always becomes my first option.

Paling saya cuma ngabisin (kalau di-rupiah-kan) 5000-10000 rupiah aja. Tapi, ya gitu deh guise, saya teh beli makanannya ya paling semacam kaya gorengan lah di Indonesia mah. Cuma variety-nya aja yang nggak berbeda, di sini si tukang penjual gorengannya juga menyediakan sosis goreng, which always be my favorite.

Tapiiiiiii, seminggu makan sosis doang tuh bikin eneg juga yah, akhirnya kemarin saya beli pizza di Dominos, I put some chili sauce on it dengan maksud yaaaa karena saya emang demen pedes dan hal itu pun terjadi....Saus cabe di Dominos sini bedaaaaaaaaaa banget rasanya, saos cabenya kaya dicampur bumbu kari gituuuuuu, eeeeeeeeeeewwwwww!

Udah mah beli mahal-mahal, terus teu enak deui T.T

Jumat, 15 Februari 2013

Day #07: Well, I meet this guy.

Day #07

Well, I met this guy.

Baik hati dan tidak sombong, lumayan bisa dijadikan sandaran selama saya di sini dan juga sandaran hati, kyaaaaaaaaaaaaa~

Biar dikate, hati ini sudah milik Morgan SM*SH di Indonesia, tapi nggak ada kata berhenti buat terus ngeceng di negri orang. Maaf ya ayang Morgan....

Sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya, red). Pria dengan tinggi 170-an, ber tampang lumayan lah, dan satu yang pasti si Mawar ini helps me a lot about this country's culture. Yaaaa, lumayan bisa jadi guide lah....Guide my heart juga, kyaaaaaaaaa~

We almost meet everyday. He teaches me how to survive in this country. Di mana ketika semua orang negara ini biasanya agak cuek sama foreigner, dia mah kebalikannya.

Tapiiiii, semuanya berubaaaaaaaaaaah sampaiiiiiii saya ketemu dengan Melati (bukan nama sebenarnya, red). Melati merupakan best friend forever dari Mawar.

Ketika itu, saya, Mawar, dan Melati, menyempatkan diri untuk makan siang bersama. Selesai makan, Melati meninggalkan kami berdua seraya berucap, "bye ladies...."

Ngggg, ladies? Ladies? Lad-IES? Saya kan perempuan sendiri di situ.....

"Yes Viera, he's also a lady for us! You dont know him....Ahahahahahaha!" Jelas Melati sambil meninggalkan Mawar dan hati saya yang hancur berantakan T.T

Jadiiiii, Mawar itu.......

Hiks, hiks, hiks!

Day #06: Arabian Restaurant Experience

Day #06

Sore ini teman saya mengajak untuk makan di sebuah restoran. Sebagai seorang wanita yang biasa ngunyah permen sugus rasa strawberry untuk menghilangkan rasa lapar yang sedang melanda, saya langsung meng-iya-kan tawaran tersebut.

Dan rasa senang itu pudar seketika, ketika saya beridiri di depan sebuah restoran Arab. Ngggggg, gimana ya, bukannya nggak suka sama makanan Arab, tapi saya kurang suka dengan masakan yang terlalu oily dan masakan Arab itu kan terkenal dengan minyaknya yang bergelimpangan di mana-mana T.T

Tadinya saya mau pesan makanan pembuka saja, toh dengan bentuk badan yang kecil ini, saya nggak pernah sanggup untuk menghabiskan makanan dalam porsi dewasa. Namun apa daya, dengan yakinnya, si teman saya ini langsung memesankan makanan, yang pas saya liat gambarnya di daftar menu, saya langsung yakin kalau masakan yang dia pesan adalah nasi dengan daging kambing ber-bumbu-ber-santan, dan ber-minyak. Oooouch, selamat datang asam urat T.T

But, hell-yeah, kan saya teh pengen banget pergi umrah ke Mekkah, mungkin ini pertanda dari Tuhan, sebelum pergi ke sono, ya minimal saya kudu icip-icip dulu lah local food-nya.

Daripada menikmati makanan itu sendiri, saya lebih menikmati suasana restaurant Arab tersebut. Hmmmm, saya sempat foto-foto interior dan makanan yang disediakan di sana, namun sayangnya....Si Lepi lagi ngadat, jadi ajah semua gambarnya belum bisa diambil dari tuh intrenal hard disk T.T

Oh iya, sore itu tampak banyak sekali suku Arabic yang datang. Satu hal yang saya perhatikan adalah kebiasaan mereka makan.

As we know, kebanyakan wanita Arab akan menggunakan pakaian yang hampir menutup seluruh tubuhnya (terkeceuali matanya), ketika keluar dari rumahnya. Nah, terus kan saya bingung, gimana cara mereka makan ya? Kan Setidaknya mereka harus membuka cadarnya.

Dan restoran Arab ini pun memberikan jawabannya. Mereka menyediakan pembatas dinding lipat dengan tinggi yang bisa hampir menutupi seluruh badan orang dewasa.

Jadiiii, ketika ada perempuan Arab dewasa yang berkunjung ke restoran itu, dengan sigap si pelayan akan menutup area makan perempuan tersebut dengan pembatas dinding lipat, dan si perempuan Arab ini pun dapat dengan bebas membuka cadar mereka tanpa terlihat oleh pengunjung lain.

Woooooow, what a culture ya guise!




Kamis, 14 Februari 2013

Day #05: Going to the night club

Day #05

My friend was asking me to go to a club at that moment. Heuuuuuuuugh! Terlepas dari apa yang biasa dilakukan di club sama para anak mudo jaman sekarang, saya lebih milih untuk pergi ke private gig deh. Atuuuuh yaaah suara spiker di tempat disko teh meuni bikin kepala rieut...

Coba kalau boleh rikuwes lagu-nya Mocca, minumnya nutri sari anget, penontonnya cuma bermodal kaos dan jeans plus sandal jepit, diakhiri makan sakoteng basamo pengisi acara, aaaaaaaaaaaaaaah indahnyoooo kelab malam itu.

Saya disapa oleh lagu-nya Usher yang entah apa judulnya, ketika sampai di club. Bau asap rokok makin membuat saya pengen cepet-cepet meluk dada Jude Law. Minuman yang dikasih pun terus-terusan alcohol, as you know I dont drink those drinks, so I took 3 cans of coke saja, aaaaaaaah cakiiiiidh eyuuuuuut!

Ah, saya mah bukan anak gaul sih ya guise, baru diajak ke club aja udah banyak keluhan. Belum masuk angin. Itu coba ya, pertanyaan yang belum terpecahkan, kenapa para mbak-mbak seksi dan bule itu bisa pergi ke kelab, dengan baju super mini, tanpa masuk angin???? Saya mah di bawa ke Pelabuhan Ratu aja, udah kena angin kadalon T.T

Akhirnya dua jam di dalam club itu saya habiskan menonton pertandingan Arsenal yang disiarkan di salah satu LCD TV. Well, rasa kurang menyenangkan di club pun tergantikan dengan kemenangan Arsenal! YAY! Lumayanlah....

Aaaaah, I miss Dennis Bergkamp, Ray Parlour, Tony Adams, David Seaman, moments T.T Please bring my old Arsenal teams....

Rabu, 13 Februari 2013

Day #03: Water Melon

Day #03

Pagi ini, saya berencana untuk mengganti kamar saya. My previous room was too small, dan kebetulan lagi ada kamar kosong yang ukurannya lebih besar. Dengan gegap gempita saya pun apply for the room to Camil.

Letak kamar baru ini tidak jauh dari kamar saya yang lama, cuma pemandangan yang dikasih itu emang kurang menyejukan mata sih, kebetulan sebrang hotel ini mau dibangun MRT station yang baru, jadilah mas-mas berpakaian kuning-kuning stabilo menjadi scenery sehari-hari. Ouuuuuch! Atuh ya sekali-kali, mas-mas yang ngebor aspal teh wajahnya ada yang mirip Jude Law, pan agak senengan dikit lah sayah T.T

Untuk memindahkan barang-barang di kamar ini, saya dibantu oleh salah satu staff hotel yang bernama......JENG-JENG! Melon! Yup! Melon. Kaya nama buah itu lhooo!

Pas saya nanya nama panjangnya, "Water Melon, Miss...." He answered.

Huahahahahahahahahahahahaha!

Dan sampai sekarang saya nggak tau nama panjang si Melon ini. Tinggi badannya nggak jauh beda sama saya, hobby-nya maen facebook sambil diajarin sama si Camil. Kyaaaaa~ Jangan-jangan Camil sama Melon????? Hahahahahaha!

Nggak deng, kayanya kalaupun ternyata Camil nggak straight, si Water Melon ini bukan tipe-nya deh, kekekekeke! Eh, tapi kayanya Camil itu straight deh, walaupun melambai sedikit, buktinya kemaren minta dikenalin sama cewek Indonesia ke saya, sok atuh bisi ada temen kelompok PENCAVIER (PENgamat CEritA-cerita VIERa!) yang berminat, bisa langsung mention twitter saya di @vierachmawati Kakakakakakaka!

Saya punya satu kejadian lucu sama Melon. Jadi, saya punya kebiasaan untuk mencuci baju di tempat laundry hotel yang letaknya di dekat dapur sebelum saya tidur, sekitar pukul 11 malam.

Lagi asik-asiknya naro baju kotor di mesin cuci, tiba-tiba Melon berdiri di samping saya. Astagfirullah!

"Sorry Miss, I thought you were dragging by a bad boy to take a kiss in here...."

WHAT THE HEAVEN!!!!!!!!!!! Huahahahahahahahahahahahahahahaha! Sumpah, koflok fisan!

Jadi, ternyata si Melon ngeliat ada cewek (saya, red) lagi lari-lari kecil ke dapur, dari rekaman kamera CCTV. Dan menurut penjelasannya, beberapa waktu yang lalu, pernah ada kejadian sepasang anak mudo yang sedang memadu kasih bertingkah laku tak senonok di sana, kyaaaaaaaaaaa~ Itu teh maksudnya saya sama Jude Law???? YAY!!!

Jadi si Melon ingin memastikan kalau kejadian seperti itu tidak terjadi lagi di hotel ini. Waaaaah Meloooon, kamu cocok jadi polisi moral nih kayanya....




Day #02: The Recepcionists

 Day #02

Huwaaaaaaaaaaaaaah, pagi yang cerah bagai pinang tak berbelah!<< Teu nyambung!

Sebenarnya sebelum sampai ke sini, saya diberikan dua pilihan, mau tinggal di apartment atau hotel. Yaaaaaah, jangan dikira apartment-nya kaya apartment-nya Nikita Willy di ibu kota ya, it's just a little apartment, with three bedrooms, one kitchen, one balcony, and one living room. It sounds great actually, cumaaaaaaaaa, letaknya yang bener-bener di pojokan sub urban area dan minimal butuh 15 menit or more to go to the nearest convenience store, yang akhirnya membuat saya lebih memilih untuk tinggal di hotel.

Dan jangan dikira juga, hotel-nya ala hotel Mulia di Jekardah ya guise, ini mah budget hotel, ya lumayanlah, sebagai seorang wanita lemah lembut suci dan wangi abadi yang punya pengalaman nge-kos sekitar lima tahunan, kamar yang disediakan oleh budget hotel ini sudah lebih dari cukup.

Ada aer anget, wi fi 24 jam (walaupun kagak ngaruh juga, da lepi-nya rusak, jadi we teu bisa dipake), laundry, tivi kabel....Well, walaupun cuma ada HBO, ESPN, dan beberapa siaran televisi lokal, tapi lumayanlah kemaren sempet nonton Sherlock Holmes 2, Kang Jude Law emang kece pisan! Itu gimana rasanya ya, punya pacar yang gantengnya kaya Jude Law??? << Tulisan adalah doa T.T

Satu hal lagi yang saya demen dari budget hotel yang satu ini adalah.....Receptionist-nyah!

Let me introduce you to, Camil and Camila. Sumpah ya, pas pertama kali denger dua nama ini, saya kira mereka kembar cewek-cowok. Taunyaaaaa, pas ketemu mah, mukanya jauuuuuh berbeda dan dua-duanya cowok pula.

First, Camil, pria asal Bangladesh ini merupakan perwujudan pria metroseksual yang demen nongkrong di sevel, sering pake baju kemeja ketat di badan, kalau kemana-mana pasti rambutnya kudu dikasih jel sa-abrek-abrek, dan saya pernah liat dia pake celana jeans pensil warna biru muda dan kaos warna pink motif bunga-bunga, ooooouuuch!

Yang kedua, ada Camila, pemuda asal Srilangka yang penampilannya lebih biasa dari si Camil. kaos polo shirt yang terkadang lupa untuk dikancingkan plus celana jeans agak lusuh, menjadi tampilannya sehari-hari.

Satu hal yang saya demenin dari mereka adalah, hampir setiap hari mereka selalu nanya saya udah makan atau belum, kalau belum, mereka suka nawarin untuk membelikan sesuatu di sevel terdekat.

Aaaaaaaaaaaaaaaah, so sweeeeet!

Camil, tipikal cowok yang agak cerewet in a good way. Dia suka marahin beberapa staff cleaning service dari hotel dengan gaya yang agak melambainya. Atau terkadang di lobby hotel, di mana terletak LCD tivi 60 inch, dia suka masang MTV.....MTV India tapinyaaaah T.T

Terus nyanyi bareng sama video klip yang diputer. Kyaaaaaa~ Jadi pengen masang kolom buatan di tengah-tengah hotel, udah kebayang aja si Camil bakal muterin tuh kolom sambil nari-nari....

While Camila, masih bisa dibilang cerewet sih, tapi cerewet dalam ukuran cowok. Hobby-nya skype-an sama temen-temennya entah di mana, yang bikin saya suka roaming sendiri.

By the way, one thing yaaaaa, ini misteri yang belum pernah terpecahkan oleh saya, kenapa ya bangsa India kalau ngomong, kepalanya selalu gerak, terus pernah saya suruh si Camil untuk ngomong tanpa menggerakan kepalanya, dia ngomongnya langsung kagok gitu dooong. Waaaai????






Selasa, 12 Februari 2013

(Still) day #01

(Still)Day #01

Dengan kekuatan bulan akan menghukummu.....Eh sorry, maksudnya....Dengan kekuatan Tuhan, akhirnya saya sampai juga di negara yang dituju.

Waktu menunjukan pukul 4 sore, menurut janji seorang teman, saya bakal dijemput oleh seorang supir sekitar jam 4.30. Aheeeeeey, gaya pisan ya sayah dijemput pake supir segala, padahal mah biasa ngangkot, kekekekeke....

Dua jam di low cost airlinese, membuat saya sedikit haus ketika sampai di bandara. Maklum, saya kudu bayar 12 rebu perak buat aer mineral....Sorry la yaw, meningan juga beli yang agak elit-an dikit gitu.

Dengan koper segede gaban, maklum cewek, bawa bajunya tuh sudah disesuaikan dengan hari-hari berikutnya. Baju ini bakal dipakai hari senin minggu pertama, baju itu bakal dipake hari kamis minggu ke dua, celana bakal dipake hari sabtu sore, celana itu bakal dipake hari jumat pagi.....Rempong is my midlle name, ooow yeaaaaah!

Hampir dua jam saya menunggu di dalam sebuah kedai kopi kenamaan di bandara, tapi si supir tak kunjung datang menjemput. Dengan pulsa nomor Indonesia yang pas-pas-an, saya menelepon teman saya untuk menanyakan keberadaan si supir.

"Sorry Vi, jam segini kena macet tuh supir. Nama supirnya Miguel, dia bakal nyari lu nanti, tenang aja....."

Miguel??? MIGUEL??? Jangan bilang yang bakal jemput saya itu adalah seorang pria Amerika Latin, berbodi kekar bagai Ade Rai, tampang sangar, ouuuuuch! Kecup machoooo dari yang mulia Teteh Viera! Nggak apa-apa dah nunggu lama juga, demi Miguel!

"Miss Viera...Miss Viera...Miss Viera...." Terdengar sautan suara laki-laki dari kerumunan tempat antrian kasir kedai kopi kenamaan tempat saya nongkrong.

Ooooouch itukah suara Miguel???? Mas-mas berbadan kece bikin cemas hati saya yang selembut kapas pembersih muka yang sering dibeli si Mamam di Alfamart????? Ayeeeeeeeeeeeem kamiiiiiiiiiiiing!!!!!!

Dan sampailah pada kenyataan itu....

Miguel. Pria paruh baya. Umut 40-an. Turunan Tiong Hoa. Tinggi nggak jauh beda sama saya. Tersenyum lebar di depan muka saya.

DEM!

Ya Tuhan, kapan sih cerita romansa anak muda yang diputer di FTV SCTV saban siang hari itu bisa jadi kenyataan??? Ketika anak seorang direktur jatuh cinta sama tukang koran, ya eyaaaaaaaalaaaaaaaah, wong yang jadi tukang korannya itu Irwansyah, siape juga yang nolak????

Baiklah, saya kubur semua khayalan tingkat tinggi tentang si Miguel-Pria-Amerika-Latin-Berotot itu. Walaupun bertubuh kecil, Miguel bisa membawa koper saya yang besar itu. "Sorry, I'm late, traffic jam is everywhere Miss...." Jelasnya sambil tersenyum. Terlihat barisan gigi yang rapi di sana, aaaaaaaaaaaaaaah, jadi inget udah sebulan saya nggak kontrol gigi ke dokter, ini apakabar si kawat, pasti sudah meletot-meletot T.T

"Where are you coming from Miss?" Tanya Miguel sambil mengemudikan van kecil itu.

Barisan pohon kelapa sawit menyapa saya di sana, "Indonesia...."

"Hooooo, I like Ariel.." Tawa Miguel, sambil menyenandungkan salah satu lagi Peterpan, eh udah ganti nama sekarang ya? Jadi Noah.

Beuuuu, emang ye kalau seseorang punya talenta, mau pegimane skandal apapun menyerang, skill speaks better than the other.

"It's still takes  two hours to go to your hotel Miss....By the way, I like Anggun also...." Jelas Miguel sekali lagi, sekarang giliran gumaman lagu Snow on The Sahara keluar dari mulutnya.

Aaaah, two hours??? I can sleep.....


Day #01

First of all, gong xi fa cai for anyone who celebrates it :)

Huaaaaaaaaah, akhirnya saya kebagian juga jatah buat pake komputer gratisan di lobby nih budget hotel. By the way, saya mau minta maaf dulu nih, karena saya nggak bisa provide any pictures, soalnya gambar-gambarnya teh udah ditransfer ke dalem lepi, dan lepi saya lagi rusak LAGI T.T

Di sini nggak ada yang sanggup ngebenerin, jadi saya kudu nunggu ke jadwal balik ke Indonesia dulu, I know one guy who can fix my lepi.

So, I've just want to share about how all the story begins....


Day #01

Waktu menunjukan pukul 10 pagi, dan saya masih berada di dalam kamar tidur tercinta di Bogor. Badan ini masih pegal rasanya, dikarenakan pekerjaan yang saya lakukan sehari sebelumnya.

Keadaan tubuh yang sedang mengalami masa menstruasi menambah rasa pegal yang ada. Dengan susah payah si Mamam membangunkan saya.

"Pesawat kamu berangkat jam 1 kan?"

HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH! WHAT THE HEAVEN!

Yup! Hari ini saya harus berangkat ke sebuah tempat, traveling again! Yippppppppiiiiiieeee!

So, it means that I only have 3 hours to prepare everything. T-shirt, celana pendek, daleman, masih terlihat berceceran di mana-mana. Oh syit ma men!

Dengan mandi ala kucing kepanasan (nggg, kucing tuh pernah ngerasain kepanasan nggak ya?), saya memasuki kamar mandi. Uwooooooh! Astagfirullah tiris pisan!

Si Mamam buru-buru nyuapin saya makanan pagi. Si Papap udah marah-marah, "pesawat kamu itu jam satu, sekarang udah hampir jam 11, dan kamu masih makan????  Pokoknya Papap nggak mau tau kalau kamu ketinggalan pesawat!"

DEM!

Secepat kilat saya menyelesaikan semua persiapan yang belum beres

Waktu menunjukan pukul 11.30 AM, dan saya masih terjebak di tol dalam kota Jakarta. Mulut ini komat-kamit minta diberikan kemudahan sama Tuhan.

Saya sempat menelepon petugas jalan tol, terdengar suara briptu Adit di sebrang sana. Briptu Adit teh saha??? Entahlah, mungkin temen maen kaleci-nya Briptu Norman.

"Mas Briptu, kalau jalan ke Cengkareng yang nggak macet teh lewat mana yah?"

Terdengar penjelasan yang tak berarti, "semua jalan di Jakarta macet Mbak...."

Ooouch! Dem yuh Briptu Adit! Itu mah saya juga tau T.T Saya butuh solusi! Sediain awan kinton kek????

Tepat pukul 12.40, saya sampai di aiport. Huahahahahahaha! 20 minutes to go!

Gellloooooooooo, ini mah hanya dengan kuasa Tuhan saja, saya masih bisa check in dan berada di dalam pesawat duduk sambil bobo-bobo lucu kaya Dea Imut.

Alhamdulillah, ada mas-mas petugas bandara yang bantu saya. Counter check in yang sudah ditutup, dia buka heuseus buat saya.

Yuhuuuuuuuuu.....And everything starts to begin...





Rabu, 06 Februari 2013

Sincerely,

Well, my laptop is broken AGAIN. Kenapa sih yang mulia teteh Viera nggak ganti lepi aja? Ngggg, it's in progress :) Doakan ya all....

However, sehubungan dengan rusaknya my lepi, I couldnt provide you any pic that I've saved inside the hard disk. Tapiiiiiiiiii, satu hal yang pastiiii yang bikin saya senang banget akhir-akhir ini adalah...(jeng-jeng!) I become a traveler again! Yippppppppppppie!

Yuhuuuuuuuuuuuuuuuuu, saya jalan-jalan lagi! I meet new people again! New culture! Ngerasain ups and downs jadi warga minoritas lagi! Dan....Kembali jadi seseorang yang belajar bersyukur lebih dalam lagi.

As I mentioned in a lot of my previous posts, Tuhan selalu ngasih pelajaran kepada mahluk-Nya dengan cara terkeren yang Dia punya. Untuk saya, traveling is always be my favorite lessons.

Saya ini adalah tipikal orang yang gampang mengeluh, I realize about that and I'm still working on it. Tapi, entah kenapa, dengan setiap kejadian yang saya alami selama dalam sebuah perjalanan, saya selalu menjadi seorang mahluk yang lebih bersyukur daripada sebelumnya and it feels great to stop complain about everything.

Oh iya, tanggal 23 Januari kemarin, tepat saya berumur 25 tahun! Thank you for everyone who send me a congratz in any ways that you could provide. Thanks to facebook, anyhow, so some my old friends had remembered about my birthday, but I'd really appreciate to the ones who congratulate me even without seeing any my personal social network account.

DAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN THANK YOU SO MUCH to Arin beserta suaminya, yang sudah ngirimin sebungkus lidi rasa barbeque dan pizza! Oooooh GOSH! It was one of the greatest birthday gift I've ever had!

Sooo, di umur 25 ini, saya harap everything will go really well, kalaupun tidak sesuai dengan what I've planned before, insyaAllah Tuhan bakal ngeganti dengan yang jauuuuh lebih baik!

Teruuussss, semoga di tahun ular air ini, cowok yang saya taksir, bakal naksir balik sama saya, HEAR THAT NICHOLAS SAPUTERA! MORGAN SM*SH! REZA RAHARDIAN! Kecup macho dari seorang gadis yang hatinya selembut arumanis merk koala yang sering dijual di warung-warung terdekat waktu jaman SD dulu!

Di beberapa postingan ke depan, saya bakal agak jarang ngasih gambar nih, sambil nunggu si lepi selesai dibenerin :( Minta doa-nya biar bisa dikasih ipad mini atau lepi baru :)


Sincerely,

A very happy girl who stays 2 hours in front of the public computer in a small budget hotel