Senin, 30 Agustus 2010

Mendadak Kangen Bali...

Tadi di facebook, saya baru aja di tag sebuah foto yang sudah cukup lama diambil sekitar tahun 234 Sebelum Masehi. Waktu Noordin M Top masih unyu gitu déh!






Talent-an (dibaca: talenan, red): Viera (kembarannya Luna Maya)
Fotografer: Kakaknya Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati (demi menjaga privasi dan garasi, nama disamarkan, red)
Lokasi: Pantai Gading? (dari judul postingan ini aja, kalian tau dong di mana??????)

Somehow, I miss my Bali experiences somad!

1. Dikejer-kejar anjing selama perjalanan pulang ke kosan di Uluwatu.

2.Kenalan sama junior designer beragama muslim tapi punya hobby makan babi. (Dengan alasan: "Babi diciptakan Tuhan, bukan untuk dibiarkan berkeliaran begitu saja…")

3. Dibeliin martabak sama Mas-mas designer nan berbakat dari kantor sebelah. (What happened in Bali stays in Bali, hehehe)

4. Keliling pantai-pantai Bali bersama Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati dengan mobil sewaan.

5. Makan nasi goreng yang super duper biasa banget dengan harga luar biasa.

6. Nge-kos di tempat 'cem-cem'-an-nya seorang bule asal Perancis.

7. Intrik dunia perkantoran (dari masalah pekerjaan samapai perselingkuhan.)

8. Nonton konser Gigi di GWK.

9. ATM ketelen di bandara.

10. Bawa oleh-oleh kacang Bali sampai kelebihan bagasi dan harus bayar 250rebu.

11. Ngatain salah satu anak mantan presiden Indonesia, sebagai anak setan. Gara-gara nggak pernah puas sama desain villa-nya.

12. Nge-kos di sebelah pura, yang saban hari suka bau menyan.

13. Ditawarin makan daging anjing sama pria tampan yang bekerja sebagai penjaga gudang di kantor.

14. Lap top rusak, sampai semua laporan data kuliah praktek hilang. (Tapi, tetep bisa dapet 'A'! Terimakasih Pak Pras, dosen wali saya yang super duper baiknya minta ampun di kasih jaguar!)

15. Balik ke Bandung, dengan oleh-oleh baju bambu bali buat teman-teman.


Buat Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati: "Pas daku kem bek ke Indonesia, kita harus merealisasikan Lombok trip kita!"

Minggu, 29 Agustus 2010

[11] To: Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati, From: Siracusa

Hai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) semuanyaaaaa, apa kabar???

Oh iya, postingan yang satu ini khusus saya buat untuk merayakan hari jadi-nya salah satu temen boker sambil kayangnya Teteh Pierah. Let me introduce to Futrih atau saya lebih suka memanggilnya dengan sebutan Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati…..

Tepat hari ini, 30 Agustus, Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati merayakan ulang tahunnya yang ke-24! Wohoooo, seorang wanita lajang penuh bakat. Salah satu alumnus dengan gelar cum laude perguruan tinggi ternama di Indonesia, penulis buku (bisa dicari bukunya di Gramedia), mantan wartawan sebuah majalah kenamaan, dan sekarang beliau sedang mencari dambaan hati sambil bekerja di sebuah biro konsultan lighting di ibu kota. Wihiiiiii! Singkat kata, dia adalah seorang high quality jomblo! ("Tuh, Fut udah gue promosiin abis-abisan!") Tapi asal kalian tau, Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati ini satu kampung sama si Ryan sang pembantai. Jadi, bagi para pria yang ingin meluluhkan hatinya, saya peringatkan, berhati-hatilah kau bermain api dengan Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati, sekali-kalinya kalian melukai perasaannya, nyawa kalian taruhannya! Siap-siap aja dimutilasi!

Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati ini adalah salah seorang yang memiliki peran cukup besar sampai saya bisa ke Italia. Dia bayar tiket pesawat saya, asuransi perjalanan, dan passport…Yeaaa raiiiit, ini kebohongan publik. Kekekeke, nggak kok, di antara berjuta pengalaman yang saya alami bersama Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati, pengalaman mengikuti les bahasa italia hanya dikarenakan biaya les yang paling murah dibandingkan les bahasa lainnya yang diadakan oleh pihak UPT Bahasa di universitas tempat kami menempuh program strata satu dahulu, adalah salah satu pengalaman ter-gokil yang pernah saya alami.

Betapa bodohnya saya waktu itu, dengan kemampuan nilai TOEFL bahasa inggris yang cuma 400-an, saya malah niat ambil bahasa asing lainnya. Bisa dibilang, waktu itu saya ambil les bahasa ini hanya untuk gegayaan semata tanpa pernah terpikirkan kalau tiga tahun kemudian saya malah nyangsang langsung di negaranya. Hal ini yang buat saya percaya, apapun yang saya lakukan sekarang, jangan pernah berharap kalau saya akan mendapatkan hasilnya keesokan harinya, dan apa yang saya dapatkan sekarang bukan semata-mata atas apa yang saya lakukan sesaat kemarin. Terus, alhamdulillah-nya lagi, sekarang nilai TOEFL saya udah mencapai angka 1765! (Yaaaa, ngibul dikit nggak apa-apa lah, pokoknya sekarang nilai TOEFL saya udah alhamdulillahirabilalamin banget dah, djazakallahu khairan kasiran!)

Saya juga mendedikasikan foto ini untuk Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati. Kebetulan, dari pembicaraan terakhir yang kami lakukan, dia ingin berkunjung ke Siracusa, sebuah kota yang terletak di pulau Sicilia. Dan di Sicilia trip kemarin yang saya lakukan, alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk mengunjungi kota yang kaya akan peninggalan sejarah kebudayaan Yunani yang memang pernah menguasai Sicilia dalam waktu yang cukup lama.

Saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu objek pariwisata yang paling hip se-Siracusa. Teatro Greco, namanya, kalau dibahasa indonesiakan bisa menjadi 'teater yunani'. Yang memang dibangun pada masa kekuasaan sparta. Semenjak tahun 2005, UNESCO mentasbihkan bahwa kota Siracusa merupakan sebuah World Heritage Site, dikarenakan banyaknya peninggalan bangunan arsitektur yang masih terjaga sampai sekarang.

Well, ini ada sedikit behind the scene dari foto yang memang saya sudah persiapkan untuk merayakan hari jadi Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati dari negri sebrang. Wah, kebayang nih, kalau saya lagi di Indonesia, pasti bawaannya pengen nyeplok kepala si Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati pake telor busuk!




Pengen ngeliatin betapa indahnya pemandangan di Teatro Greco ini, tapi kertas buat nulis ucapan selamat ulang tahun-nya kekecilan, jadi apa daya gitu déh hasilnya, kagak keliatan tulisannya ucapan 'happy birthday'-nya ya!




Nah, ini udah lumayan lah, agak bagusan dikit, rana gambarnya udah lumayan rapi. Apalagi ditambah dengan berdirinya sesosok perempuan manis di situ, menambah ke-eksotisan pemandangan Pulau Sicilia! Siapa sih perempuan itu??? Kece abeeees! Unyuuuu bangeeeet! Pasti dia hobby-nya luluran seluruh body pake krim spa wangi kesemek dan keramas pake shampo metal forte!





Happy August 30th all\(^_^)/

Bangga dengan ke-'unyu'-an kita.

Wohoooo demam unyu-unyu sudah mulai melanda di ibu kota rupanya. Salah satu buktinya adalah, saudara sepupu saya (yang saya beri gelar sebagai profesor Ababil) yang mulai menulis status facebook-nya dengan frase tersebut.

Terkadang banyak orang memandang remeh dengan pola perubahan bahasa di kalangan anak muda ini. Ada yang bilang, merusak tatanan bahasa Indonesia, tidak menghormati Bapak JS Badudu sebagai penyusun utama Kamus Besar Bahasa Indonesia, atau malah ada yang bilang ini adalah bahasa anak muda yang tidak terdidik.

Boleh percaya, boleh tidak, saya sedang mengajukan judul thesis akan perubahan gaya bahasa di kalangan anak muda ini. Walaupun saya kurang yakin juga bisa di-approve oleh profesor saya, namun di dalam mata seorang Viera yang punya hobby boker sambil kayang, fenomena ini tidak dapat dipandang sebelah mata saja. Saya percaya kalau perubahan gaya berbahasa ini, benar-benar bisa menjadi senjata paling mutakhir bangsa Indonesia.

Bahasa itu modal utama untuk berkomunikasi. Jangan teman kira kalau yang saya maksud dengan 'bahasa' di sini hanyalah kumpulan huruf yang bisa teman ucapkan atau tulis. Bahasa di sini sangatlah luas. Dari mulai bahasa tubuh sampai bahasa kalbu. Hehehehe.

Cukup sudah kita 'nyomot' bahasa bangsa lain untuk disesuaikan ke dalam bahasa bangsa kita. Kita harus bisa buat bahasa sendiri!

"Unyu?"

Mungkin bukan contoh yang cukup baik untuk dimasukan ke dalam laboratorium pusat bahasa Indonesia. Tapi, buat saya sih kata 'unyu' lebih mudah diingat di kepala daripada kata 'mengejewantahkan'. Hehehehe, saya tidak bilang, bahasa Indonesia yang sekarang itu kurang baik, saya cuma bilang 'kurang unyu'! Ahahahahaha!

Setelah saya hidup di negeri orang dalam waktu yang bisa diaktakan tidak sebentar (and it's still continuing….). Benar adanya, kalau saya semakin yakin bahwa, remaja Indonesia itu adalah remaja paling kreatif. Mereka cuma perlu diberi keberanian. Bukan keberanian untuk melangkah maju, itu sih sudah menjadi modal untuk semua pemuda seluruh dunia. Tapi, lebih kepada keberanian untuk…..Gagal.

It was the hardest thing to do. Kalau masalah kepintaran mah, tuh liat, udah berapa medali olimpiade fisika yang kita raih??? Kalau masalah modal, Aburizal Bakrie, salah satu anak bangsa Indonesia asli, sempet jadi orang terkaya se-Asia Tenggara! Kalau masalah tekad, bambu runcing vs tank baja? Semua sudah tau siapa yang menang!

Buat saya, Indonesia itu tidak lahir tanggal 17 Agustus 1945, tapi mereka lahir dari 28 Oktober 1928 (ketika sumpah pemuda pertama kali dideklarasikan) dan terus berlanjut sampai sekarang, karena bangsa Indonesia itu tidak akan pernah berhenti untuk dilahirkan (bisa dibaca: wanita Indonesia itu 'subur-subur' ya???), buktinya, segencar-gencarnya program KB dipromosikan, tapi kita tetep menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 se-dunia.

For me, there's nothing really special about 17 Agustus. Malah selama saya mengenyam bangku sekolah, saya paling males kalau ketemu tanggal itu, soalnya saya harus ikut kegiatan upacara. Heuuuugh, asal teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) tau aja ya, salah satu tujuan saya jadi PMR (Palang Merah Remaja) waktu SMP, adalah untuk tidak mengikuti kegiatan upacara, atau kalaupun saya tetap diharuskan mengukutinya, setidaknya saya bisa berdiri di belakang, di deket kelas yang dijadikan UKS dadakan, enak booo, teduh, adem, semriwiiing!

Ah, tapi sudahlah, emang terlalu gaya banget ya saya ini, sampai berani-beraninya nulis postingan kaya gini, padahal exams kemaren aja masih harus saya ulang. Hehehe, minta doanya ya teman-teman semuanya, ahahahaha!

Oh ya di postingan terakhir, saya buat tebak-tebakan gitu kan, and di postingan kali ini, teman-teman bisa menemukan jawabannya. Kekekeke, selamat menikmati \(^_^)/

P.S: "Nggak tanggung kalau jawabannya unyuuuuu banget ya…Ahahahahaha!"


Jumat, 27 Agustus 2010

Unyu-unyu?

Hai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), wah maaf ya cerita tentang Sicilia trip-nya kepotong, masih numpuk tujuh bab lagi tuh di draft, belom saya poles, aiiiiih dipoles, emangnya muka situ celepuk ape???

Emang suseh ye, nulis cerita tentang perjalanan itu. Saya suka iri sama blog-nya Oom Ayos dkk, di mana para kontributornya dapat dengan mudah menuliskan pelbagai pengalaman yang mereka alami dari sebuah tempat. Saya mah paling nggak jago déh nulis kaya begituan.

Sebagai contoh, misalnya saya baru aja plesiran dari Taman Safari Bogor. Lalu saya ingin menulis apa yang saya lihat di Taman Safari itu. Saya akan menulis:

"Hari Minggu ini saya pergi ke Taman Safari bersama Ayah dan Ibu. Di sana banyak binatang. Salah satunya adalah jerapah yang memiliki leher yang panjang. Saya berharap bertemu dengan siluman lipan, tapi sayangnya tidak."

Udah aja, selesai. Nggak 'unyu' banget sih!

"Unyu? Apakah itu gerangan wahai Yang Mulia Viera?"

Iiiiiiiiiiiiiiiih, temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) ke menong aje???? Helllllllllllloooooou! Jangan malu-malu-in Teteh Pierah ah! Saya nggak mau ada di antara teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang ketinggalan zaman??? Sebagai pembaca setia blog Teteh Pierah, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) harus ap tu det, harus bisa nyaingin para ababil (ABG labil)!

Pasti kalian semua udah mulai sering denger frase "unyu-unyu" dong di mana-mana. Kalian bingung? Saya maklumi, kalau para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang lahir di akhir tahun 80-an, tiba-tiba saja mengerutkan dahi mendengar istilah baru ini. Jangankan dahi, pantat saya pun ikutan mengkerut pas denger kata 'unyu' ini. Makin kreatif aja remaja jaman sekarang, setelah bermain tulisan huruf besar-huruf kecil-dicampur angka, what's next???

Gebrakan 'Unyu-unyu' ini memang sudah dapat saya prediksikan sebagai the next big thing. Ahahahaha! Setelah Paul si Gurita dan Keong Racun. Menurut saya, unyu-unyu akan mulai diucapkan oleh para pemuda-pemudi kota-kota besar di Indonesia setidaknya sampai enam bulan ke depan. Jadi, buat para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), kalian harus berbangga hati, karena kalian selalu one step ahead, mendapatkan asupan-asupan terkini dari saya! Ahahahahahaha! Kaya gini dibanggain ya??? Atulah, pengennya mah saya téh pamer medali olimpiade fisika atau piagam penghargaan sebagai orang terkreatif sepanjang abad, tapi apa daya, Tuhan lebih memberikan saya kemampuan dalam hal bermain kung fu ala Pai Su Cen (siluman ular putih yang juga merangkap jadi istrinya si Han Wen)!

So, apa hubungannya antara siluman ular putih dengan 'unyu-unyu'???
Jawabannya: NGGAK ADA, ahahahahahaha! Terus ngapain juga dibahas??? Nggak apa-apa lah, biar bikin nih postingan tampak semakin berbobot. (Walaupun pada kenyataannya, malah terlihat kebalikannya ya???)

Tapi, kira-kira kalau saya mennjadi sutradara mini srie White Snake Legend, mungkin saya akan mengadakan sebuah jurus andalan baru buat si Siao Cing (Siluman ular hijau, adeknya si Pai Su Cen) bernama jurus totok unyu-unyu?

So, what does 'unyu-unyu' stand for?

'Unyu-unyu' merupakan suatu frase yang mencerminkan suatu ekspresi menggemaskan, lucu banget, imut abis, sampai sesak kehabisan kata-kata.

Misalnya, ada salah seorang teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang diberikan kesempatan untuk bertatap muka langsung bersama saya? Dan kalian berpikir kalau ternyata wajah saya itu lucuuuuuuuuuuuuu banget, kalian bisa bilang, "waaaaah muka Viera itu unyuuuuuu banget siiiiih!"

Nah, gimana? Sudah cukup jelas belum? Mungkin, kata 'unyu-unyu' ini juga bisa teman-teman gunakan dalam menulis sms maaf-maaf-an ketika lebaran datang nanti.

"Minal aidin wal fa idzin. Aku minta maaf atas apa yang udah aku lakukan atas dosa-dosaku yang unyu banget sebelumnya…"

Hmmm, oh ya, ini ada titipan sponsor dari otak sebelah kanan saya yang emang ditasbihkan sebagai otak paling kreatif sepanjang masa,





Jawabannya: Tunggu di postingan berikutnya…..Cekidot-yo-was-ap-ma-men-yo-sist-bro-turun-bero!

17 Agustus 2010.

Wah udah hampir telat seminggu dari hari lahirnya bangsa Indonesia??? Masih jaman ya nulis posting-an ngucapin selamat ulang tahun ke 65 Indonesia-ku???

Tapi, apalah daya, waktu itu saya lagi sibuk shooting kejar tayang shit-netron Cinta Anaconda season ramadhan. Saya berperan menjadi siluman burung pipit yang punya rumah di kerajaan langit. Jangan lupa tonton saya ya! Pokoknya, saya jamin mata teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bakal bersinar gebyar-gebayr, gilang-gemilang, dan gegap-gempita ngalahin sinar laser!

Kalau misalnya tahun 1945, Chad Hurley udah lahir. Saya yakin alm. Soekarno lebih memilih untuk menulis teks proklamasi pake software adobe after effect terus di-publish lewat youtube. Sehingga reaksi yang diterima oleh bangsa Indonesia bakal lebih mangtefff.

Dan mungkin saja yang menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' itu para artis jebolan youtube, dik Jastin Bibir misalnya. Alunan biola W.R Supratman pun tergantikan oleh rentetan frase "yo-cekidot-yo-bro-hepi-hepi-always-be-with-you-ma-men"-nya Ludacris. Tulisan tangan Soekarno dan Bung Hatta pun berubah menjadi font times new roman ukuran 12 spasi 1,5.

Eh intermezzo nih, sebagai mantan alumnus SLTPN 4 Bogor yang nilai PSPB-nya selalu di atas angka delapan. Sampai detik ini saya masih inget lho, pertanyaan pamungkas dari jamannya sekolah pake sistem caturwulan sampai sekarang yang udah, ngggg, apa tuh namanya, nggg, kurikulum berbasis kompetensi, saya jamin, pertanyaan ini nggak akan pernah beranjak dari soal pelajaran sejarah Indonesia.

"Siapa yang mengetik naskah teks proklamasi?????"
Jawabannya sampe ke ubun-ubun kepala nih masih nempel dengan khusnul khatimah: SAYUTI MELIK!






Okay déh, selayaknya suatu event ulang tahun di mana si pemilik acara akan dikaruniai limpahan doa (kalau saya sih lebih memilih diberikan limpahan mutiara asli dari Laut Arafuru atau batu safir asli Zimbwabwe ya….) oleh orang-orang yang datang. Maka saya pun tidak mau kalah eksis, ingin turut serta memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar senantiasa memelihara negara Indonesia agar tetap aman sentosa.

Semoga saya bisa pulang menggunakan garuda (secara saya itu berperan sebagai siluman burung pipit gitu lhoooo, bolak-balik ke kerajaan langit pake garuda 3 dimensi gagal render bersama akang Arya Kamandanu, ciaaaaaaaat! Deziiiiiiiiiiing!) Ya, itulah semoga pemerintah Indonesia lebih memperhatikan transportasi massa, biar Indonesia (dibaca: Jakarta) nggak makin macet aje saban ari-nye.

Juga untuk para anggota FPI, biar bisa ditahan emosinya, kan hidayah kepada setiap manusia akan datang sesuai waktunya masing-masing di saat yang tepat menurut Tuhan dan mahluk-Nya itu sendiri. Udah nggak jaman lah muka pake sorban tapi tangan kanan bawa pentungan. Kasian pak haji yang bener-bener pake sorban karena emang mencirikan bahwa dirinya itu seorang muslim yang taat selayaknya para Nabi.

Buat Kang Ariel-Luna. Entah saya harus berucap terima kasih atau menahan rasa malu. Tapi karena kalian berdua, teman-teman bule saya (yang kayanya suka nyogok guru geografi-nya di SMA, masa sampe bisa nggak tau negara berjumlah penduduk terbesar ke-4 dunia sih???) akhirnya tau juga kalau ada negara bernama Indonesia dan bertanya, "cowok Indonesia itu 'kuat-kuat' ya, Viera?"

Ya pokoknya untuk negara Indonesia, sepenggal lirik manis kupersembahkan untukmu:

"Pujaan hatiku, hanya engkau yang kutawan, dambaan selalu. Sumpah mati aku kasih padamu, sungguh sayang sekali…Betapa rindu hatiku, ingin jumpa selalu…."
NAIF - Pujaan Hati



P.S: Buat Jeung Wintjeh, salah satu sahabat karib saya yang sedang merantau jadi TKW di Oman, selamat ualng tahun ya \(^_^)/ Lebih baik terlambat, daripada telat. Cepat-cepatlah kau menikah nak, udah Jeung Wintjeh cari aja cowok yang lagi jalan penuh dengan kegundahan hati yang melanda di sepanjang jalan raya di perjalanan lu menuju kantor, terus todong langsung, "ente mau kawin sama ana nggak?" Lumayan, nanti anak Jeung Wintjeh mancung-mancung, balik ke Indonesia, bisa jadi lawan akting aku di shit-netron Cinta Anaconda...

Obrolan enak: Pea (bagian 3 - end) *kontributor, Pahri

Teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), masih inget dong dengan obrolan pertama dan kedua….Dan ini merupakan bagian akhir, dari wawancara (sebenernya saya lebih suka bilang, kalau ini adalah kegiatan ngobrol sore di atas gerbong kereta AC-Ekonomi yang mogok selama dua jam di Stasiun Pondok Cina, bersama salah satu partner terbaik dalam naik KRL Jabodetabek dan dalam kegiatan mencaci maki orang) saya dengan Pahr1 c H1t4M. Ooooooooouch, penonton kuciwaaaaa~

Salah satu penulis stensilan yang berbakat mewawancarai seorang mahasiswa muda yang masih mencari jati diri. Suatu kebanggan tersendiri bagi Viera, sampai bisa diwawancara oleh manusia yang berharap bisa cepat masuk surga dengan mengikuti beberapa kelompok islam garis linear putus-putus di Indonesia ini.

Kabar terakhir yang saya dapat dari beliau adalah keinginan beliau untuk menjadi…..PNS! Alias PeNulis Stensilan. Aaaaaargh, kenafaaaaaah ente bisa berfikir seferti ituuuuuh??? Ya, nggak ada yang salah sih jadi apapun, asal kerjanya bener (dan bisa ngajak calon bini buat arisan berlian). Namun, sebagai salah seorang pemberi inspirasi ketika saya menulis blog ini, saya agak tertohok, ketika dengan mudahnya dia berbicara, "aku ingin jadi PNS, Pe…" Oooouch, hatiku bagai tercobak-cabik kaya ayam cobek!

Yaaaa, buat saudara Pahr1 c H1t4M, apapun yang terjadi padamu kelak, semoga engkau bisa jadi PeNulis Stensilan yang baik ya nak! Salam kecup penuh kematian dari para ketua gang mafioso di Sicilia terhaturkan bersamaan dengan di publish-nya postingan kali ini.



Then, here we go again….


Bagian terakhir dari obrolan enak yang ditunggu-tunggu penggemar (kalo emang ada). Mengungkap rahasia paling rahasia dari Pea. Kali ini dirinya berbicara tentang buku, cinta, dan....tinja.


F : Oke pe, next question. Orang mengenal lu sebagai sosok yang punya ketertarikan dalam soal dunia per tinja an. Kalo gw boleh tau emak lu dulu ngidam apa sih ?
V : Jawabnya mau serius apa kagak?

F : Semuanya
V : Gue emang hobby banget boker. Lu percaya nggak gue namatin Harry Potter no 5 tuh di WC. Pas selesai baca tuh buku, paha gue kram. Terus gue ngerjain LKS juga di WC. Entah kenapa otak gue itu jadi berjalan lancar ketika gue berada di WC. Mungkin bener orang bilang WC tuh tempat nongkrong para jin. Mungkin pas gue ngerjain tuh LKS dibantu sama para jin kali ya

F : Seriusnya ?
V : Boker itu merupakan prinsip idup gue yang dari dulu gue pegang

F : Kenapa harus boker ?
V : Tokai lu keluar kan gara-gara perut lu udah kepenuhan. Jadi buat gue, kalo misalnya hidup lu udah kepenuhan, buanglah sebagian. Lu ga mungkin maksa idup lu buat ditambahin terus-terusan, jadi buanglah sebagian.

F : Lu mendalami filsafat boker dimana pe ?
V : Wiiiiiih, gue dapet ilmu ini di WC, tapi itu prinsip yg gue pegang sampe sekarang.. Kaya misalnya waktu gue kuliah di UI. Itu udah enaaaaaaaaaaaak banget. Dengan masa depan, dengan Alee di hati. Tapi untuk mendapatkan sesuatu yang baru, which is gue pergi ke sini, ya harus gue buang lah UI itu

F : Lu punya spot favorit buat boker ?
V : WC gue di rumah di Cibinong. Jadi wcnya itu letaknya di dalem kamar gue, mau 3 jam di situ juga gapapa. Ada lekukan tembok buat gue nyimpen buku-buku yang gue baca. Jadi dalem WC gue itu ada rak. WC gue tuh jenis WC kering, jadi nyimpen buku di situ juga ga bakal basah kena aer.

F : Sempet ada Cultural Boker’s Shock pas lu pindah kesini ?
V: SANGAT! Di sini ceboknya pake tisu!. Pan perasaan gue jadi kagak bersih gitu yak. Solusinya sekarang kemana-mana gue bawa botol aer kosong. Jadi klo mau boker, gue isi duu tuh botol ama aer di washtafael. Terus baru masuk wc

F : Tempat impian boker lu dimana pe ?
V : Ini ada di top 5 dream list gue. Gue mau ngebokerin semua WC di Eropa. Sampe sekarang baru kesampean di Italia, Jerman, Belanda. Paling enak di Jerman. Aernya pas, tisunya ada. WC nya luas.

F : WC ideal lu kyk apa sih pe ?
V : Yang pasti sih harus bersih, aer lancer, harus ada rak bukunya

F : Kalo misalnya perusahaan sanitair kayak Toto denger percakapan ini terus lu dijadiin endorsernya apa lu mau ?
V : GUE TERIMA DENGAN LUBANG PANTAT YG LAPANG

F : Jawaban-jawaban dari lu ancur semua. Lu emang kaga pernah keliatan serius, tapi apa lu pernah serius ?
V : Gue juga bingung, padahal maksud gue itu serius lho, tapi kok orang-orang yang nerimanya kaya becanda yak. Gue serius kalo gue lagi tidur

F : Kenapa lu pengen banget ke Italia ?
V : Sejak SMA tepatnya. Kalo SMP mah yg gue harapkan adalah menjadi istri nya Mark Weslep. Sebenernya waktu itu gue melihat Italia is sooooooooo wah. Lu tau lah kota mode semuanya hampir di Italia. Tapi, stelah berkembangnya pengetahuan gue
gue pikir indonesia is the best. Terkadang lu harus ke rumah tetangga dulu biar tau kalau rumput di rumah lu itu jauh lebih subur dibanding yg dipunya ama tetangga lu

F : Oke karena ini pertanyaan suka-suka, mari kita bedah 5 hal dari Pea...1st. 5 musisi favorit lu
V : Okeh. Kings Of Convenience , The Beatles, The Adams, Mocca, Naif. Nomer 6 untuk sekarang Justin Bieber

F : 5 WC terbaik
V : WC rumah gue di Cibinong. WC di dalem kereta di Jerman, bbayar 27 euro, tapi dapet fasilitas WC kaya gitu mah ga rugi gue. WC di rumah nenek gue di Tajur. Nyaman banget, soalnya disesuaikan sama ergonomi nenek gue yang udah tuir, jadi lengkap banget tuh wc, ada pegangan, lantai anti slip, berbagai macam jenis sabun, Satu lagi WC laki-laki di perpus di tempat kuliah gue sekarang, soalnya isinya ganteng-ganteng.

F : 5 kondektur KRL Jabotabek terbaik. Eh tapi ini sih gue aja yang jawab. Alee, Bambang, Miko, Irpan. Wah satu lagi ni bingung…
V : Kalo buat gue, masalah terbaik mah Bams, Alee, Miko, Irpan, satu lagi juga gue bingung. Tapi kalo masalah hati: Alee, Bams, Irpan, Miko…

F : 5 barang yg pengen lu beli kalo lu belanja di Ikea
V : Aaaaaaaaaaaaaaah, semuanyaaaaaaaa. Jadi waktu di Jerman gue kan tinggal bareng temen gue. Dan semua perabotannya itu made in Ikea sampe pensil-pensil nya
HIKS!

F : Blaaah jatah lu kan 5
V : Kitchen set, kursi, semuanyaaaa. .tempat tidur. Oh iya sebelum kitchen set, yang pasti gue pengen ngisi semua peralatan WC gue dgn Ikea hand-made. Sari mulai tempat naro anduk, kaca, tempat nyimpen sikat gigi, tempat sampah
semuanyaaa
F : Lu pacaran ama yg punya ikea gih

F : Pe, best 5 baso...
V : Mie bakso Komar adanya di Tasik (JISSS NGECES GUE NGETIK JAWABANNYA!). Jadi kuah baksonya itu pake rebon baksonya kecil-kecil terus pake toge rebus. Kedua, masih di Tasik, namanya mie bakso Sari Rasa. Babatnya mantep lah, lu ga bakal peduli sama yang namanya kolesterol lagi. Mie bakso SR ini juga terkenal banget di Tasik. Lu bisa tanya deh sama orang Tasik, pasti tau mie bakso SR. Yang ketiga, mie bakso mas Wiji, di Bondongan (Bogor) depan SMA 4, deket SMP 9. Dulu tempat kongkow gue sama anak-anak yang maen ke rumah gue ya di situ. Empat, mie bakso Alex deket SMP 4. Bisa sambil ngecengin si Papay. Tapi dulu sempet jiper juga ke situ, abisan tempat nongkrongnya si Vika. Lima mie bakso di kantin UI Salemba. Harga 7 ribu perak, tapi rasa yg lu terima itu 20 rebu perak. SYIT, ngeces deh gue!

F : Last…5 hal seksi dalam idup lu. Sekseeee…
V : Satu, Punya KTP Eropa yang membuat gue bebas bisa kemana aja di 27 negara. Gue pake KTP Indonesia aja sering disangka palsu. Dua, naik KRL, karena gue pikir, pelajaran terbaik yg gue terima selama idup gue smpe sekarang gue dapetin dari pengalaman gue naik KRL. Tiga, naik motor berdua sama papap Bogor-Tasik-Bogor waktu jamannya mudik lebaran taon 2003. Cuma berdua naik motor Honda Tiger, enyak gue naik mobil. Abis itu motornya dijual. Jadi kata bokap gue itu salam perpisahan sama tuh motor. Sekarng mah kemana-mana bokap naek Yamaha Mio. Fisiknya udah kagak sekuat dulu. Pas turun dari tuh motor tiger di Tasik, pantat gue tepos abis. Lu bayangin tiger kan nungging yak, jadi pegel setengah mati. DAN, one thing!. Kita itu lagi puasa!. Kena ujan pula. Aaaah itu perjalan terhebat yg pernah gue lakukan bersama bokap. Sayangnya ga ketemu Alee. Empat masuk FSRD ITB.Bener-bener ngebuat minded gue berubah tentang artinya kesuksesan dalam hidup. Lima, ketemu temen-temen kaya lu. Oh ya perlu ditegaskan, temen-temen COWOK. Karena ketika gue ke luar dari lingkungan kaya-kaya lu, ternyata cowok itu brengsek juga…








PM: "Pahri, tunggu revenge gue yak! Nanti ada saatnya buat gue untuk mewawancarai lu….."

Rabu, 25 Agustus 2010

Tribute to "Unyu-unyu"




Paris ada menara Eiffel
Stasiun Gambir banyak hijaunya
Di rumah bisa makan waffle
Kalau nggak ada kamu apa gunanya
Apa gunanyaaa…

Menara Pisa di Florence
Istana Bogor banyak rusanya
Di rumah bebas ngedens
Nggak ada kamu apalah gunanya

Hey Baby… Tanpa kamu
Mentega cuma berasa kayak margarine
Tanpa kamu
Jus yang mahal berasa kayak urine
Kayak uriiiine…

Sayang, kau lah kembang api di malam lebaran
Sayang, kau lah pohon pinang tujuh belasan
Sayang, aku dan kamu saling melengkapi
Sayang, ke manapun kamu pergi pasti aku ikuti

Main gitar tapi diborgol
Kalo ditiup nggak ada suaranya
Beli berlian harga bandrol
Kalau nggak ada kamu apalah gunanya

Kangguru nggak boleh lompat
Anaknya nangis basah di kantungnya
Banyak hadiah nggak bersyarat
Kalo nggak ada kamu apa gunanya

Tanpa kamu…Bakat pun terasa kayak cacat
Tanpa kamu…Hidup di dunia terasa cepat

Oh Baby, sayang kau lah kipas angin waktu kemarau
Sayang, kau lah pemberi semangat waktu parau
Sayang, aku dan kamu saling melengkapi
Sayang, ke manapun kamu pergi pasti aku ikuti

Pasti kuikuti…Pasti kuikuti…Pasti kuikuti…Pasti kuikuuutiiiiiii….



Teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) :"Vier, apaan sih unyu-unyu?"
Viera: "Kekekekekeke…" (Senyum-senyum mesum sendiri.)

Selasa, 24 Agustus 2010

My Dad said...





Bagi seluruh teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang beragama islam, saya mengucapkan: "Selamat menunaikan ibadah puasa…" Jangan lupa shalat taraweh ya \(^_^)/

M-ku sayang, I-ku malang.

Saya tau dengan yang namanya kekuatan net citizenships, konon katanya jumlah anggota myspace lebih besar daripada jumlah penduduk negara Amerika Serikat. Jadi, jangan pernah menganggap remeh apa yang pernah muncul di internet. Saya yakin juga, ada beberapa orang yang tidak setuju dengan apa yang saya tulis.

Satu hal yang saya mohon, jika memang ada beberapa orang yang kebetulan sampai di blog saya dan tidak suka dengan posting-an saya yang satu ini. Teman-teman semuanya bisa langsung klik tanda silang di window kalian masing-masing. Tulisan ini sendiri sebenarnya saya buat sebagai rasa malu atas beberapa tingkah laku warga negara Indonesia yang terlalu kemakan emosi atas beberapa kejadian yang dilakukan oleh pihak negara tetangga.

Ketika pada akhirnya, kita harus mengakui bahwa kita bukanlah bangsa Indonesia atau warga Malaysia, tapi we're the part of the world. Persaingan itu tidak dapat dihindari, menjadi yang terbaik memang hak dari seluruh bangsa, namun memelihara kedamaian adalah kewajiban kita sebagai manusia. Haruskah kita menunggu datangnya alien terlebih dahulu agar kita sadar bahwa kita menghirup jenis udara yang sama?

Hmmmm, sekali lagi, kalau memang tidak setuju dengan apa yang saya pikirkan, teman-teman bisa tarik nafas dalam-dalam, lalu klik tanda silang di window kalian :)








Wah, sudah lama pula awak tak menulis sesuatu yang berhubungan dengan pertikaian antara dua negara tetangga, Indonesia vs Malaysia. Mari kita tengok sejenak-dua jenak lah…Ahahahahaha! Kamfringan sekali logat malaysia saya. Harus banyak belajar dari teman saya yang sudah tinggal di sana 10 tahun nih! Eh, gimana kabar Indonesia? Terakhir kali saya dengar, katanya mau ngeganyang Malaysia ya??? Wiiiiiiiw, keren-keren! Kita bakal berasa nonton Rambo (well, kalau si Mamam sih bilangnya 'Rambo' itu singakatan dari RAMbutan BOgor) dengan suasana 3D gitu kali ya???

Emang bener ye, 'hidup damai' itu nggak enak, tidak se-seru seperti pelem-pelem huliwut! Atau saya ngebayangin, suatu saat nanti saya bakal jadi pilot-nya robot-robot ala film kartun jaman baheula, Patlabor. Terus saya maen tembak-tembakan, "jedar-jedor! Jedar-jedor!" ngebunuh tentara musuh. Ketika membunuh suatu jasmani yang memiliki roh sama menyenangkannya dengan bermain pacman!

Ngggg, kira-kira saya bakal buat mengendarai robot apa ya??? Robot-gedek, mungkin???

Kadang saya suka berpikir, TNI diciptakan memang untuk berperang bukan? Okei, mari kita bilang, mereka ada untuk menjaga kedamaian suatu negara. Tapi, kedamaian suatu negara itu akan tercipta setelah adanya suatu peperangan. Sampai-sampai ada tuh surat apa gitu ya di kitab suci yang membahas tentang kewajiban berperang untuk membela hak suatu kaum. Heuuuuugh, meningan rakyat sengsara karena korupsi atau sengsara karena perang??? Ya, kalau kata Bang Oma sih, jangan sampai sengsara karena judi!

Ah sudahlah, bukan kapasitas saya untuk berkoar-koar meminta seorang Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk 'menghancurkan' sebuah 'kampuang' nan jaoh di mato, bernama Malaysia. Lah wong saya ini penggemar Malaysia juga kok, jangan sampai para pemusik indie bertalenta semacam Zee Avi dan Yuna hilang musnah begitu saja karena dimakan ke-egoisan sebuah bangsa semata. Tapi, kalau ngeliat Lee Chong Wei ngalahin Taufik Hidayat di tipi, kadang-kadang saya pengen juga nge-bom tinja ke tanah berkumpulnya para datuk itu, kekekeke. Ah, emang saya hobby-nya boker sih ya...

By the way, saya pernah melakukan riset singkat (cuma 5 menit), saya baru sadar kalau di Malaysia itu terdapat banyak komunitas suku-suku di Indonesia ya, sampai-sampai di Kuala Lumpur, kampung halaman saya diabadikan sebagai nama jalan, Jalan Tasikmalaya. Wohoooo! Tapi, tapi, tapi, sebagai warga Tasikmalaya yang taat, saya belum pernah tuh liat nama jalan Kuching atau jalan Serawak di bumi Priangan.

Ini berarti, Indonesia udah 'nyerang' Malaysia jauh terlebih dahulu daripada ketika Malaysia menangkap polisi penjaga di perairan perbatasan. Saya bukan orang yang mengerti tentang ilmu ketahanan negara, tapi saya senang menyebut sistem 'perang' yang dilakukan oleh bangsa kita ini sebagai 'perang budaya'. Hohoy! Tentu saja perang seperti ini jauh lebih mengasyikan dari bermain pacman.

Bayangin déh, kalau kita perang ala film Transformers. Hantam sana! Hantam sini! Serbuuuuuu! Pake besi runcing (udah nggak jaman lah ya taon 2000 masih pake bambu! Bambu mah udah jadiin bahan utama pembuat sumpit aje!)! Yang saya bingung, kira-kira siapa yang cocok berperan ala Megan Fox-nya??? Hadeeeeeuh-hadeeeeuh, tetep yeee di saat perang kaya gitu, ada aja cewek seksi banjir keringat lari-lari ke sana ke mari pake rok mini!

Balik lagi ke topik utama...

Terus, dengan asumsi kita menang, tapi bakal dicap barbar sama negara-negara sedunia dan kena embargo sana-sini. Atau kita kalah, terus termehek-mehek minta bantuan IMF untuk membangun kondisi negara yang sudah luluh lantah. Hiiiiii, hareeeeeeee geneeeee masih ngutang ke IMF??? Ngutang sabun colek ke warung sebelah aja belom dibayar!)

Bandingkan dengan sistem 'culture war' atau kadang saya lebih sering menyebutnya dengan 'perang berbudaya' (lain perkara dengan Amerika yang memang dari sononya memiliki 'budaya berperang'). Ituuuuuuu jauuuuuuuuuuuh lebih mangteeeefff dan menurut saya sih sudah keliatan hasilnya, ketika pemerintah (pemerintah lho, bukan warganya) Malaysia mulai demen nyomot kebudayaan yang sudah jelas hasil jerih payah bangsa Indonesia.

Ketika banyak ahli di Malaysia merasa enggan untuk diajak berdiskusi tentang asal muasal seni bermain angklung, yang menurut saya, memiliki perasaan sama terpuruknya ketika Hiroshima dan Nagasaki diluluhlantahkan oleh tentara sekutu.

Mau contoh lebih nyata lagi??? Cina. Semenjak Kang Sun Yat Sen mendirikan sistem Republik di negara yang demen ekspor karet ikat rambut dari kondom bekas itu, kita belum pernah melihat tentara Cina memborbardir negara-negara dunia selayaknya tentara Amerika Serikat menghancurkan Afghanistan. Tapiiii, beuuuuuu, liat déh sekarang!

Malahan nih ya, pertama kali saya sampai di tempat kuliah saya sekarang ini yang sudah barang tentu terletak dengan pasti (boleh di cek di google map) ada di Eropa, namun suasana Tiongkok selalu terasa di mana-mana. Banyak sekali bangsa bermata sipit di sini. Saya sih nggak ada masalah dengan kenyataan tersebut, cuma I'm wondering sometimes, "kapan ya saya bisa buat kampung Sundanese di Roma? Milan? Sicilia?"

Terlepas dari sifat bangsa Cina yang 'ulet' (kaya ulet bulu gitu kali ya? Suka gutak-gitek sendiri?), mereka sudah sukses menjadi 'kupu-kupu' di seluruh dunia. Kita tidak perlu senjata seperti bom atom untuk menghancurkan sebuah negara. Kalau emang belum sanggup saingan dengan negara China yang memiliki cadangan devisa negara terbesar di dunia. Menurut saya, kita dapat meningkatkan musikalitas para pemusik Indonesia saja, biar lagu-lagunya terus bisa berperang dengan lagu-lagu dari negara lain, dan "Jedar jedor! Jedar jedor!" pun bisa terdengar lebih indah ketika diganti dengan "sol mi mi, fa re re, do mi sol sol do…"

Kan katanya musik Indonesia itu jauh lebih hebring dari negara manapun, keragaman alat musiknya aja nggak ada yang ngalahin. Dari The Tielman Brothers, yang menjadi sumber inspirasi terbentuknya The Beatles sampai Dira Sugandi, mojang Bandung yang sudah menjadi anggota kesayangan band sebesar Incognito, seluruh dunia sudah mengakui hal itu.





Ya, semoga di waktu mendatang saya, saya dapat melihat Jalan Cirahong, jalan Ciroyom, atau jalan Cibinong di tanah kelahiran suaminya Bunga Citra Lestari itu.

[10] C for Catania!

Catania merupakan kota kedua terbesar di Pulau Sicilia setelah Palermo. Catania didirikan oleh bangsa Yunani pada abad ke-8 sebelum kuda pake kawat gigi (dibaca: sebelum masehi). Kota ini sempat dinamai Etna, karena letaknya yang berdekatan dengan gunung berapi di Italia bernama sama yang masih aktif sampai sekarang. Lalu sempat berubah menjadi Katane.

Pada tahun 1169 dan 1693, Catania pernah hancur diluluh lantahkan gempa bumi yang mematikan hampir 90% penduduknya. Muntahan lava gunung Etna yang terus mengalir ke laut terus menggerus jiwa-jiwa manusia yang tak kuasa menyelamatkan diri. Kurang lebih, sudah tujuh kali kota ini dilahap lava panas gunung Etna, ketika dingin lava panas tersebut membentuk undakan-undakan lahan yang sekarang sudah dihuni oleh para masyarakat modern Catania.

Pada abad ke 9, Catania pernah diduduki oleh pemerintahan Bizantium Islam dan sempat berganti nama menjadi Balad Al Fil yang memiliki arti, 'The Village of Elephant' dan Medinat Al Fil yang artinya 'The City of Elephant'. Kata Catania itu sendiri diambil dari kata 'Qataniyah' dalam bahasa arab memiliki arti 'kacang polong' yang merupakan makanan pokok para gajah. Tapi, banyak ilmuwan Eropa lebih percaya bahwa Catania diambil dari bahasa yunani, Katánē.

Heeeeeeugh, nggak kebayang kalau Indonesia dijajah sama negara kumpulan para dewa itu, jangan-jangan nama tempat tinggal saya bukan 'Cibinong' gitu ya??? Kayanya 'Cikateruk', bagus juga tuh!


Cowok ganteng banget yang naksir sama Viera: "Hai cewek, kamu rumahnya di mana?"
Viera yang cantiknya kaya Dewi Aphrodite: "Hai cowok, aku, aku…Aku rumahnya di Cikateruk…"


Somehow 'Cikateruk' itu sounds better than 'Cibinong' ya???

Sebenarnya saya tidak terlalu tahu tentang Catania, sampai saya mengecek jadwal summer tour Kings of Convenience di official web-nya. Mereka berencana mengadakan tour keliling Italia, diawali bagian ter-utara oleh Milan dan kawasan paling selatan oleh Catania. Tadinya saya kira Sicilia itu nama kota dan Catania adalah nama 'kabupaten'-nya. Oh ternyata, tak disangka tak dinyana, otak saya itu terlalu kebanyakan dicecoki video 'Cinta Satu Malam'-nya Melinda, sampai-sampai saya tidak tahu kalau Sicilia merupakan nama pulau.

"Pe, di Catania ada menara Eifel nggak kaya di Paris?" Tanya Raden Mas Budi Setyo Adinugroho (bukan nama sebenarnya, red).

Kofloooooook! Mana ada menara pencakar langit tempat Tom Cruise ngelamar Katie Holmes di sindang boooow! Di Catania mah adanya tukang cendol, tukang bajigur, sama tukang mie tektek! Heeeeeeugh, jadi langsung pengen mesen bakso tanpa mecin-nya si Alex deket SMP 4 Bogor! Ngggg, kira-kira si Alex ada rencana buka cabang toko bakso di Catania nggak ya???

Well, nggak kalah dari Bologna, Milan, dan Venezia, Catania juga punya banyak daerah wisata yang patut dikunjungi, ada Duomo di Sant'Agata, Basilica di San Nicola l'Arena, Fontana dell'Elefante, San Benedetto da Norcia, dan yang cukup lama saya kunjungi adalah Sant'Agata alla Fornace-San Biagio. Gimana kabar lidahnya temen-temen kelompok PENCAPPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)? Udah pada muringkel buat nyebut nama tempat wisata-wisata yang saya tulis tadi???





Sulit ya nyebutin nama-namanya? Sebagai kegiatan balas dendam pada WNI (Warga Negara Italia) yang berkunjung ke Jakarta, saya sampe berencana untuk mengganti nama Dufan (Dunia Fantasi) menjadi La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong!


Imajinasi liar seorang Viera.

Situasi: Di tukang siomay Cikini, siang hari nan terik. Viera mengajak Francesco, teman Italianya yang gemar mabuk-mabuk-an dan main perempuan, untuk menghabiskan waktu akhir pekannya.

Viera si cantik banget (V): "Ciko, Che cosa farai in questo fine settimana?" (Ciko, mau ke mana Minggu ini?)
Francesco, temannya si Viera yang keren abis (F): "Non so, e tu?" (Entah, menurut lu enaknya ke mana ya?)
V: "Oh, ho un'idea! Andiamo al Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong?" (Gue punya ide, gimana kalau kita ke La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong?)
F: "Scusa, puoi ripertere?" (Apaan tuh?)
V: "Iiiih Ciko, tu sei stupido beibeh! La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong!" (Iiiih Ciko, kamu koflok banget sih! La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong!)
F: "Non ho capito, che cosa é?" (Aduuuh, itu téh apa?)
V: "Ah Ciko, kamu koflok sekali sih! CIH!"


Jadi, nggak usah sedih kalau teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) nggak lancar nyebut nama-nama lokasi wisata di Catania, toh saya bisa jamin, seorang Francesco pun tidak akan pernah bisa melafalkan frase "cup cup meong meong" dalam waktu satu minggu!

Oh ya balik lagi ke Cikateruk, eh Catania, dibandingkan dengan lokasi wisata lainnya, saya lebih banyak menghabiskan waktu di Sant'Agata alla Fornace-San Biagio, bangunan gereja yang terletak di pusat tengah kota. Gereja yang bagus, tapi ya kaya gereja di kawasan Eropa lainnya. Ngggg, bukan karena I'm not a christian, buat saya, Masjid Istiqlal-Jakarta juga ya biasa aja, kaya masjid-masjid besar lainnya.





Aduuuuuuh, saya téh tipe turis yang lebih menikmati interaksi antara mahluk hidup yang ada di dalam suatu tempat, jadi, buat saya, semegah apapun sebuah bangunan atau seindah-indahnya pemandangan laut dan gunung yang ada, tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan yang saya miliki ketika saya 'menyengajakan diri' untuk get lost dan berinteraksi secara langsung dengan penduduk sekitar.

Tapi ada yang menarik dari Sant'Agata alla Fornace-San Biagio ini, bukan gaya arsitektur renaissance nya, melainkan lokasinya yang berdekatan dengan Anfitatro Romano yang terletak tepat di depan Sant'Agata alla Fornace-San Biagio. Anfiteatro ini terletak di bawah tanah, sebagian besar sudah tertimbun lava dingin yang membeku. Sayangnya, dibandingkan dengan pemerintahan di kawasan utara, tampaknya pemerintah Catania kurang memperhatikan pelestarian cagar budayanya seperti si anfiteatro Romano ini. Ah, tapi di situ filosofinya, ketika bangunan tua diciptakan memang untuk hancur digantikan bangunan modern.





Hehehehe, kayanya saya bukan orang yang menghormati sejarah ya??? Weits, jangan salah, dari SD sampai kuliah, semua mata ajaran yang ada embel-embel kata 'sejarah'-nya selalu mendapatkan nilai tertinggi. Buat saya, sejarah itu bukan untuk ditangkap oleh kelopak mata saja, tapi lebih kepada diterapkan kepada kehidupan sehari-hari.

Makanya, buat yang beragama islam, Allah lebih memilih untuk memberikan quran dan hadits yang lebih bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para pengikutnya, daripada menyuruh nabi Muhammad membangun Masjid berlapis emas di jazirah Arab. Ah, sudahlah sotoy sekali saya! Seorang Viera itu kurang pantas ngomongin agama, lah wong shalat shubuh aja masih jam 8, kekekeke!

Okai tokai, semoga dengan postingan kali ini, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bisa lebih tau, kalau di Italia itu nggak cuma Venezia, Milan, atau Roma, tapi ada sebuah kota yang nggak kalah bersejarahnya sama kota-kota lainnya, bernama Catania.

So, give me C for Cikateruk Catania!

Minggu, 15 Agustus 2010

Ramadan syndrome

Hai, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), gimana puasanya??? Aduuuuh saya kangen ngabuburit sambil makan kuaci nih…

Sambil ngabuburit mari kita ngegossip sedikit yuk, ada nggak di antara temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang suka memanjatkan doa kepada Tuhan menurut keperacayaan masing-masing lewat status di facebook atau twitter?

"Iiiiich, sorry ya, kalau gue sih biasa shalat dzuhur di Masjid Kubah Emas, shalat Ashar di Masjidil Haram, shalat maghrib di Masjidil Aqsa, shalat isya di Masjid Istiqlal, terus shalat shubuh di Masjid Salman, namanya berdoa itu harus langsung di rumah Tuhan kaleeee Pe! Hareeeee geneeeee masih memanjatkan doa lewat internet??? Kalau lewat internet mah meningan juga nonton video klip Cinta Satu Malam-nya Melinda! Udah di-banned tuh di tipi-tipi Indonesia" ujar Raden Mas Budi Setyo Adinugroho (bukan nama sebenarnya, red) di hasil chatting-an kami tadi sore.

Aaaaaaaaaaaaaargh! Hanya Tuhan yang tahu kenapa saya masih bisa berteman dengan orang tipe Raden Mas Budi Setyo Adinugroho (bukan nama sebenernya, red) ini! Perasaan, kalau selesai ngobrol sama dia, bawaannya pengen boker terus cebok pake mata bor!

Dulu saya pernah bilang, kalau saya agak risih dengan beberapa orang yang mengumbar kemesraan lewat berbagai macam 'akomodasi' yang disediakan pihak facebook, sekarang giliran teman saya yang meraung-raung dikarenakan banyak dari temannya terkena 'ramadan syndrome'.

Ramadan syndrome? Wat is det? (ditulis: what is that?)

Itu lhoooo, nulis-nulis doa lewat status di situs pertemanan.

"Lu pikir Tuhan punya akun di twitter???" masih kata Raden Mas Budi Setyo Adinugroho (bukan nama sebenernya, red).

Saya pun menarik nafas dalam-dalam, se dalam cintaku pada-Mu, aheeeeey, tanpa mengurangi rasa hormat dan bersyukur dari apa yang telah dilakukan oleh para Nabi pada zamannya masing-masing, "gue pikir, kalau Nabi diutusnya saat ini, kayanya dia bakal nulis ajaran-ajaran Tuhan lewat twitter juga…Yang harus kita pikirin sekarang adalah, kira-kira nama akun twitter Nabi itu gimana ya??? Biar bisa ketauan mana yang asli mana yang palsu???"

Kekekekeke, paragraf di atas bukan main point why I publish this post. Sometimes, Tuhan membiarkan kita dekat dengan-Nya dengan berbagai cara. Apakah berusaha mendekatkan diri dengan Tuhan lewat status di situs-situs pertemanan itu salah??? I don't think so, yang salah itu adalah apakah yang kita lakukan setelah menulis status tersebut.

Ada salah seorang temen saya yang nulis status di facebook lewat beriberinya, "Tuhan, ampuni dosa hamba-Mu ini…" sambil nenggak sebotol bir. Status facebooknya sih mulia banget, tapi apa yang dilakukannya itu lhooooo??? Saya sih ketawa-ketiwi aja ngeliat kelakukaannya, tapi apakah Tuhan akan ikut tertawa juga?

Barusan saya baca salah satu status teman saya yang mengeluh akan 'syndrome ramadan' ini, sekiranya dia komplain kalau sejak kapan berdoa bisa dipanjatkan lewat status facebook, doa itu urusan pribadi antara Tuhan dengan mahluk-Nya. Hehehehe, sayangnya saya terlalu cupu untuk menulis comment di status facebook dia, ya prinsip pertemanan kan saling menghormati pendapat masing-masing, so I did respect of him.

Namun, sebagai pemegang azas, 'apapun yang terjadi di dunia ini, adalah maksud Tuhan agar mahluk-Nya terus mendekatkan diri dengan-Nya', saya pikir, Tuhan membiarkan seorang Mark Zuckerberg bikin nih situs pertemanan bukan tanpa alasan apa-apa selain, ya itu…..Mendekatkan diri pada-Nya. Nggak jarang, saya mengetahui hadits-hadits Nabi itu lewat beberapa status teman saya, toh yang patut 'diributkan' itu bukan apa yang saya tulis sebagai status facebook tersebut,





TAPIIIIII….Apa yang saya lakukan setelah menulis status itu? Apakah saya akan melakukan sesuai dengan apa yang saya tulis, atau malah kebalikannya?

Kamis, 12 Agustus 2010

[9] Erlend pancen Øye!

Dua orang ini benar-benar mengobok-ngobok jiwa musikalitas saya yang benar-benar merasa kehilangan arah pada masanya. Cukup sudahlah relung jiwa seorang Teteh Viera diisi oleh para anggota boyband yang entah kenapa anggota yang paling saya sukai, selalu saja jadi homo. Mulai dari Dave Moffatt, Stepehen Boyzone, Lance Nsync, sampai Mark Westlife, hidup memang kejam ya bro…


"If you wanna be my friend
You want us to get along
Please do not expect me to wrap it up and keep it there
The observation I am doing could easily be understood
As cynical demeanor
But one of us misread…
"


Bukan lirik terbaik yang pernah ditulis dan bukan melodik terhebat yang pernah dimainkan. Tapi, sudah enam tahun terakhir, lagu berjudul 'Misread' ini tidak pernah beranjak dari recently played i tunes playlist saya. Dari awal saya mengeluh dengan tampang para senior di tempat saya kuliah dahulu yang terlihat judes sampai pada akhirnya saya malah berteman akrab dengan senior tersebut. Mulai dari saya merasa salah jurusan ambil desain dengan kemampuan gambar pas-pas-an sampai saya menyadari bahwa takdir saya bukan menjadi seorang designer interior. Ketika merasakan patah hati untuk ke seribu kali-nya sampai jatuh hati untuk ke seribusatu kali-nya. Lagu ini terus menemani telinga seorang Viera….

Pertama kali mendengar lagu mereka tahun 2005 dari acara Putusss-nya Dagienkz-Desta di radio Prambors FM Jakarta. Dari situ, saya langsung mencari setengah mampus siapa nama band ini. Sempat nyasar ke nama King Pharaoh sampai King of Pop, tapi pada akhirnya, di pojokan kubikel warnet di kawasan Cisitu, I found Erlend Øye dan Eirik Glambek Bøe di dalam jendela mozilla firefox di dalam wikipedia.org, and hell yeah, these two guys had stolen my half-heart away.

Dengan bertambahnya umur, selera musik saya pun terus berkembang, dari The Beatles sampai Armada, semuanya nyampur di i tunes playlist saya. Saya pun tidak pernah mengkhususkan jenis musik favorit saya, terkadang seharian saya bisa mendengarkan suara seorang Bono (vokalis U2) tapi beberapa saat kemudian, jangan heran kalau suara Kang Charlie Van Houten (vokalis ST 12) bisa kalian dengar dari speaker lepi saya. Namun, satu yang pasti, suara Erlend dan Eirik selalu dapat kalian dengar di antara jeda lagu U2 dan ST 12 yang saya putar.

Selera musik saya, pada akhirnya mempengaruhi selera cowok yang saya taksir, hehehe. Jaman baheula, saya sempet tergila-gila sama cowok rambut belah tengah ala Dave Moffatt lalu beralih dengan pria tanpa jerawat berbibir merah bergincu kaya Mark Feehily, sampai pria rapi perlente ala pemain shit-netron, Gunawan. Tapi sudah lima tahun terakhir, pria berkaca mata tebal dengan rambut yang tidak pernah disisir setelah bangun pagi, selalu menarik perhatian saya, selayaknya bung Erlend Øye.







Sampai saat ini, predikat pria dengan sex-appeal terbaik di pandangan saya, tetap dipegang oleh Kang Jules Casablanca, sang vocalist dari The Strokes, penampilannya di saat dalam pengaruh obat-obatan terlarang atau dalam keadaan sadar sepenuhnya, selalu membuat saya berpikir bahwa pasti banyak wanita yang merelakan keperawanannya diambil oleh pria satu ini. But, hey, nerd-look is a new kind of sexy! seorang pria berkaca mata tebal terlihat sama menariknya dengan seorang vocalist band yang suka mem-videokan kegiatannya dalam 'bermain' wanita!





It's hard to find these looks, apalagi sesudah saya tinggal selama setahun di Italia, susah banget menemukan pria yang TIDAK memperhatikan penampilannnya. Rambut ber-jel itu sudah seperti keharusan. Aaaaaargh, why on earth that God created a hair-gel??? Kebanyakan dari mereka menggunakan kaca mata tebal itu hanya untuk gegayaan semata, yang malah membuat mereka tampak lebih tolol dari seorang nerd. Ya, pada intinya sih, setiap pria has his own way to make himself looks sexier than the others. However, whatever it says, Erlend Øye is still the sexiest man alive for me!

Suatu hari, Riri (teman se-apartment saya, red) bertanya, "Vier, kalau misalnya Erlend Øye ngelamar lu gimana?"

Entah suatu kebetulan atau bukan, mungkin juga karena Riri bertanya di saat siang bolong di saat puncaknya musim panas, saya menjawab pertanyaan Riri tersebut, dengan….Mimisan!

Ahahahahaha! Damn it, he moves on his own way! He moves my type, my mood, my heart, and my blood!

Dan tanggal 1 August 2010 kemarin, Kings of Convenience menyanyikan lagu 'Misread' di Catania…..




Kecup manis penuh rasa cinta, Viera haturkan kepada saudara Erlend Øye…..



Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), regarding to this posting, I suggest all of you to read this: MUSIK DAN KARAKTERMU, sebuah maha karya dari seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi ternama di ranah Pasundan.

Rabu, 11 Agustus 2010

[8] Welcome to the house

Setelah selesai makan di bar, sambil menuju tempat parkir mobilnya, saya diajak Rosa untuk berkeliling Catania sebentar. Surprisingly, we found a traditional wedding event, jadi kedua mempelai tersebut naik delman, layaknya seorang raja dan ratu yang sedang menyapa para rakyat jelata (dibaca: saya dan Riri yang emang mukanya udah kusam penuh debu gara-gara perjalanan 6 jam dari Cosenza menuju pulau tempat kelahiran para mafioso, Sicilia).





Tapi emang wajah cantik saya ini sudah tidak dapat dibohongi lagi, perut udah kekenyangan dan kedua bola mata saya yang indah bukan kepalang ini sudah tidak bisa diajak kompromi. Rosa pun mengantarkan kami ke rumah dia yang terletak di kawasan Santa Maria di Licodia, Catania. Sekitar satu jam dari pusat kota Catania.

Dengan mobil FIAT kecil berwarna putihnya kami meluncur membelah jalan aspal Catania yang tingkat kehalusannya jauh berbeda dengan aspal sepanjang jalan Dago. Pemandangan sendiri tidak jauh berbeda dengan apa yang biasa saya lihat di dalam perjalanan saya menuju Bandung lewat tol Cipularang, sesekali saya disapa bangunan besar yang terlihat seperti pabrik-pabrik otomotif namun tak jarang juga saya melihat bukit-bukit hijau yang luas.





As we know, kalau habit orang barat itu lebih senang tinggal di apartment daripada di sebuah rumah (kalau ada orang Eropa yang memiliki rumah selayaknya seperti orang Indonesia, kebanyakan dari mereka adalah orang kaya, karena harga tanah di sini mahal-mahal), maka saya pun sudah siap-siap untuk tinggal di dalam sebuah flat yang berukuran tidak terlalu luas, apalagi Rosa masih single, pasti dia lebih memilih untuk tinggal di dalam sebuah apartment berjenis one room studio.

Sesampainya di depan pintu gerbang apartment Rosa, saya disambut oleh….Delapan ekor kucing dan satu ekor kelinci anggora. Aaaah, jadi inget sama Luna Maya, Lala, dan Dede di Calabria, pas saya jalan-jalan gini, siapa ya yang kasih makan mereka??? Dan hancurlah bayangan saya tentang apartment Rosa yang berkonsep one room studio apartment, tempat tinggal Rosa itu sungguh oh-seperti-rumah di Indonesia.








Rosa tinggal di dalam sebuah apartment di lantai dua yang terdiri dari banyak kamar berukuran luas dan ruang tamu yang bisa dikatakan sangat mewah, bersama kedua orang tuanya. Tak sampai di situ, ternyata satu bangunan apartment lantai tiga itu diperuntukan hanya untuk Rosa sekeluarga saja. Lantai satu diperuntukan tempat Rosa dan keluarganya menyimpan mobil dan sebagai gudang bir, lantai duanya untuk tempat tinggal Rosa beserata kedua orang tuanya, sedangkan lantai tiga untuk merupakan temapt tinggal kakak perempuan pertama Rosa dan keluarganya.

And hell yeah, this is what I dream about my future house. Dengan semakin membludaknya jumlah manusia dan semakin terbatasnya luas lahan yang tersedia, maka sudah cukup sulit untuk saya membayangkan akan tinggal di dalam sebuah pemukiman dengan sistem horizontal. Konsep tempat tinggal vertikal adalah salah satu solusi yang menurut saya dapat dikembangkan oleh pemerintah Indonesia.

Namun untuk membangun perumahan vertikal seperti ini di Indonesia, memang membutuhkan suatu program pengenalan kepada masyarakat yang jitu nan mutakhir. Selain dari kebiasaan banyak penduduk kota Indonesia yang tidak terlalu menyukai undakan, pengaruh iklim tropis juga agak menjadi sesuatu yang riskan. Singkat kata, kasian banget orang yang tinggal di lantai paling atas, resiko kesamber geledeknya lebih gede daripada orang yang tinggal di lantai bawah.

"What a beautiful house!" ujar saya dalam hati. Hobby dari ibunya Rosa yang bercocok tanam semakin membuat bangunan apartment ini terlihat seperti rumah-rumah yang sering saya lihat di telenovela-telenovela, indaaaaaaaaah! Yang ngebedain cuma nama penghuni rumahnya, bukan Marimar, Santiago Santibanez, atau si Angela yang ngebakar rumah kakek Panco, kakeknya Marimar.








Rosa mengantar saya dan Riri ke sebuah kamar yang memiliki balkon dengan pemandangan gunung Etna, sebuah gunung berapi yang masih aktif. Ah, somehow jadi kangen sama gunung Galunggung di kampung halaman saya, Tasikmalaya, "ah gurame goreng Mang Jabal, i miss you badly!"





Kami dipersilahkan untuk istirahat di dalam sebuah kamar yang huooooo sungguh besar untuk ukuran badan saya dan Riri. Waaaaaaaaoooow, berasa di Eropa banget déh! Selain disediakan sebotol besar air mineral kami juga disediakan beberapa buku cerita rakyat yang (sayangnya) ditulis dalam bahasa Italia, jadi aja saya nggak ngerti sama sekali :(








Dapat saya katakan bahwa Rosa adalah pemeluk katolik yang sangat taat, bisa dilihat dari pelbagai atribut ikonik beberapa santa yang saya tidak tahu namanya yang dipajang di kamar tidur yang saya dan Riri tempati dan tentu saja tidak lupa menyertakan patung kayu salib yang ditempel di dinding sebelah ranjang tempat tidur kami. Tak jarang Rosa berpamitan kepada kami berdua untuk pergi melkasanakan beberapa kegiatan kegerejaan yang saya yakin sudah ditinggalkan oleh para muda-mudi Italia.






"Saya ke gereja itu setaun hanya dua kali Viera, ketika paskah dan natal saja…." ujar Francesco, teman Italia saya yang sering mengajarkan banyak kata-kata umpatan dalam bahasa Italia itu. Ya, nggak jauh beda sih sama teman saya di Indonesia yang beragama islam, di mana dia hanya melakukan shalat sebanyak dua kali setahun, shalat iedul fitri dan iedul adha. Hohohoho, ketika agama memang diciptakan bukan untuk menyembah Tuhan, tetapi lebih kepada untuk mengatur perbuatan manusia ya, siiiiiiigh…..

Oh ya, one thing that I like the most about our room is…..Letaknya deket banget sama toilet! Jadi, saya bisa menyalurkan hobby dan bakat terpendam saya selama ini, apalagi kalau bukan…..Boker! Uhuy!

So, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sekarang saya mau ee dulu ya! Ci vediamo presto!

Selasa, 10 Agustus 2010

Sahur pertama...

Assalamualaikum wr,wb! Buat teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang bergama islam, saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa.

Wah cerita Sicilia trip-nya agak terputus dulu nih, disalip sama cerita tentang hari pertama puasa saya di Italia. Hari ini, puasa saya dimulai pada pukul 4.23 AM dan berakhir pada pukul 7.57 PM. Ngggg, kalau otak cerdas-nya Teteh Viera nggak salah ngitung berarti hari ini para muslim Italia yang menjalankan ibadah puasa bakal ngelaksanain salah satu rukun islam ini, sekitar 15 jam-an ya??? Lama? InsyaAllah kalau niatnya karena Allah, mau puasa seharian penuh juga, pasti bisa!

Karena persediaan indomie semakin menipis, tapi rasa ingin merayakan puasa pertama di 'tanah suci'-nya para umat Katolik ini semakin menjadi, akhirnyaaaaaaa…Saya memutuskan untuk,

MEMASAK INDOMIE VERSI ITALIA!

"AFAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH! Lu masak Pe??? Serius ah??? Lu stress banget ya di sana??? Lu mau mendekatkan diri pada ajal??? Katanya orang terakhir makan masakan lu, ayannya langsung kumat!"

Eiiiiiiiiiiiits, makan semangka pake mecin! Jangan berburuk sangka, ciiiiiiiiiiiiiiiiiiin! Semenjak tinggal setahun jauh dari cireng dan siomay, bakat memasak saya itu semakin terasah. Dan saya itu pemegang azas, 'hidup-mati itu di tangan Allah', jadi hobby saya ini adalah meracik makanan-makanan kadaluarsa menjadi makanan yang agak enak diliat (dibaca: BUKAN dimakan ya…) sedikit lah. Buktinya, kebiasaan saya makan makanan-makanan kadaluarsa sama sekali tidak mengganggu kesehatan saya sampai sekarang!

Sehubungan, saat ini saya lagi kangen sama indomie, saya akhirnya memutuskan untuk memasak;






INDOMIE ALA ITALIA
(dibaca: Spaghetti pake kuah)


INGREDIENTS:
- Sejumput spaghetti
- Sekaleng kornet yang besok udah mau kadaluarsa
- Segenggam keripik yang dibeli karena hanya harganya paling murah dibanding cemilan yang lain
- Sepiring kacang panjang yang dipotong pendek (8,23 -10,78 cm)
- Garam dan merica secukupnya
-Setetes - dua tetes minyak goreng
- Doa kepada Allah SWT, semoga bisa dimakan

HOW TO COOK:
- Ucapkan basmallah
- Campur semuanya sesuka hati Anda ke dalam air mendidih di atas panci
- Aduk sampai merata…………..pi nasib
- Setelah spaghetti berwarna coklat keemasan, ucapkan hamdallah

TIPS:
- Sajikan ketika perut sedang kelaparang tingkat tinggi, kalau nggak kelaparan banget mah, saya juga nggak mau makan!
- Bacalah doa makan sebelum menyantapnya, takut mati tiba-tiba, pas makan masakan Teteh Viera yang satu ini!


"Tunggu resep makanan penjemput ajal lainnya!"
-Cep Feyah Kuwin-


Selamat berpuasa!

[7] God is Go(o)d.

Duduk di kursi lima jam dalam bus sambil menahan rasa haus, agar tidak usah merasa ribet dengan HIP (Hasrat Ingin Pipis), ternyata sungguh melelahkan juga ya??? "Tuhan aku hauuuuuuus dan lapaaaaaaaaaar!"

Ternyata Tuhan itu Maha Baik or can I say? "God is Go(o)d."

Karena keterlambatan jadwal keberangkantan bis, kami harus menunggu kedatangan Rosa yang sebenarnya sudah menunggu dari pukul 12.30 PM, tapi kaki saya dan Riri baru menginjak bus stop di Stazione Centrale Catania sekitar pukul 1.20 PM! Hehehehe, kalau saya tinggal di Jerman, udah abis tuh supir bus IAS SCURA direcokin penumpang dan pemda setempat karena keterlambatan tanpa alasannya itu. But, hell yeah, thanks God we arrived in Sicilia safely!

Maklum, saya baru diceritain sama temen-temen saya apa yang biasanya dilakukan oleh para dedengkot Pulau Sicilia, alias para mafioso itu. Konon katanya, ada salah satu turis yang memeregoki suatu transaksi obat-obatan terlarang yang dilakukan oleh para mafia dan keesokan harinya dia ditemukan tewas di laut dengan keadaan kaki di semen! AAAAAAAAAAAAAAAARGH! Mamamia lezatos! Tapi, itu cuma gossip semata sih, gossip yang bikin perjalanan ke Sicilia ini semakin mendebarkan, mungkin nggak ya saya bakal diculik gitu sama mafia, terus ditolong sama Christian Sugiono sambil naik kuda putih????

Another 'God is Go(o)d' moment happened. Dengan perut super duper keroncongan, Rosa mengajak saya dan Riri mengunjungi sebuah bar yang terletak tidak jauh dari duomo di Catania. Rosa memesan beberapa menu khas Sicilia.





1. Granita
Granita adalah dessert asli Sicilia yang disajikan dalam keadaan dingin terbuat dari campuran air dan gula. Ngggg, kalau di Indonesia mah kaya es serut yang suka dijual abang-abang di depan SD gitu. Jenis granita itu berbeda-beda di setiap kotanya, semakin ke bagian timur, semakin halus tekstur es-nya. Untuk membuatnya lebih bervariasi, tak jarang granita ini dicampur dengan berbagai macam jus buah khas Sicilia, seperti lemon atau strawberry. Tapi, percayalah, nggak ada yang bisa ngalahin rasa es doger di sebelah Ngesti jalan Siliwangi (Bogor)!

2. Brioche
Karena bentuknya yang mirip, saya lebih seneng menyebut kue ini dengan sebutan 'roti toket'. Ya, kaya roti biasa déh rasanya, cuma menurut Rosa, dalam pembuatannya jumlah telur yang digunakan dilebihkan dan kadar gula nya dikurangi dari adukan roti yang biasa. Konon katanya, brioche ini adalah makanan para raja Romawi. Aheeeeeeey, apa kesamaan dari seorang Viera yang cantik ini dengan seorang kaisar Julius Caesar??? Kami sama-sama pernah makan brioche! Ah, tapi enakan roti unyil Bogor ke mana-mana sih…

When you stay in Sicilia just eat like how they usually eat. They eat brioche and gratina together! It tasted a little bit weird but still good.

3. Arancini
Then here we come with another Siciilian traditional food. Kata arancini itu sendiri berasal dari kata 'arrancia' yang berarti 'jeruk' yang pada awal mulanya bentuk dari arancini itu bulet dan berwarna coklat keemasan (digoreng) kaya jeruk. Tadinya sempet saya kira, rasa dari arancini itu manis-asam ala jeruk, eh taunya pas digigit, saya bisa merasakan rasa bayam dan nasi yang disatupadukan oleh melting-cheese. Ngggg, kalau di Indonesia kaya karoket! Sayang nggak ada cabe rawit! Padahal bakal mamamia lezatos tuh, gorengan depan Kampus UI Salemba aja liwaaaat itu mah!

Sebenernya kami ditawarkan untuk mencoba beberapa makanan penutup manis khas Sicilia oleh Rosa, tapi perut saya dan Riri udah penuh binti full. Padahal keliatannya enak banget déh, sluuuuuuuuuuuuuuurp!





"Alhamdulillah, kenyang banget déh!" Dan yang bikin lebih 'kenyang'-nya lagi adalah kenyataan bahwa semua biaya makan kami, si Rosa yang bayar! Ahahahahahaha! Tuhan emang baek bener dah! Saya dan Riri pun bisa saving uang sekitar 23 euro untuk jatah makan siang kami kali itu. Tau gratis gini, meningan tadi saya ambil aja makanan penutupnya terus minta dibungkus!





Abis perut kenyang gini enaknya ngapain ya???

Senin, 09 Agustus 2010

[6] Viera was here and there!

Berada dalam sebuah bis buatan eropa itu emang sungguh menyenangkan ya! Jalan bisnya seperti keong, bukan lelet, tapi bener-bener nggak kerasa sama sekali goyangan dan tidak terdengar suara mesinnya! Dan saya semakin percaya dengan sebuah kenyataan bahwa banyak sekali pembalap handal lahir dari negara yang satu ini. Supir bus-nya itu emang handal bin mustajab! Banyak jalan berliku yang kami lalui. 'Berliku' di sini itu beneran belokan yang super-duper berliku! Bahkan ada sebuah belokan yang hampir 360 derajat! Di mana sang supir bus harus menyetir maju-mundur beberapa kali dahulu baru kami bisa melewatinya dengan sukses.














Sebenarnya jalan belokan itu didesain untuk dua buah mobil dari dua arah yang berlawanan, jadi kalau ada sebuah bus, yang ukurannya sudah pasti tentu lebih besar dari mobil, mobil yang berasal dari sisi lainnya harus menunggu terlebih dahulu, soalnya jalannya kurang lebar dan lagi-lagi untuk masalah rem tangan, mesin Eropa itu numero uno déh! Jadi, bis yang saya tumpangi itu hampir aja nabrak sebuah mobil fiat kecil berwarna putih yang disupiri oleh seorang pria gendut yang tampaknya sedang mabok. Si fiat ini nggak mau kalah, padahal sudah jelas-jelas supir bus IAS SCURA itu memberi klakson pertanda bahwa sekarang giliran kami yang melewati si belokan 360 derajat itu, tapi dasar ya what can we do to this 'drunken master', selain mencaci! Cih! Dengan rem-nya yang pakem, kami, para penumpang tidak bisa merasakan apa-apa selain teriakan "lo stronsooooo!" (Kamfreeeeet lu padeee!) si supir fiat dari luar jendela.






Satu hal sih yang saya syukuri saat itu, "alhamdulillah masih dikasih kesempatan untuk mencicipi ramadhan tahun ini…" Bayangin déh sama bis-bis di Indonesia di kala mudik yang sering masuk headline koran-koran ibu kota akan beritanya yang terperosok ke dalam jurang. Padahal ukuran jalan yang disediakan pemerintah itu sudah baik, dan salah satu penyebab utamanya adalah….Rem blong!





Untuk mencapai pulau yang memiliki luas sekitar 25.000 kilometer persegi itu kami harus menyebrangi laut menggunakan kapal feri berukuran besar yang hanya kami tempuh dalam waktu 10 menit saja. Saat liburan musim panas seperti ini, pihak pelabuhan mengoperasikan dua buah feri yang beroperasi bergantian setiap 40 menit sekali. Jadi, kami tidak perlu menunggu terlalu lama layaknya antrian panjang mobil di pelabuhan Bakauheni. Biaya naik kapal feri ini pun sudah termasuk ke dalam tiket bis IAS SCURA yang sudah kami bayar ketika kami naik dari auto stazione di Cosenza (16 euro).





Sebenernya, sebagai penduduk negara kepulauan terbesar di dunia, harusnya saya tidak perlu se-antusias itu ketika melihat sebuah pulau dari kejauhan. Tapi, gimana ya, di saat sering melandanya situasi ingin menangis semalam, malah kadang-kadang saya suka pengen nyanyi, "aku sedih, duduk sendiri. Papa pergi, Mama pergi, kulihat tali, kuingin gantung diri…." tampak sepertinya lautan yang luas itu bisa dijadikan tempat pelampiasan emosi sesaat. Jadi, ketika menyebrangi selat yang memisahkan penisula Italia dengan pulau Sicilia itu, I felt my stress were coming out brutally! Teriak-teriak ke laut kaya orang bego. Dua kalimat "Tuhan! Kok Viera itu cantik banget sih!" dan "Tuhan! Kok Viera itu keren sekali sih!" harus diterima bulat-bulat oleh laut Sicilia.





Jadi inget sebuah pengalaman yang pernah saya alami bersama Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati. Waktu itu kami harus melakukan kegiatan kuliah praktek di Pulau Bali. Kami satu pesawat dengan seorang bule yang menggunakan kaca mata hitam di saat penerbangan malam dan loncat-loncat nggak jelas dari tempat duduknya 15 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Ngurah Rai. Dulu, saya dan Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati sepakat ngatain, "dasar bule sarap!" Tapi, sekarang tampaknya hukum karma itu berlangsung, saya harus pasrah disebut 'bule sarap!' dalam versi italia, karena ketika bis kami keluar dari dek kapal feri which means that I was officially in Sicilia, dengan tangan yang dikepal ke udara, saya loncat-loncat dari kursi bus!

Wooohoooo, kota pertama yang kami lewati adalah Messina. Kota ke tiga terbesar di Sicilia, setelah Palermo dan Catania. Tepat di belokan pertama, setelah melewati sebuah tulisan 'Benvenuti in Sicilia' yang terbuat dari susunan lampu neon yang pasti akan terihat cantik ketika malam datang, saya dan Riri seperti 'benar-benar' disambut oleh sebuah pulau penghasil mafia handal ini karena kami melihat sebuah toko alat-alat pancing bernama dua nickname kami yang disatukan, RIVIERA!




Perjalanan pun terus berlanjut, karena kami harus turun di Stazione Centrale Catania yang berarti kami harus melewati dua perberhentian lagi, Piaza Stazione di Messina dan Parc Lumbi di Taormina.




Oh iya, buat para pengguna bis jarak jauh (antar kota/provinsi) berjenis mayasari bhakti and friends boleh berbangga hati kok, karena akhirnya…..Saya sadar bahwa bis di Indonesia memiliki satu kelebihan dibandingkan bis IAS SCURA! Bis IAS SCURA ini nggak punya WC dan nggak pernah melakukan istirahat sejenak dua jenak di beberapa perberhentian!

So, sekarang giliran saya menyanyikan lagu, "kebelet pipis, kebelet pipis, kebelet pipis….Mama!"


P.S: As usual, I would like to say sorry of my lack ability to take a pic nicely. Some of them were being cropped to make it a little bit better, but when I checked it, somehow I felt it looks worse than ever, hehehe. Hopefully I'll have a better photoshoot's skill next time...